She's Not Nerd

lima belas

warning!! typo bertebaran

Jennie Pov

Hoamm~

gw baru bangun....
skrng baru jam 5 subuh

sperti biasa, gw sholat trus mandi trus pake baju, trus gw pergi keluar
.....
.
.
.

gw lagi di depan kamar nara

CKLEK

"ra? lo udah siap??" tanya gw

"bentar," kata dia yang lagi masang dasi di walk in closet

"gw udah siap, ayok tur----"

"waaa!! lo siapa?!"tanya nara histeris

"ini gw jennie, yok lah turun,"
kata gw narik tangan nara yang lagi cengo

skip di bawah

"pagii everyone!" spa gw

"pagi queenn!!" ah mereka kompak banget, jadi gatega buat ninggalin....

lalu kami sarapan dngn hikmat,

"mom dad, jennie berangkat ya babay,muach muach"

"hati hati, bay queen,"

×××××××××××××××××××××××××××××

skip di mobil.....

"jen~" panggil nara

"hmmm?" gw ngangkat alis

"lo kok dandan gini?"-nara

"pengen aja," kata gw santay

"ohh," anjir ko dia jadi cuek gini?

tau ah

trus hening ampe ke parkiran.
.
.

"ra,, ayo udah nyampe," kata gw,

tapi anehnya dia diam aja

"ra? lo knpa? kok diam aja? ra! haloo!ra!"

"jen~" kaget gw

"astaga, key! ada apa?" kalian ingat kan kalo gw punya sahabat kasat mata?

"hehhe maaf, gw cuma mau bilang, kalo nara lagi kemasukan, bawa dia ke ruangan lo, trus dengerin cerita dia, dan satu lagi, jauhin dia dari orang orang yang bisa bikin lo marah," kok ke gw?

"oke," karna gw penasaran jadi gw ok in aja

gw keluar dari mobil kan tuh, terus nyamperin nara

"ayo keluar, kita ke ruangan gw,"
dia ngikutin gw

🍌🍌🍌

skrng gw ama nara lagi di ruangan gw

"ada apa?"
gw liat muka nara agak terkejut

"jadi kau udah tau ya? padahal aku sudah pasang penghalang agar kau tak bisa melihatku,"

"hehe, ada yang memberi tahu ku,"

"oh ya apa ada yang ingin kau ceritakan??" tanya gw mulai penasaran

"jadi begini...........................
.
.
.

"jadi begitu, aku disini hanya sementara, aku dikirim seseorang itu untuk menjagamu, setelah selesai aku akan pergi, dan tubuh ini adalah perentaraku,"

gw ngangguk paham

"baiklah kamu boleh keluar, karna kami akan masuk ke kelas,"

"baiklah,,kalau begitu permisi,"

tiba tiba nara tidak sadarkan diri