dua puluh tiga

2.7K 107 2
                                    

typo bertebaran,
voment
.
.
.

happy reading

Author PoV

"sialan!!" jennie menggeram kesal

sekarang ia sedang berada dirumah sakit

flashback

DOR DORR!!

BRUKKK

"SHOPIA!!" jennie berteriak melihat sekertarisnya tergeletak di ambang pintu lift

sebelum keluar dari lift, ia memang sudah menyadari adanya pistol yang mengarah kepadanya, namun ini diluar dari ekspetasinya, ia tak menyangka kalau sophia akan berbuat senekat itu, pasalnya sophia adalah anak buahnya yang bersifat pasif, yang hanya membantunya di kantor

"TUTUP SEMUA PINTU KELUAR!!" teriakann jennie menggelegar seantero kantor

bukan maksud apa ia berteriak seperti itu

pasalnya anak buahnya memang berada di kantor itu, lebih tepatnya di ruang CCTV yang memang khusus di buat untuk anggota BW

dengan cekatan anggota BW berpencar ke seluruh pintu masuk/keluar untuk menutupnya, lalu mencari orang-orang yang nampak mencurigakan, dan di bawa keruangan jennie

plesbek opp

jennie menatap tubuh sophia yang pucat

ia menatap sendu ke arah sophia, yang sudah ia anggap kakanya

'sialan! kenpaa gaada yang beres sih??" batin jennie mengumpat

"sayang,,, kamu juga harus di periksaa!!" pekik farrel kuatir,
walaupun telah dilindungi dengan tubuh sophia, jennie tetap saja terluka walau hanya terkena pelesetan peluru di bagian bahu kanannya saja, namun luka itu sukses membuat baju jennie bersimbah darah.

jennie tersadar dari lamunannya,
ia tidak merasa kalo tubuhnya terluka, makanya dia biasa biasa saja dari tadi.

jennie manatap farrel lalu mengangguk dan berjalan ke UGD di temani farrel.

sesampainya di UGD,
jennie langsung di periksa oleh dokter plus perawat perawatnya
dan meninggalkan farrel yang duduk sendirian di luar

kembali ke dalam UGD

jennie berpikir sebentar lalu menatap dokter yang berada di sampingnya itu

"dok?" panggil jennie
dokter yang merasa terpanggil pun menoleh

"iya??" tanya dokter menatap jennie bingung

jennie terdiam sebentar lalu membuka suara.
"ehh, enggak jadi dok," jennie menggelengkan kepalanya, dokter pun menganggukkan kepalanya, lalu melanjutkan aktifitas menjait luka jennie,
jika kalian tanya jennie di jahitnya pake di bius? jawabannya gak! kek jawaban doi! #plak
dia sudah kebal sama yang kek beginian, para perawat cewe aja pada ngeringis kesakitan ngeliat jennie kek gitu, padahal kan bukan tubuh mereka yang lagi di jait

jennie pun melanjutkan aktifitasnya, yaitu bengong.
kesambet juga lama lama tu anak
ehtidatida entar ni cerita kaga jadi kalo dia kesambet, eh enggak si

ok back, jennie memikirkan semua orang yang akhir akhir ini masuk ke dalam hidupnya,
jennie berpikir kenapa kebanyakan cogan?
harus jingkrak kah atau sedih.
terus tentang masa lalunya yang gak masuk akal, masalah farrel yang sableng, tentang kantor, terus masih banyak lagi

lamunan jennie terbuyar
sesaat makhluk halus tiba tiba nongol depan mukanya, ya dia adalah keylie petter (baru ingat gaees :v)

"nape lo?" tanya keyliee
"biasa," jawab jennie sekenanya
"biasa biasa pala lu enem, udah gw jarang di masukin ke dalam chapter, eh pas udah masuk di cuekin, cedih akutu,"  keylie mem poutkan bibir pucatnya
"ye tesib aja sii," jawab jennie malas

She's Not NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang