Dada Elena terasa sesak, tanpa di sadari air matanya perlahan turun membasahi kedua pipinya. Ia buru-buru menghapusnya dan memilih bersembunyi di sudut yang lebih gelap ketika mendengar pintu perlahan terbuka.
Arabella keluar lebih dulu. Tanpa menoleh ke belakang Arabella melangkah kembali menuju pesta, sementara Chris masih di dalam. Tidak harus pintar untuk tahu apa yang saat ini tengah Chris rasakan setelah Arabella menolak lamarannya.
Elena mendengar semuanya. Ia mengikuti keduanya, mendengar samar-samar desah kenikmatan dari dalam ruangan tempat keduanya memadu kasih dan ia pun mendengar Chris yang melamar Arabella, dan mendengar wanita itu menolaknya.
Seharusnya Elena senang karena Arabella menolak Chris, tapi bayangan betapa kecewa dan terlukanya Chris membuat hatinya sakit. Chris pria yang baik dan tidak pantas bersama Arabella. Seharusnya Chris tidak mencintai Arabella seperti pengakuannya, seharusnya Chris mencintai wanita yang lebih baik dari Arabella dan kalau seandainya Chris mencintai wanita lain selain Arabella, Elena tidak akan merasa sesakit ini. Setidaknya ia tahu wanita itu bukan Arabella. Bukan wanita yang tidak di sukainya.
Tidak lama setelah Arabella keluar, barulah Chris keluar dengan keadaan yang tidak bisa dikatakan baik. Pria itu terlihat kacau dan menyedihkan. Elena mengikuti Chris, kepala Chris tertunduk dan langkahnya seketika terhenti ketika hampir memasuki ruangan pesta. Elena tahu yang tengah dilihat Chris dan merasakan rasa sakit Chris atas sikap Arabella saat ini yang tengah tertawa dikelilingi para pengagumnya seolah tidak pernah terjadi apa pun.
Chris kembali berjalan, masuk ke dalam minum yang disediakan. Elena yang sejak tadi mengikuti berhenti di depan pintu, bersembunyi, menunggu Chris di sana, hanya untuk memastikan pria itu baik-baik saja. Ia bahkan melupakan rencana yang sudah disusunnya dengan Rose untuk menjebak Chris.
Elena tidak akan tega melakukan rencananya setelah tahu pria itu baru saja mengalami penolakan dan sekarang tengah frustasi. Chris sedang patah hati dan Elena hanya ingin memastikan Chris baik-baik saja.
Suara Chris yang menolak diantar seorang pelayan menuju keretanya membuat Elena menegakkan tubuhnya. Ia melihat Chris yang berjalan sempoyongan ke lorong di tempatnya berdiri dan bukannya berjalan ke arah pintu keluar.
Tanpa pikir panjang Elena meraih tangan Chris, melingkarkan tangan Chris di bahunya menahannya dengan tangannya, sementara tangannya yang lain melingkar di tubuh Chris, mencoba membantu pria itu agar tetap berdiri.
Chris berjengit, menatap sosok wanita yang tiba-tiba saja menopang tubuhnya. Ia tidak dapat memastikan siapa wanita itu karena pandangannya kabur akibat banyaknya alkohol yang di minumnya. Chris baru akan menolak ketika wanita di sampingnya berbicara, "Biarkan saya membantu anda, My Lord."
Rasanya tidak mungkin membawa Chris keluar melalui pintu depan. Pesta masih berlangsung dan terlalu ramai, hal itu bisa saja mempermalukan Chris nantinya. Elena mendudukkan Chris yang setengah sadar di sebuah bangku yang terdapat di lorong, ia berjalan membuka pintu satu persatu sampai ia menemukan ruang santai tempat yang cocok untuk menempatkan Chris di sana. Setidaknya Chris bisa beristirahat di sana sementara ia memanggil pelayan Chris untuk membawa pria itu pulang.
Elena kembali dan membawa Chris mengikutinya. Tubuh Chris yang besar membuat Elena berkeringat dan kelelahan, tapi ia mencoba berjalan dan akhirnya berhasil memasuki ruang santai yang sepi. Beberapa lilin yang dinyalakan di dalamnya memberi penerangan yang cukup bagi Elena untuk melihat dengan jelas. Ia membawa Chris menuju sofa besar di dekat jendela.
Mereka hampir sampai ketika Elena tanpa sengaja menginjak ujung depan roknya. Elena memekik kaget, refleks meraih lengan Chris agar ia tidak terjatuh. Sayangnya karena terlalu mabuk Chris justru ikut jatuh dan menimpa tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Please!! (Sequel My Beautiful Rose)
Historical Fiction(Revisi sampai Part 23) Lady Elena selalu percaya pada Cinta pada pandangan pertama. Karenanya ketika ia jatuh cinta pada Christian Fletcher, Earl of Leicester, Elena mencoba segala cara untuk mendapatkannya, menjadikan pria itu miliknya, termasuk d...