Bisakah kamu melupakan itu?

22 0 0
                                    

*Saat pulang sekolah*

"Hai Len. Gimana keadaan Lo? Dari tadi gue liat Lo cepet-cepet banget mau pulang. Emang ada apa?"
Sapaan dari Adit yang ada disebelahku sambil berjalan bersamaan dan bertanya keadaanku.
"Hmm..udah merasa baik sih, gak ada apa-apa kok, gue cuma mau tidur dirumah." Jawabku dengan nada lembut dan senyum tipis. Padahal aku mau menghindar dari Adit:(
"Kalo Lo merasa gak baik, hubungin aja gue yah." Jawab Adit dengan mengeluarkan HP yang berada disaku celana nya.
"Nahh, sekarang Lo ketik nomor HP Lo, Hmm.. maaf yaa no HP Lo udah gue hapus, soalnya HP gue dulu pernah keblokir."
"Diih... Alesan aja ni cowok, bilang aja dulu pas gue udah pindah Lo main sama cewek laeen." Gerutuku dalam hati.

Sampai di gerbang sekolah Adit masih berjalan bersama disebelahku. "Lo gak pulang dit?" Tanyaku.
"Pulang kok:) tapi gue nunggu Lo dijemput duluan." Kata Adit dengan senyuman manisnya.
"Supir gue pulang kampung dit, jadi gue pake grab aja." Kataku dengan memberitahu Adit.
"Kalo gitu gue anterin Lo aja, bentarr ya gue ambil mobil dulu." Adit menepuk bahuku mengkode agar aku menunggunya.
____

Sebenarnya aku gak mau banget pulang dianter Adit, walaupun maksud Adit baik, tapi aku takut nantinya aku kebaperan lagi. Adit selalu memberiku perhatian yang lebih. Apalagi saat dulu menjalin hubungan dengan Adit, dia sangat menyayangiku, memberi sesuatu yang aku suka, tapi dia kebanyakan membohongiku. Jika berantem, dia selalu memilih pergi dan meninggalkanku. Aku benci orang seperti dia, tapi entah kenapa perasaan ini masih ada.

Aku berniat untuk melupakan Adit, dan kembali dengan kehidupan semulaku, seorang cewek cuek dan pemarah. Aku nyaman dengan semua itu, tidak ada rasa gelisah, cemas, dan baperr. Tapi, bagaimana? Dia selalu menghantuiku, memberi perhatian yang membuatku selalu ingin berada dekat dia:(

#dimobil

5 tahun lebih gak ketemu Adit, rasanya canggung gitu. Aku hanya diem dimobil, sambil melamun sih hehehe...
"Lenn..."
"Hallooo..."
"Aleenaaaa..." Teriak kecil Adit yang mengagetkanku.
"Lo gak tidur padahal, hhahaha melamun yaaa??" Kata Adit yang sedikit menertawakan.
"Haa?? Apaan sihh Lo!!"
Jawabku sebal:|

"Hmm BTW Lenn.. Lo masih inget kan dulu kita pernah sama-sama? ngabisin waktu sama-sama, pokoknya selalu berdua." Adit seperti mengajakku untuk ingat semua yang dulu dan sesekali melihat kearah ku.
"Inget. Tapi aku berusaha untuk melupakannya Dit."
Jawabku yang sontak membuat Adit bingung. "Lhoo.. kok ngelupain? Emangnya kenapa Len?"
Jawab Adit kebingungan, dan seperti orang yang gak bersalah.
"Kamu kasih aku banyak perhatian Dit, kasih sayang terutama, tapi apa? Kamu sering berbohong, kamu sering pergi meninggalkan aku tanpa memberitahu. Itu sangat menyakitkan, seperti hanya aku yang sangat mengharapkan cinta darimu." Kataku yang sempat membuat Adit terdiam. "Sekarang aku mau nanya dit, kamu dulu sebenarnya cinta aku gak sih?" Pertanyaan yang berani kuucapkan dan sempat membuat Adit sedikit risih dan bingung.
"Iya Alena. Dulu aku mencintaimu, sangat mencintaimu, tapi tiba-tiba kamu pindah ke Bandung dan aku gak bisa hubungin kamu lagi. Jadinya, aku mutusin untuk pindah juga, lagian papa mama ngizinin aku untuk temuin kamu lagi Alena." Jawab Adit yang sedikit meyakinkan aku, walau jantung ini berdegup kencang, tapi aku yakin jika Adit diberi kesempatan kedua dia sama halnya dengan dulu..
Walaaahh ge er nya akuuu, di pikiranku kayak Adit mau ngajak balikan. Gilaaa ni otak!!
.....

Dan gak kerasa, udah didepan rumahku. Aku sudah mau cepat-cepat  keluar dari mobil Adit, karena udah merasa malu oleh ucapanku tadi sama Adit.
"Dit, makasih banyak yaa udah nganter gue." Kataku.
"Iya. Sama-sama. Oh iya, maaf ya kalo gue pernah nyakitin Lo, gue gak bermaksud kayak gitu, gue ngaku gue salah, tolong maafin ya Lena." Pinta Adit kepadaku.
"Sip, lagian aku udah ngelupain kok dit, semuanya:) jadi gak usah ungkit lagi oke!! Dan elo gak usah juga ngingat yang dulu dulu:)" jawabku dengan tersenyum manis. Padahal hati ini berkata lain.
____

Aku sudah memutuskan untuk tidak mengharapkan perasaan itu lagi. "Tidak akan terulang untuk kedua kalinya!" Ucapku dalam hati.
Aku bertekad menjadikan Adit sahabatku. Akan kuusahakan!!!
____
.......
____

#dirumah

Buk Tutik menyambut kedatanganku. "Non, ada non Sella diatas."
"Kok tumben dia kesini. Dari jam berapa bikk?" Tanyaku dengan kedatangan Sella kerumah.
"Hmm. Barusan non,"
"Okeeedehhh!!" Jawabku sambil senyum dan mengedipkan mata kiri.

#kamar

"Woiii!!" Kagetku untuk Sella.
"Iiihh apaan sih ngagetin aja Lo!"
Ucap Sella kesal. Hahaha ngakak lihat ekspresi nya.
"Lo tumben kesini? Kenapa? berantem sama Reno ya?" Tanyaku dengan cengiran yang dibuat-buat. Btw, Reno itu pacar dia, kalo gak salah udah 6 bulan pacaran.
"Enggak ihh!! Gue mauu nginap dirumah Lo!! Mau nemenin Lo Alenaa cantik." Jawabnya dengan penuh godaan, padahal gue gak butuh tu dia dirumah ini... Hahhaa
"Okedehh!! Tapi Lo jangan pernah ganggu gue ya kalo lagi sendiri!!" Pintaku agar Sella tidak sering mengganggu.
"Okeee nyonyaaa cantik.."
Godaan yang keluar dari mulut Sella.
~Hmm yaa gapapa lah ada temen ngobrol juga akhirnyaaa kalo lagi bosenn...
____


Yey. Oke guys thank you so much, jangan pernah bosen ya. Ayo dong kasih saran untukku😁 jangan lupa follow akun ku juga ya guys hehehe.
See you next episode🤗

- CAN I FIGHT ALONE -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang