Cerita Empatbelas: Kamu Harus Tau [M]

137 16 0
                                    

Normal POV.

Minkyung bangun dengan rambutnya yang acak-acakan. Jam bekernya di set pada pukul 6 yang mana 5 menit yang lalu. Dia duduk di kasur dan mengumpulkan nyawanya.

"Aaaaaaaarrrghhhhh" Sebentar ia meregangkan tubuhnya yang panjang itu. Dengan gentoyongan Minkyung keluar kamar, ia terdiam lalu tersenyum dengan sendirinya. Lihat betapa kecil rumahnya itu tapi dia seneng di sini.

Kakinya yang panjang berjalan menuju depan kulkas, mengambil sebotol air mineral dan meneguknya. Lalu ia duduk di depan TV sambil nonton Larva. Terdengar suara tawa Minkyung. Sebenarnya, ia stress. Dia membutuhkan waktu sekarang ini, waktu sendiri buat dirinya. Padahal dia mengharapkan kalau ada Yebin. Yah tapi..
Kenapa harus Yebin, memang dia nggak mau ngehabisin waktu sama keluarganya sendiri?

Minkyung sudah terimun dari kata keluarga. Ibunya meninggal. Jauh disaat Minkyung bisa bicara. Ibunya pergi disaat yang sama Minkyung untuk pertama kalinya bernafas di dunia. Tapi Minkyung tidak sendirian saat hadir di dunia ini, ada Young Heum, yang 5 menit lebih tua darinya. Kembaran laki-lakinya itu sudah menghabiskan 7 tahun bersekolah di Thailand. Mereka bertemu kalau ya memang ingin bertemu.

Tuhan tidak serta merta meninggalkan Minkyung dan Young Heum bersama Ayah mereka saja, ada si manis Heeyeon yang saat itu baru 5 tahun. Dimana Heeyeon sekarang? Heeyeon pergi. Tidak pernah ada kabar. Dia ialah orang favorit Minkyung, tapi mereka harus mengucapkan selamat tinggal pada Heeyeon saat Minkyung di bangku kelas 7.

Terakhir yang ia ingat, Heeyeon bertengkar dengan Ayahnya.
Kim Hak Jung.
Ya, Kim Hak Jung adalah Ayahnya dan juga ketua yayasan Hakjung.

Saat SMA, Minkyung memilih untuk tinggal sendiri dan Ayahnya juga mengijinkan. Rumah ini, kenapa rumah sederhana ini yang ia pilih. Ayahnya menyarankan Minkyung untuk tinggal di apartemen di seberang sekolah. Tapi buatnya, rumah ini lebih menarik. Satu ketika setelah kelulusan SMP, Minkyung ikut ayahnya mampir ke SMA Hakjung. Bosan menunggu ayahnya, Minkyung berjalan di sekitar sekolah. Sampai menemukan gang ini.

Dan toko roti kecil, ia menyukai toko roti kecil itu. Yang tepatnya berada di depan rumahnya yang sekarang. Ia jatuh cinta pada Kipfel (sejenis Croissant) yang di jual di toko roti itu. Dan, begitulah.. ia ingin tinggal di rumah ini. Dasar anak SMP.

Kembali ke Minkyung yang sekarang, oh.. dia sudah tidak di depan TV. Minkyung sedang berada di depan washtafel dan menyikat giginya, untuk waktu 2 menit itu.. Minkyung hanya memandangi bayangan dirinya di cermin. Terdengar suara seperti saat kode pintunya dimasukkan, dan * beep beep* pintu rumahnya terbuka.

Hanya 2 orang yang bisa melakukan itu, Pak Hakjung atau Kang Yebin. Ia mengira akan melihat sosok Ayahnya namun salah. Kang Yebin sudah berseragam rapih melemparkan tasnya ke sofa di depan TV dan berjalan dengan cepat menuju Minkyung. Ia merasakan pelukan Yebin di punggungnya juga tangan yang melingkar di pinggang rampingnya. Minkyung masih kumur-kumur dan mencuci wajahnya. Seolah tak menghiraukan pelukan Yebin, oh bukan tak mau menghiraukan. Yebin datang saat ia sedang membersihkan wajahnya.
Dengan wajah basahnya. Ia berbalik badan. Memeluk Yebin. Bukan memeluk, mendekapnya. Dekapan itu seolah berbicara 'Gadis ini milikku'.

"Kamu kenapa sih? Kemarin kok nggak mau ketemu." Selesai bertanya, Minkyung menciumnya. Yebin merasakan hawa panas nafas dan bibir Minkyung di dahinya. Cukup lama bibir itu berada disana.
"Maafin ya.. aku suka aneh-aneh memang. Bodoh bodoh. " Yebin membentur-benturkan kepalanya ke bahu Minkyung. Dengan cepat, kedua tangan Minkyung menarik wajah Yebin. Bertubi-tubi bibirnya mencium milik Yebin. Cukup lama, Yebin yang kaget jadi mulai menikmati apa yang dilakukan Minkyung dibibirnya. Minkyung is not really a tongue person. But their kiss have gone hotter.

Tangannya membelai leher Yebin. Mendorong badannya ke dinding dibelakang. Menekan tubuh Yebin ke dinding, ciumannya menjadi-jadi. Yebin meremas kaos di pinggang Minkyung saat bibirnya menjamah leher Yebin. Lidahnya menekan nadi yang berdenyut di leher gadis yang lebih muda itu. She lets out a soft moan.

"U-nn-ie .. " Kata itu terucap saat ia merasakan tangan Minkyung sudah melempas seragam jaketnya entah kemana.

'Unnie.' Batin Minkyung, seumur umur, baru kali ini Yebin memanggilnya Unnie.

Minkyung mencium bibir Yebin sekali lagi, lalu melepasnya dengan segera. Ia memandangi tubuh Yebin seolah Yebin ialah mangsanya. Yebin belum pernah melihat versi Minkyung yang seperti ini. Minkyung tengah sibuk melepas kancing baju kemeja gadisnya itu.

Yebin merasakan nafas Minkyung yang sedang sibuk dengan kemejanya tepat didepan wajahnya. Nggak sabar, Yebin membuka kemejanya sendiri dan membuang kemejanya entah kemana lalu ia mencium bibir Minkyung dengan kasar.

"Just do me! cepet!" Ujarnya tak sabar pada Minkyung. Yebin masih mencium Minkyung sambil mendorongnya masuk ke kamar. Nggak sabar, Yebin melepas seluruh seragam dan menyisakan underwearnya lalu berbaring di kasur dengan sprei abu-abu tua yang berantakan itu. Nafasnya memburu, ia memandangi Minkyung melucuti pakaiannya.. kaos.. hotpantsnya dengan tatapan menanti. Minkyung melempar dirinya keatas Yebin dan melanjutkan aktifitasnya yang terhenti sejenak.

Ciumannya di leher turun ke bahu Yebin, lalu ke collar bone dan berhenti di dada.

"Kenapa nggak sekalian dibuka sih." Protes Minkyung yang berusaha membuka branya.

Dan.

"K-kim M-mminkyung.. t-terus." Matanya terpejam, tangannya mencari-cari apapun yang bisa ia genggam. Yebin menarik kain sprei saat Minkyung memainkan lidahnya dibagian tubuh Yebin yang paling sensitif.
Tangan kiri Yebin mendorong kepala Minkyung untuk terus turun. Kecupan-kecupan kecil ia berikan di perut rata Yebin. Tangannya dengan apik membelai paha dan lutut Yebin..
"Ee-ehmm K-kim M-Minkyung p-plis.. cepeet!" Bibirnya membelai pangkal paha Yebin dan Minkyung tak menghiraukan desakan si empunya. Ia masih bermain disana, menggoda Yebin.

"P-plisss.. p-pliss." Berkali-kali Yebin memohon. Dan kali ini ia kabulkan. Minkyung melepas pantiesnya. Hembusan nafas Minkyung yang berada tepat di pangkal paha Yebin membuatnya memekik kecil.

"A-ah.." dan.. Yebin belingsatan saat lidah Minkyung mulai melakukan tugasnya disana. Pinggulnya terangkat, tangan kanannya tak henti menarik sprei yang sudah tak karuan bentuknya. Tangan kirinya sibuk meremas dan menekan-nekan kepala Minkyung.

Jam 7.10

Aktifitas kecil. Eh kecil? Aktifitas 'capek' mereka selesai. Dengan nafas yang terengal-engal. Yebin mencoba membuka matanya dan memandangi Minkyung yang berbaring telanjang di samping tubuhnya itu.

Yebin mencium pipi Minkyung.

"Seragamku dimana?" Tanya Yebin separuh tertawa. Lalu Minkyung juga tertawa dan mendekap Yebin.

"Bentar, rebahan bentar aja.. nanti aku cariin." Jawab Minkyung sambil tertawa.

----------
HEI KALIAN. Ada yang baru lho, NCT Ten as Young Heum karena dia mirip banget sama minky dan Exid Hani as Heeyeon karena dia juga mirip sama minky wkwkwk. Enjoy this chapter ya! Ah iyalah kalian pasti enjoy.. ya kan ya..

Superior You | Pristin • RoRe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang