Chris melangkah masuk ke ruang dansa yang terlihat sangat ramai. Pesta dansa Lady Hamilton memang merupakan salah satu pesta dansa yang selalu dihadiri banyak orang. Selain karena pesta yang diadakan selalu membuat setiap mata yang hadir tercengang dengan mewah dan indahnya dekorasi yang diciptakan sang tuan rumah, pesta dansa Lady Hamilton juga merupakan ajang untuk mencari pasangan yang paling dinanti karena tamu yang datang merupakan tamu penting dengan kedudukan tinggi dalam masyarakat.
Tapi Chris datang bukan untuk mencari pasangan. Chris sudah memiliki pasangannya sendiri, wanita cantik yang berhasil menarik perhatiannya sejak pertama kali ia melihatnya.
Arabella.
Wanita itu dengan segala pesona yang dimilikinya membuat Chris terpukau dan langsung jatuh cinta, sama seperti pria lainnya, beruntung baginya karena Arabella menjatuhkan pilihan kepadanya.
Tidak sulit untuk jatuh cinta dan terpesona pada sosok Arabella. Wanita itu memiliki kecantikan yang membuat setiap pria silau karenanya. Jangan lupakan mata biru Arabella yang begitu Indah dan memukau, di tambah rambut pirangnya yang begitu lembut dan berkilau. Arabella sosok yang sempurna. Cantik.
Selain itu Arabella juga merupakan kandidat yang tepat untuk dijadikan istri, dengan sopan santun dan tata krama yang dimilikinya, tidak sulit untuk siapa pun menyukai Arabella.
Chris mengedarkan pandangannya kepenjuru ruang, mencari sosok Arabella yang begitu di rindukannya. Chris terus mencari, tatapannya justru bertemu dengan sosok wanita yang entah kenapa selalu membuatnya tidak suka. Lady Elena, putri dari Viscount of Severn -teman Rose- selalu membuatnya marah. Terlebih ketika melihat wanita itu dikelilingi beberapa pria yang mencoba menarik perhatiannya seperti yang terjadi saat ini.
Bukan karena Chris cemburu. Ia yakin bukan karena itu, tapi lebih karena ketidaksukaannya pada apa yang para pria itu lakukan. Mereka seolah menutup mata tentang selentingan mengenai Elena. Mengenai betapa sering wanita itu mencampakkan para pria yang mendekatinya atau tentang dirinya yang sering berganti pasangan.
Hal itulah yang menjadi pemicu utama kekesalan dan ketidaksukaanya pada Elana. Beruntung Rose segera menikah, jika tidak, Elena bisa merubah Rose menjadi seperti dirinya. Wanita murahan.
Sangat berbeda dengan Arabella yang selalu terlihat cantik dan mempesona. Arabella selalu berhasil menjaga diri dari terpaan gosip yang menderanya. Meskipun banyak pria yang juga mengelilinginya, tapi selama ini Arabella hanya menjalin hubungan serius dengannya.
"Leicester kau datang."
Sapaan itu mengalihkan pandangan Chris dari sosok yang sejak tadi mengunci tatapannya. Ia menoleh dan menemukan George menatapnya dengan kening berkerut, "Ada apa?"
"Tidak apa-apa, aku hanya sedikit terkejut."
"Minum?" Chris mengangguk. George segera meminta seorang pelayan yang lewat membawakan minuman untuk George. Pelayan itu kembali tidak lama setelahnya dan menyerahkan minuman yang diminta George.
Mereka berdiri di tempat yang cukup tinggi. Cukup untuk keduanya mengamati lantai dansa yang padat.
"Kau tidak bersama Rose?"
"Aku meninggalkannya di ruang istirahat. Dia kelelahan, kehamilannya membuatnya cepat lelah," sambung George cepat ketika melihat wajah khawatir Chris.
"Rose hamil? Woow, aku tidak menyangka akan menjadi seorang paman secepat ini."
Goerge tersenyum lebar. Ia memang belum memberitahu siapa pun mengenai kehamilan Rose yang baru diketahuinya pagi tadi, "Lalu kapan kau berencana mengajukan lamaranmu pada Arabella? Aku pikir hubungan kalian berkembang semakin pesat," George mengamati Chris sambil sesekali mengalihkan pandangannya menuju lantai dansa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Please!! (Sequel My Beautiful Rose)
Fiction Historique(Revisi sampai Part 23) Lady Elena selalu percaya pada Cinta pada pandangan pertama. Karenanya ketika ia jatuh cinta pada Christian Fletcher, Earl of Leicester, Elena mencoba segala cara untuk mendapatkannya, menjadikan pria itu miliknya, termasuk d...