Hari ini tak tau kenapa, seperti ada sesuatu yang aneh bagiku, aneh dalam artian sampai jam istirahat kedua aku masih merasa tenang-tenang saja. Iya, maksudku biasanya ada sosok itu, sosok manusia yang selalu mengganggu hari-hariku. Bahkan dari beberapa sudut sekolahpun aku tidak melihatnya. Aneh sih kenapa tiba-tiba aku seperti ingin tahu keberadaannya. Padahal biasanya dia akan muncul tiba-tiba entah darimana asalnya dan mulai menggangguku dengan jurus-jurus kardusnya.
Aku bahkan masih penasaran sampai jam pulang sekolah, saat berjalan menuju gerbang depan dan melihat ke arah parkiran, aku juga sama sekali tidak melihat sosok cowok dengan lesung di pipinya itu. Kenapa juga aku terus penasaran, padahal kan cowok itu sudah terkenal suka bolos, apa ini karena ia sudah terlalu sering menggangguku, sehingga aku jadi sangat terbiasa. Aku kenapasih?
Sampai di gerbang kulihat mobil mama sudah terparkir di bahu jalan. Aku langsung buru-buru masuk dan duduk di kursi penumpang.
"Hai kak" sapa mama
"Hai"sapaku lesuh, di kursi penumpang belakang sudah ada 2 makhluk berwajah serupa yang sibuk memainkan ponselnya sambil berkomat-kamit tidak jelas pada benda itu.
"Lu ke mana Bry? Woy goblok banget sih lu! Kejer dong ah!"
"Hush Brandon ngomongnya" tegur mama, tapi namanya dua bocah tengil itu, mana ada yang peduli.
"Kamu kenapa kak? Kok lesuh gitu?" Tanya mama seraya mulai menjalankan mobilnya.
"Enggak kok mah" lesuh? Apa iya aku lesuh, padahal hari ini tidak ada masalah apapun yang terjadi.
"Oh yaudah, kita ke tempat bimbingan belajar dulu ya, mau daftarin Bryan sama Brandon les"
"Mama daftarin mereka di tempat bimbingan?"
"Iya kan mereka udah kelas 9 kak, di tempat les kakak yang dulu sih"
"Harusnya mamah private in mereka ini, biar bisa mamah awasin kelakuan mereka"
"Bacot banget sih kak" celetuk Brandon yang lagi-lagi sukses membuat mama geleng-geleng.
"Kamu tau sopan santun sama kakak kamu nggak dek?" Tegur mama.
"Maaf mah"
"Maaf sama kakak"
"Iya maaf wel"
"Eh apa itu wel?"
"Bawel" sahut Brandon dan Bryan bersamaan.
"Kalian ngatain mama bawel?"
"Alena yang bawel"
Mama pun pasrah dan hanya menggeleng.
***
Sesampainya di rumah, aku meleparkan ransel ke atas tempat tidur dan langsung berbaring seraya membuka ponsel yang ada di saku seragamku.
Ada pesan masuk dari seseorang
Libra
Al... maafin gue ya!Aku tidak menggubris dan membalas pesan Libra, jempolku beralih membuka media sosial Instagram serta melihat semua insta story yang di unggah following-ku secara acak.
Namun tiba-tiba saja, satu story dari kak Gerald membuatku spontan bangkit dari tempat tidur.Kak Gerald mengunggah foto Libra yang sedang berbaring di rumah sakit, iya ruangan ini adalah ruang rumah sakit, bukan ruang UKS, karena tidak ada UKS VVIV di sekolahku.
"Ni anak? Bukannya kemaren cuma pura-pura" aku panik setengah mati, bagaimana mungkin dia sampai masuk rumah sakit? Ah, mana mungkin dia sakit gara-gara aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Libra
Teen FictionDi ganggu Libra itu punya fase tersendiri dalam hidup Al. Fase pertama risih, fase kedua terbiasa, fase ketiga candu. #TEENFICTION