Cerita Duapuluh: Kado dari Kim RoA [Bagian 1]

85 11 0
                                    

Malam itu, setelah sampai di Seoul sekitar tengah malem.. mereka berdua langsung berpisah di stasiun. Yebin pulang ke rumah, Minkyung pulang ke rumahnya juga. Aneh memang, biasanya kalau mereka berdua main sampai malem gini, Yebin bakal milih buat nginep di rumah Minkyung sampai pagi. Perpisahan mereka nggak ditandai sama pelukan yang lama, atau goodbye kiss, cuma sekedar ngelepasin gandengan tangan.. gandengan tangan yang nggak mau Yebin lepasin selama perjalanan Busan ke Seoul. Bahkan Yebin masih ngegandeng tanggannya Minkyung sampai detik dimana Busnya udah dateng. Minkyung cuma ngelambaiin tangan setelah Yebin duduk didalem bus.
Walaupun malem itu Minkyung pakai masker, Yebin bisa ngebayangin gimana senyumnya Minkyung waktu dadah-dadah sama dia.

Sampai di rumah, Yebin bener-bener langsung tidur tanpa ganti baju dulu.
Beda sama Minkyung, sampai di rumah, dia harus packing karena jam 6 pagi udah di jemput sama managernya buat balik ke dorm. Kegiatan setelah balik ke dorm? Latihan. Hari selasa mereka ada debut showcase, kamis debut TV.

"Barang udah semua?" Tanya managernya yang ngebantu ngeluar-ngeluarin koper dari dalem rumah.

"Kayaknya udah semua deh oppa." Jawab Minkyung sambil menutup pintu rumahnya. Jadi setelah pintu rumah itu ketutup.. semuanya bakal dimulai.

Sambil mereka jalan keluar gang, manager oppa masih ngobrol sama Minkyung , " Gimana, sekolah aman kan?"

"Sekolah oke." Jawab Minkyung, mereka udah sampai di deket mobil dan mulai masuk-masukin koper.

Sampai didalam mobil, dia kemungkinan bisa tidur ini.. nyaman banget soalnya. Nggak banyak yang diomongin sama managernya karena dia juga lagi sibuk nyetir.

"Ini mampir ke kantor ya, Pak Han pingin ketemu kamu katanya. Sekalian jemput manager noona. " Tiba-tiba manager oppa ngasih informasi yang ngagetin aja.

"Pak Han mau ketemu sama aku?" Tanya Minkyung heran kenapa direktur atau produsernya itu pingin ketemu dia..

"Nggak ngerti deh, tadi sebelum jemput kamu, aku di chat noona buat nganter kamu ke kantor dulu." Jawaban dari manager oppa membuat Minkyung cuma bisa ngangguk aja.

Karena manager oppa jemput dia sekitar jam 6 lebih, jadi jalanan belum terlalu macet. Mereka mampir ke drive-thru dulu karena belum pada makan. Sambil makan breakfast sandwichnya Minkyung masih mikirin hal apa yang bakal pak Han omongin waktu ketemu dia. Banyak kemungkinan sih, mulai dari persiapan debut, gimana anak-anak sebelum debut ini.. paling cuma itu deh kayaknya.

"Oppa yakin nggak tau Pak Han mau ngomongin apa?" Minkyung menyeruput sedikit kopinya.

"Mana aku tau, yang mau ngomong kan Pak Han, kyung." Manager oppanya itu melempar senyum sebelum memarkirkan mobil di parkiran Pledis.

"Habisin dulu makanannya, hehe." Mereka berdua ngehabisin makanan dulu soalnya manager oppa nggak sempet makan pas nyetir tadi. Nggak lama, Minkyung meneguk kopinya begitu juga manager oppa.

"Sekarang, Yuk." Manager oppa keluar dari mobil di ikuti sama Minkyung dibelakangnya. Karena ini masih terlalu pagi, jadi nggak begitu banyak orang di depan gedung Pledis. Coba deh entar siangan, udah rame banyak wisatawan atau fans fans di depan gedung pledis.

Manager oppa langsung mencet tombol lift, mereka menuju lantai paling atas buat ketemu Pak Han. Jujur, setiap kali Minkyung harus ketemu Pak Han dia degdegan. Apalagi sekarang dia leadernya Pristin, mungkin bakal lebih sering ketemu Pak Han.

Di depan ruangan Pak Han dia ngeliat Manager Unnie yang lagi nunggu mereka.

"Oh, Unnieeeeee.. "Minkyung lari ke Manager unnie yang lagi nunggu di depan ruangannya Pak Han.

"Langsung masuk aja. Pak Han udah di dalem." Minkyung masuk saat pintu itu dibukakan oleh manager unnie.

Pak Han sedang duduk dibalik mejanya dengan pakaian santai. Kopi berukuran upsize yang kelihatannya baru aja dianter berada diatas mejanya.

"Pak? Bapak mencari saya?" Minkyung mengawali pembicaraan karena Pak Han nggak sadar kalau Minkyung udah dateng. Pria dengan pembawaan hangat itu tersenyum pada Minkyung. Ia berdiri dari tempat duduknya, yang Minkyung pikirin waktu itu.. bosnya dateng pagi-pagi buat ngobrol sama dia. Cuma ada satu kata, 'Kenapa?'.

"Bagaimana cutimu?" Tanya Pak Han sambil tersenyum. Mereka sekarang duduk di sofa tamu didalam ruangannya Pak Han.

"Terimakasih pak atas liburnya kemarin. Saya fokus sekolah dan mengejar tugas-tugas."

Lalu Pak Han mengangguk, "Bagus bagus. Member lain persiapan debutnya bagaimana?"

"Sebelum libur, kami menambah jam latihan dari seminggu sebelumnya, Pak. Saya rasa teman-teman sungguh berhak dapat libur. Mereka siap, pak."
Minkyung sayang banget sama membernya, untuk libur dua hari kemarin itu.. dia harus nego alot sama managernya. Ya karena dia rasa membernya butuh istirahat juga.

"Oke, sudah." Pak Han tersenyum dan bangkit dari sofa menuju mejanya.

'Sudah?' Batin Minkyung, dia memanggil Minkyung pagi-pagi cuma mau tanya itu? Heol.

"Baik Pak, Terimakasih." Ujar Minkyung sebelum membungkukkan badan dan keluar dari ruangan Pak Han.

Anehnya, saat Minkyung keluar dari ruangan itu. Ia melihat dua managernya menunggu dengan wajah cemas. Segera setelah Minkyung keluar mereka bersamaan menanyakan, "Bagaimana?"

"Oppa, Unnie.. santai.. Pak Han cuma tanya bagaimana liburanku, dan gimana kesiapan member. Udah. Aneh sih memang, tapi cuma gitu tadi."

Managernya bertukar pandangan. Keliatan sedikit lega.

"Kenapasih? Ada apa?" Minkyung mulai curiga.
Manager oppa seolah ngasih kode ke manager unnie buat ngejawab pertanyaan Minkyung.

"Nanti deh, kita anter kamu ke dorm dulu."

Benerkan perasaan Minkyung, pasti ada apa-apa. Selama perjalanan ke dorm yang cuma 10 menit dari kantor itu.. Minkyung degdegan abis. Dia masih nggak kepikiran ini sebenernya ada apa.

Manager unnie masukin pin dorm mereka. Minkyung sama Manager Oppa soalnya lagi bawa kopernya Minkyung. Sewaktu masuk, ada beberapa sepatu dan sandal rumah yang udah kepake.

"Unnieeeee!" Ternyata semua membernya udah di dorm. Mereka semua pelukan, manager oppa ngambil koper yang dibawa Minkyung buat dimasukin ke dalem kamar.

Lalu, manager unnie mengelus punggung Minkyung, "Yuk, kami mau ngomong sama kamu. Yang lain lanjutin makannya." Ya, interfensi manager unnie bikin pelukan mereka bubar dan mood down.

Member lain jadi bertanya-tanya ada apa. Mereka lagi duduk di ruang makan, seharusnya sih mereka makan.. tapi malah pada risau karena omongan manager unnie tadi.

Minkyung masuk ke kamarnya, di ikutin sama manager unnie. Waktu mereka masuk, manager oppa udah nunggu sambil berdiri dideket jendela. Manager unnie,nutup pintu.. dan ngunci pintunya. Jujur, hal itu makin bikin Minkyung panik.
Minkyung duduk diatas kasurnya, manager unnie narik kursi buat duduk didepannya Minkyung.

Lagi-lagi manager unnie dan manager oppa bertukar pandangan, serius deh.. itu bikin Minkyung nervous.

"Jujur aku gak tau harus ngomong dari mana."
Wajah Minkyung serius dengerin omongan manager unnie. Dia cenderung diem dan nunggu manager unnie selesai ngomong ke dia.

"Kyung, kita semua sama-sama tau kalau hubungan kamu dan keluargamu nggak begitu baik. Waktu kami menginfokan ke kantor kalau kalian minta libur 2 hari, Pak Han minta kami buat ngawasin kamu karena Pak Han nggak yakin kamu bakal ngabisin waktu 2 hari sama keluargamu."

Superior You | Pristin • RoRe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang