Hari mulai gelap,Ketika Rumah Limas di Pojok Pinggir kota,Di hidupkan lampu -lampu Kristal,Menerangi ruangan,Binatang malam mulai Beterbangan,dari Belalang,Walang -Sangit,Sampai Pengisap Darah si Nyamuk.

Heran kalau jam Segini semua sibuk Lari Sana-sini,
Berlari-lari Kecil dari Arah Dapur Ke Ruang Tamu,Karena suara Bell berdenting,Mata "Jeje" Berbinar di-Tatapnya Pemuda Gagah Berdiri di Pintu,Baju lengan Panjang Bergaris Warna Biru Muda,ditutup Jacket Berkerah Panjang Penutup Kepala Nampak Menggantung di Pundak,Tas Gendong Mirip Pendaki Gunung Lekat di Punggung-nya.

''Mas Raka!!!..."Ber Hambur dipeluknya Erat-erat Kakak satu-satu nya,Orang yang dihormati,di sayangi,Sepenuh Hatinya.

Mereka Berpelukan di-Depan Pintu.
''Pesawat Jam Berapa Tadi Mas,,!!!???
''Kok nggak Ngabari Kalau Pulang??
''Kan Bisa di Jemput.!!??
''Oalah De???.
''Satu-satu too???kalau nanya???

Papa dan Mama Berpandangan,Anak Mbarep-nya Pulang,Senyum Bahagia Melebar,Mereka pun Berpelukan melepaskan rasa Kapang,kangen yang Panjang.

Mereka Duduk Di Ruang Tamu,di sambutnya Tas Punggung Raka ,ditaruh di Kamarnya,Sambil kembali duduk Disebelah Mama.

''Berapa Hari Mas,??? Lomba Innovasi di Jakarta..??? Tiba tiba Papa Bertanya
''Mungkin Seminggu Pa..?? Jawab Raka,Sambil Menatap.
''Do'ain ya Pa.??Ma?? Biar Menang ,Pinta Raka Sambil Ngangguk Tersipu.

Ketika Saatnya Kopi BerbungaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang