5. Ancaman Chris

4.8K 392 21
                                    

Elena menghempaskan surat kabar terbaru yang beberapa saat lalu di bacanya.

Seketika kepalanya terasa sakit. Tangannya memijit keningnya.

Elena tidak pernah menyangka kalau Chris benar-benar akan melakukan apa yang dikatakannya. Mengumumkan pertunangan mereka hari ini, meskipun kenyataannya Chris belum mengajukan lamaran kepada orang tuanya.

Elena mendengus, kepercayaan diri Chris patut di acungi jempol.

Elena bukan tidak suka, tentu saja ia menyukainya. Akhirnya apa yang di impikannya selama ini terjadi. Bertunangan dengan Chris dan kemungkinan akan segera menikah, tapi tidak dengan cara seperti ini.

Oke, Elena akui ia memang berencana menjebak Chris agar pria itu mau menikahinya, tapi itu sebelum ia tahu betapa Chris sedang terluka atas penolakan Arabella padanya, dan apa yang terjadi semalam murni adalah ketidaksengajaan. Ia hanya berniat membantu Chris yang sedang mabuk berat dengan membaringkannya di ruang santai sebelum memanggil kusir kereta Chris, tapi siapa sangka kejadian itu malah terjadi.

Nasi sudah menjadi bubur.

Bukan kejadian itu yang Elena sesali, tapi tatapan tajam penuh kemarahan serta kalimat penuh ancaman Chris yang membuatnya tidak tenang.

Selama berdekatan dengan Rose, tidak pernah sekali pun Elena melihat Chris semarah itu. Ia mengkhawatirkan pernikahannya, pernikahan yang akan dijalaninya nanti dengan Chris.

Tapi itu tidak mungkin. Chris tidak akan menikahinya dan sebelum semua itu terjadi ia harus membatalkan pertunangan yang telah diberitakan Chris di surat kabar.

Elena mendesah. Mungkin ia bisa menemui Chris dan membatalkan pertunangan yang telah Chris umumkan di surat kabar. Tapi jika ia melakukannya bagaimana dengan kedua orang tuanya? Bagaimana dengan nasibnya sendiri? Meskipun malam itu tidak terjadi apa pun, diantara dirinya dan Chris, tapi menurut para bangsawan ia sudah tercemar dan tidak akan ada pria bangsawan mana pun yang akan mau menikahinya.

Membayangkannya saja membuat Elena bergidik. Bukan takut karena dirinya kemungkinan besar tidak akan bisa menikah, tapi ia takut membayangkan betapa sedih dan terluka kedua orang tuanya kalau sampai hal itu terjadi.

Elena baru saja memejamkan mata ketika Heidi datang dan memberitahunya kedatangan Chris yang kini sedang berada di ruang kerja ayahnya dan tentu saja untuk membicarakan rencana pertunangan mereka. Yang membuat Elena terkejut adalah ucapan Heidi selanjutnya.

"Kau yakin?"

"Sangat yakin My Lady," ucap Heidi yang tanpa sengaja mendengarkan pembicaraan Chris dan ayah Elena mengenai pernikahan dan izin khusus yang sudah di dapatkan Chris.

"Oh Tuhan," Elena berjalan mondar-mandir sambil memijit keningnya. Entah apa yang di pikirkan Chris dengan semua ini. Tapi apa pun itu Elena sadar ada yang tengah Chris rencanakan dan ia yakin hal itu tidak akan baik untuk dirinya.

Jantung Elena berdetak kencang membayangkan penderitaan seperti apa yang akan Chris berikan padanya. Pertanyaan selanjutnya tentu saja, apakah ia bisa bertahan? Bertahan mencintai Chris meskipun pria itu nanti akan menghancurkan tanpa bersisa?

Elena yakin dengan cintanya. Elena yakin dengan perasaannya, tapi ia tidak yakin akan bisa bertahan jika Chris menyakitinya terus-menerus.

Ia harus melakukan sesuatu sebelum semuanya terlambat.

"Di mana Lord Leicester sekarang?"

"His Lordship masih di ruang kerja Papa anda My Lady."

Elena menggigit bibir bawahnya, "Baiklah, tolong katakan pada His Lordship kalau aku menunggunya di perpustakaan begitu ia keluar dari ruang kerja papa."

Love Me, Please!! (Sequel My Beautiful Rose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang