*Hari Senin*
Hari yang paling tak ku inginkan.
Sudah sering aku datang terlambat, melewati guru dan memasang muka datar seakan tak bersalah.
____Namaku Alena Putri Sanjoyo, akrabnya dipanggil Alen atau Lena. Mama dan ayahku tinggal di Malaysia karena ada tugas. Dan aku tinggal di Bandung. Yaa terpisah oleh jarak, dirumah hanya tinggal aku dan bibi tutik pembantu rumah tangga yang sudah aku anggap mama kedua.
Aku orang yang mudah tersinggung, cuek, dan pemarah apalagi disaat lagi badmood. Makanan yang aku makan selalu banyak tetapi badanku tetap kurus seperti mayat hidup.
____Selesai upacara, aku dibisikkan oleh Marsella Shalsabila. Iya, dia sahabatku yang cerewet tapi dia perhatian dan selalu ada disaat aku senang dan susah.
"Len, sekarang dia sekolah disini, gue tadi ketemu di gerbang, semua cewek ngeliatin dia kayak terpesona gitu."
Deggg...
Gue bingung harus ngapain, ga siap gitu rasanya ketemu dia lagi. "Semoga ga sekelas." Kataku dalam hati.
#dikelas
Pak Sudirman masuk untuk mengajar fisika. Tapi, aku melihat seorang cowok berdiri mengikuti pak Sudirman dari belakang, dia menunduk. Aku sedikit melihatnya tapi masa bodohlah bagiku.
"Baiklah anak anak, kali ini bapak membawa teman baru untuk kalian"
Kata pak Sudirman memberitahu dan mengkode agar dia memperkenalkan diri.
"Hai. Nama aku Bagas Aditama akrab dipanggil Bagas, tapi kalo cewek yang dibarisan keempat pojok sebelah kiri itu biasa memanggilku Adit" dia sambil menunjuk dan melihatku dengan senyuman lebar dan manis.Deggg...
"Gilaaa itu guee.. dia masih inget gue? Waah sintinggg ni cowok, dulu dia bilang bakalan lupain semua"
Omel ku dalam hati dan dengan keadaan shock karena semua orang melihat kearah ku."Oke terima kasih Bagas. Silahkan pilih tempat duduk yang kamu inginkan" kata pak Sudirman kepada Adit.
____
Dan Adit memilih duduk didepanku, persis didepanku.. Deggg
Jantungku tak karuan, berdegup sangat kencang, dan Adit biasa saja tetap cool dan santai. Bagas Aditama adalah teman aku di Malaysia, orang tua Adit dan orang tua aku sangat akrab, maka dari itu kami berdua dekat dan memutuskan untuk berhubungan. Tak lama aku di Malaysia, aku pindah ke Bandung dan putus dengan Adit serta melupakan semua kenangan manis bersama Adit. Adit berkepribadian cowok yang romantis dan perhatian serta baik dengan semua orang. Sangat jauh dengan aku yang cuek dan mudah tersinggung ini. "Tapi, hanya Adit cuma Adit yang bisa buat hati aku seperti ini, tak menentu, sudah seperti orang gilaaa!!!!" Teriakku dalam hatii.
____#istirahat
"Alen kekantin Kuyyy??"
Ajak Sella.
"Okee!!"
Kataku dengan lesu.
"Lo kok lesu? Lo sehat kan Len?"
Pertanyaan dari Adit yang dari tadi belum keluar kelas.
Berdegup kencang jantungku...
"Haa? Ng..nggak biasa aja. Hehe sehat kok." Jawabku dengan kebohongan sambil senyum lebar.Jujur aku mengalami penyakit Anemia yang sudah ada sejak aku umur 10 tahun. Kebetulan pagi ini aku merasa capek dan belum makan sejak semalam, dan yaah hasilnya lesu begini.
"Ihh dasar pembohong.. Lo ga bisa bohong Len, gue tau Lo."
Kata Adit yang membuat aku tambah lesu karena dia masih ingat semua tentangku."Ayo kekantin kita makan terus nanti langsung minum obat, biar Lo nantinya gak nambah lesu."
Ajak Adit dan merangkulku dari belakang. Sella melihatku sambil nyengir kebaperan. Dan aku? Yaah, jantungku masih berdegup kencang gara gara Adit yang selalu perhatian untukku. "Sumpah rasanya gue pengen matiiii!!!." Teriak hatiku.Okee guysss jadi ini cerita pertama gue, semogaaa kaleeann suka, kasih saran? Boleh kok:) share ke temen kalian ya, nanti aku lanjutin lagi cerita selanjutnya. Semogaaa kalian ga bosen:) thank you so much guysss❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
- CAN I FIGHT ALONE -
Short StoryPROLOG: Sifat Alena cenderung cuek, dan mudah tersinggung, sedangkan Adit selalu perhatian dan baik kepada semua orang, tetapi selalu memberi rasa sakit diakhir. ....... "Hanya Adit cuma Adit yang bisa buat hati ini luluh, dan tersenyum. Karna Adit...