Sibuk

224 30 19
                                    

Pagi ini keliatannya Ong agak rempong. Dimulai dari Poppy yang susah makan buburnya, his little girl have a cold last night and she will become a sloth to her papa everytime in situation like this.

"Popps mamam ya..kan biar cepet sembuh nak. Kalo tummy gak keisi, papa gak bisa bawa kamu ke kantor sayang..."

Yeps..memohon-mohon sambil nunjukin wajah sedih bisa bikin princessnya Ong luluh.

Berhubung Daniel -daddy- lagi ada klien di luar kota, tinggallah Ong berdua dengan Poppy si manis tukang rewel, yang tambah naik level rewelnya pagi ini, di rumah mereka yang cukup luas. Luas banget malah, bisa nampung 5 keluarga kecil sekaligus. Gak tahu kepikiran apa Ong sama Daniel pas bikin rumah seluas taman kota tapi yang huni cuma mereka bertiga.

Back to Ong and Popps

Setelah remeh temehnya Poppy kelar. Gak ding..Poppy kalau mau diajak keluar macam mau nginap di rumah keluarga. Boneka super gede ditambah satu backpack ukuran sedang isi perlengkapan Poppy, gak lupa rantang susun isinya bubur sama lauk dan kawan-kawannya, terakhir tas kecil isi gelas isap sama susu dan termos kecil isi air panas. Di kantor Ong sih ada galon ya tapi berhubung Poppy baru masuk umur 4 tahun, Ong gak mau ngasih sembarang buat anaknya konsumsi.

Sebelum sampai di carport, Ong mesti turunin Poppy yang minta gendong dari dalam rumah, kunci mobilnya ketinggalan di kamar.

Oke Ong kuat kok.
Danielllll aaarrggghhkkk!!!
Itu teriakannya Ong yang membahana dalam hati.

Setelah akhirnya Poppy dan kawan-kawan perlengkapannya udah aman dalam mobil, Poppy udah mulai bobo lagi setelah didudukin di kursi khususnya. Ong akhirnya bisa menghela napas lega. "Kok kayak yang tahan napas aja ya sepanjang pagi ini?" Gumam si papa.

Mesin mobil dinyalakan dan Ong cus ke kantor sebelum kena macet di tengah kota.

-

Professional
Disclaimer by laquoer
Setting at Sidney, Australia
Seongwoo Ong - Daniel Kang - Poppy

Part 1 - Miss Lana's Forever Home

-

Histeria kecil tergambar jelas di wajah-wajah karyawan Ong pas si papa dengan agak kesusahan ngangkut Poppy dan perlengkapannya masuk ke studio berkedok kantor.

Gak ada ruang khusus yang Ong sisihkan buat jadi ruangannya begitupun Daniel. Meskipun keduanya merupakan chief-director tapi seperti prinsip awal Ong, gak ada yang bisa batasin ruang kerjanya dengan bawahannya.

Kantor yang awalnya sebuah studio berukuran 5x8 meter itu cukup buat nampung 2 junior designer, 3 office staff serta Ong-Daniel sendiri. Di sekeliling ruangan dikasih storage berbagai dimensi yang nampung seluruh file pekerjaan mereka. Satu sisi yang menghadap langsung ke jalan raya ada kubikel-kubikel tanpa sekat buat masing-masing karyawan. Ong sengaja gak ngasih sekat karena kebutuhan para desainernya yang mesti punya ruang cukup tiap kali ngerjain proyek dan utamanya biar komunikasi antarkaryawannya gak kehalang. Lalu ada meja panjang yang diletakkan di bagian agak tengah ruangan yang fungsinya sebagai meja meeting dan salah satu sisinya ong klaim untuk ngerjain pekerjaannya. Ada juga pantri kecil dan wc yang langsung bisa ditemukan di sebelah kiri begitu pintu studionya dibuka dan satu ruang di bagian kanan studio ong sediakan beberapa kasur lipat untuk yang mau istirahat apalagi kalau ada yang lembur dan gak sempat pulang ke rumah.

 Ada juga pantri kecil dan wc yang langsung bisa ditemukan di sebelah kiri begitu pintu studionya dibuka dan satu ruang di bagian kanan studio ong sediakan beberapa kasur lipat untuk yang mau istirahat apalagi kalau ada yang lembur dan gak sempat ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Professional [Ongniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang