"Please help me"
mobilnya kini mengeluarkan sirine merah yang menandakan mobil akan meledak, karena NOS nya terbakar, Tresya mulai memakai sabuk pengaman karena takut, dan ia berusaha menepikan mobilnya namun nihil, mobil Tresya malah terjun ke jurang sedalam 25 meter yang penuh semak berduri dan menabrak sebuah rumah reyot, atau bisa disebut gubuk tua yang jelek nan kusam
"Kakak!! Diluar ada suara bom, aku takut" Tiba tiba seorang gadis kecil datang dari luar rumah nya, menemui kakaknya
Sak kakak duduk dengan bertumpu lutut guna menyejajari tubuh mungil adik kecil nya itu "Bom apa adikku sayang, kau tak perlu takut aku ada disini bersama mu selalu" Ucapan sang kakak sukses membuat adiknya diam dan lega
"Ayo kita cek Kak, aku yakin ada kelecelelakaan di luar" Ucap nya rumit di kata kecelakaan
"Ke-ce-la-ka-an, kau ini lucu sekali ayo kita keluar" Ucapnya kemudian diikuti senyum manis milik kakak nya.
Setelah mereka berdua keluar pintu dan menemukan mobil Chevy Camaro SS dengan kap mobil terbuka dengan kepulan asap dari bagian depan dan belakang mobil Chevy tersebut.
Sang kakak lalu mendekati mobil tersebut diikuti adiknya yang bersembunyi di belakangnya. dan benar kata Sang adik yang bernama Susan didalam mobil tersebut terdapat seorang wanita memakai pakaian pembalap, wajahnya berlumuran darah dan di sekitar sikunya terdapat darah dan banyak kotoran yang menyebabkan sikunya sangat buruk.
Kaca mobilnya sudah pecah dan spion nya sudah pergi entah kemana, di bagian kanan kiri mobil yang semula bercat merah metalik menjadi penuh goresan dan bagian bagian lainnya pecah. Lampu Sen nya pun sudah lepas dan menghilang.
Mayat wanita tersebut masih terkait sabuk pengaman, sang kakak melepaskan sealtbet dari tubuh Tresya dan mengeluarkan wanita tersebut dari mobil nya lalu memeriksa nadi nya apakah masih berdenyut atau tidak, dan ternyata masih hidup, kemudian sang kakak menggendong wanita tersebut ala bridal style masuk kedalam rumah nya
Sang kakak kemudian membalut luka nya dengan kain putih seadanya, juga membersihkan luka luka di sikunya yang kotor.
🌸🌸🌸
"Kakak, mayat nya bangun!?" Ucap Susan kepada sang kakak yang sedang memasak sarapan di dapur.
"Apa? Mayat? huh apa kau bercanda" Sang kakak tertawa terbahak bahak mendengar Susan menyebut wanita itu dengan sebutan mayat
Kakak Susan kemudian menemui wanita yang disebut mayat oleh adiknya itu dan memang benar dia sudah terbangun padahal ini masih pukul 4 pagi
"Hai, kau sudah bangun?"
"Kau siapa? Dan aku dimana? Kenapa bisa di sini?" Tanya wanita itu beruntun hingga membuat kakak Susan kebingungan
"Wow wow santai, akan ku jelaskan satu satu, jadi perkenalkan namaku Steven, Steven Spielberg, dan ini adikku Susan Spielberg, kamu sedang ada di rumah kami, maaf rumah kami sangat jelek, dan tadi kami melihatmu kecelakaan dengan menggunakan mobilmu, tapi kini aku sudah memperbaiki mobil mu"
Tresya mulai merasakan pusing di kepalanya karena ia berusaha mengingat apa yang terjadi namun nihil ia tidak mengingat apapun mengenai kejadian itu, atau siapa dirinya bahkan ia tak ingat satu pun tentang dirinya.
Tresya tidak tau apa apa mengenai dirinya dia merasa telah positif amnesia, dan tidak tau harus apa, kini ia hanya bisa pasrah dan tinggal bersama sama dengan adik kakak manis ini.
"Bisakah aku tinggal bersama kalian, aku tidak tau apa apa tentang diriku bahkan keluargaku" Tresya masih terisak dengan lutut ditekuk sembari menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya yang berbalut perban.
"Sudahlah mayat, kau akan menjadi kakak ku, boleh?" Isakan Tresya berhenti digantikan tawa manis karena sebutan Susan padanya.
Tapi mendadak raut wajah Tresya menjadi sedih karena ia teringat sesuatu tentang dirinya "Aku, tidak ingat siapa namaku dan ku ingin kalian buatkan nama yang bagus untuk ku"
"Kau bagus dipanggil mayat saja" Sahut Susan cepat diikuti tawa lepas dari mulut mungil nya
"Hei jangan seperti itu kau, dasar kau" Ucapan Susan sukses mengundang marah Steve
"Ayolah putuskan siapa nama yang akan kalian berikan?" Ucap Tresya tidak sabar
Ia kemudian berbicara setelah mendapat usul bagus "Bagaimna kalau Tresya?"
"Bagus, kau dapat darimana?"
"Aku melihat ada di mobilmu saat memperbaiki mobilmu disana terdapat nama Tresya, mungkin agak tidak jelas sih, tapi namamu ku tambahkan nama keluarga ku dalam namamu, apa boleh? menjadi Tresya Spielberg?" Usul Steve
"Aku setuju!? Keluarga?"
"Keluarga?!" Sahut Susan, Steven, dan Tresya bersamaan
"Jadi kenapa kalian memilih tempat ini untuk tinggal? Dan dimana orang tua kalian?" Tanya Tresya dengan penuh rasa penasaran, membuat adik kakak itu saling memandang satu sama lain
"Kita bernasib sama sepertimu, dulu orang tuaku mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, saat itu ibuku sedang mengandung adikku, Susan, mobil yang dikendarai ayah ku masuk jurang ini dan menabrak gubuk berisi nenek tua yang ada di gubuk ini, dia membantu ibuku melahirkan Susan, sejenak, kemudian mobil yang dikendarai ayah ku kemudian meledak, entah darimana, saat itu, ayah, ibu, dan nenek itu meninggal dihadapanku, sebelum mereka tiada, aku dan adikku dilempar jauh oleh ayahku dan ibuku sehingga kami tidak mengenai ledakan itu, dan beberapa luka di tubuhku yang masih ada, akhirnya aku bertekad untuk membesarkan adikku dan memberinya nama sendiri tanpa orang tua bersama kami" Tak terasa kejadian 'itu' membuat seorang Steven Spielberg meneteskan air mata yang sudah ia tahan sedari tadi
"Lalu kenapa kalian tidak sekolah?"
"Aku adalah anak ber IQ tinggi sehingga aku bisa sekolah di manapun, tapi aku tidak bisa meninggalkan adikku sendiri di sini"
"Oh, maafkan aku jika aku terlalu kepo" Ucap Tresya dengan raut bersalah
"Oh tidak apa apa, kau lupa, kita adalah keluarga
🌸🌸🌸
Tbc:)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Day
Misteri / ThrillerBagaimana rasanya di lahirkan tanpa di pedulikan, dan mencintai tanpa harus dihargai Hal tersebut dirasakan pilu oleh Tresya, gadis nakal namun berubah sangat rajin karna bertemunya dia dengan sepasang adik kakak yang jenius. . . Tbc:)