Ketika fajar datang menyapa pagi,
hingga senja datang menyapa malam.
Bayanganmu masih saja berkeliaran di pikiranku.
Aku tak tahu, bagaimana cara mengenyahkanmu dalam memoriku,
Bahkan dalam mimpi kau terus saja menghantuiku.
Aku lelah terus menerus berjalan ke arahmu, sedangkan kau masih terus berjalan ke arahnya.
Hati ini rapuh bertubi-tubi,
saat kau datang begitu saja kehidupanku lalu pergi seenaknya sesukamu.
Jika memang bukan aku yang kau harapkan lagi,
lalu kenapa kau masih tetap datang di saat kau membutuhkanku??
Jika memang dia pilihanmu,
lalu kenapa kau masih memberi sebuah kepastian untukku.
Aku lelah benar-benar lelah menjadi tempat singgahmu untuk sementara.
Surabaya, 15 September 2018
dheambaar
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Dalam Rasa (Sudah Terbit)
PuisiKetika bibir tak mampu berucap, ketika rasa tak lagi di dengar, hanya sebuah tulisanlah yang mampuku genggam. Bait ini tak berirama, bait ini tak bersajak, tapi bait ini mengandung arti yang luas. Sebuah perasaan yang harusnya di ungkapkan secara l...