1. Alena "Dia lagi"

859 19 0
                                    

Cowok itu lagi, kulihat dari sini matanya berbinar dan tersenyum gamblang padaku. Entah kenapa setiap ia berjalan menuju kearahku seperti ini, aku ingin segera beranjak dan menghilang dari pandangannya.

Kalian tahu kan, di kejar alias disukai (katanya) oleh orang yang nggak kalian suka terlebih ia seorang pembuat onar dan member tetap dari ruang Bimbingan Konseling.

Cowok itu, Libra Alejandro Sambara -nama yang aneh bagiku - tapi selain namanya, ketahuilah bahkan kelakuannya lebih aneh. Aneh karena kegetolannya untuk mendekatiku.

Biar kuberi tahu terlebih dahulu, Aku tidak sedang kege-er an, Libra memang terang-terangan melakukannya. Meskipun aku selalu menunjukkan kerisihan dan ketidaksukaanku secara halus atau bahkan secara lebih jelas. Ia tak pernah sekalipun menyerah.

Contohnya sekarang.

Omong-omong dia sekarang sudah ada di hadapanku dengan sekotak bekal makanan di genggaman tangan yang di ulurkan kepadaku, tak lupa senyum bahagianya mengembang begitu saja membuatku mau tak mau membalasnya meskipun dengan tersenyum malas. Di sampingku Ney menowel lengan kananku dengan maksud agar aku menerima bekal dari Libra dengan baik.

"ambil Al! rejeki tuh!" bisik nya pelan.

"Al, nggak usah ke kantin, makan ini aja, ini Onigiri bikinan gue sendiri, gue bikin dari subuh loh" ujar Libra dengan percaya diri dan gaya sok kerennya. Kenapa aku bilang begitu? Tentu saja karena aku sama sekali tak mempercayainya. Kalau kalian mau mempercayainya. Tahan dulu!

Tunggu sampai ku buka kedok di balik senyum sok manis Libra dan kelakuan anehnya kepadaku ini.

"Wow, lo keren banget sih, bisa bikin Onigiri serapi dan se unyu ini" pujiku melihat Onigiri bentuk segitiga dengan ornamen mata, mulut dan hidung dari nori dan beberapa parseley. Aku yakin mataku berbinar ketika mengatakannya, aku tahu karena melihat respon Libra.

"seriously? What I did wrong to hear?" tanya nya melongo tapi masih tetap terlihat cool di mata siapapun. Terkecuali aku.

Yang pasti dia kaget, iya kaget, kaget dengan responku kali ini. Tahu kenapa?

"ya serius, ini mirip sama yang di bikin di Onilicious" Onilicious, satu-satunya kedai makanan jepang langgananku yang buka sejak pagi hari, dan aku memang suka makanan Jepang tak terkecuali onigiri. Jangan heran kalau aku hafal sekali packaging makanan yang notabene beli di tempat langgananku.

"oh? Hehehe masa sih? Mirip banget ya Al? berati eksperimen bikin onigiri gue berhasil" jawab Libra dengan cengiran lebar. Hell, emangnya sindiranku kurang jelas?

"Ini bukan lagi mirip, Libra! Tapi gue tau ini pasti lo beli di Onilicious" sayangnya kalimat itu hanya terucap dalam hatiku.

"Box nya juga, beda nggak ada labelnya aja" kini aku melihat senyuman Libra sedikit memudar. Sementara disampingku Ney menatapku dengan tatapan what's wrong Al ? Cewek ini pasti belum memahami situasinya.

"oh ya? Kebetulan doang kayaknya Al, box ginian kan juga di jual eceran, bibi gue sering beli kok" ujar Libra lagi.

"oke....!" Aku mendorong box onigiri di atas meja ke arah Libra yang berdiri di samping mejaku.

"sorry banget ya Bra...." Sungguh Cuma aku yang berani manggil Libra dengan 3 huruf di ujung namanya, itu karena aku tau Libra nggak suka di panggil begitu. Maka dari itu aku sengaja melakukannya, tujuannya biar dia nggak suka dan menjauh, tapi agaknya percuma.

"gue bukannya nolak, but I bought it befour" lanjutku seraya mengeluarkan box Onigiri yang masih ada label dari Onilicious nya.

"loh?" Libra tergagap seraya menatap bergantian box Onigiri yang baru ku ambil dari loker mejaku dan onigiri yang di bawanya.

"iya.... Gue udah beli,jadi lo nggak perlu repot-repot ngasi gue, mending lo makan sendiri" jelasku seraya membuka box onigiriku dan menggit satu potong onigiri "Oiya, tadi sebelum gue mampir ke Onilicious, gue juga sempet liat lo di sana,pas gue mau nyapa lo nya udah keburu pergi" sebenarnya aku sama sekali tidak meliahat Libra, hanya saja aku benar-benar yakin dia pasti ke sana.

"Al, ini gue nggak maksud itu, jadi gue tu...."

"santai aja Bra, gue nggak lagi bersikap seolah lo ketahuan nyolong kok"

"oke, kalo gitu, gue nggak mau tau, lo terima ini, and see you around" Libra meninggalkan kelasku setelah mendorong box Onigirinya mendekat ke arahku.

Senyuman Ney merekah seiring aku memerintahkannya mengambil Onigiri Libra dengan tatapan mata.
"asyik, makan gretong" serunya.

"Tapi Al... Libra tau dari mana kalo lo suka onigiri?"

Aku mengendikkan bahu, artinya tidak penting bagiku kenapa dia bisa tau.

***

Siang ini, aku sangat kesal, latihan band ditunda. Begitu kata kak Sena, dan seolah tanpanya semua tidak bisa berjalan. Maka aku dan anggota band yang lain harus menunggu dia yang sedang ada pelajaran tambahan karena statusnya yang siswa kelas 12.

"yel aus!" ujarku pada Gabriel yang sedang asyik menyeteam gitar listrik. Aku baru bergabung di band kurang dari 2 bulan belakangan, tepatnya ketika kami mulai bergabung sebagai penerus band sekolah. Yang sebenarnya tidak terlalu membuatku antusias.

"ya minum lah, masa salto?" Jawabnya cuek. Menyebalkan memang cowok ini, tapi aku butuh, itupun kalau ia mau menurutiku. Biasanya anak cowok di kelasku sangat mudah kalau ku suruh-suruh. Sayangnya Gabriel bukan anak kelasku, parahnya lagi cowok ini agak menyebalkan dari awal aku mengenalnya.

"ya iya gue tau kalo gue harus minum, nah makanya gue ngomong sama lo! Beli minuman sana Yel, gue nitip!" perintahku. Gabriel justru memandangku intens, sarat akan kesal dan tidak suka.

"lo aus?" tanya nya dengan tampang serius dan akupun merespon dengan anggukan yakin.

"sayangnya gue nggak, jadi mending lo beli aja sendiri!" jawabnya santai sambil kembali berkutat dengan gitar listrik.

"isssh tai sih lo Yel"

"bodo amat jamban" gumamnya, tapi aku masih bisa mendengar itu.

Akhirnya kuputuskan untuk mengirim sms pada Biru yang dari tadi belum juga kembali ke ruang musik.

Aleana : Biru lo di mana? Kalo balik bawain air mineral dong, ntar gue ganti!

5 menit berlalu dan yang ku lihat hanya pesan yang tertunda. Pasti Biru mematikan data selular nya.
"hufffft" aku mendengus sebal seraya berdiri dari soffa yang memang tersedia di ruang musik dan terpaksa melawan rasa mager ini untuk mendapatkan sebotol air mineral.

"mau ke mana lo?" tanya Gabriel setelah melihat ku beranjak.

"minum"

"ke?"

"Jamban" jawabku kesal seraya berjalan menuju pintu keluar. Lagian ngapain sih nanya-nanya.

"EH AL GUE NITIIIIP" teriaknya saat keluar dari pintu. Membuatku memutar bola mata jengah, aku bilang ke jamban tapi dia malah nitip? Nitip apaan? Ti four Ai? Males banget.

***

Jangan lupa Votement

LibraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang