part 8

13 2 0
                                    


Krieeeettt... suara jendela terbuka kemudian tertutup dengan sendirinya
Anginpun mulai tertiup masuk ke kamarku, entah kenapa rasanya dingin sekali padahal udara di luar sedang baik-baik saja, aku hanya terus berusaha mengabaikan semua itu dan hanya berfokus pada sholat.

Kriiiiingggg... suara jam berbunyii  seperti ada seseorang yang mendendekat sambil membawa benda tajam, aku semakin jelas mendengar suara suara aneh di dinding kamar, seperti ada yang sedang menulis.

Pada akhirnya aku merasakan ada seseorang yang memegang leherku, aku berbalik badan tapi tida ada siapa-siapa bahkan si sosok tersangkapun tida ada, yang kudapati hanya swbuah coretan di dinding yang berlumuran darah.

Aku segera menghampiri fredy, aku takut jika sosok ini berbuat yang aneh-aneh, ku ketuk pintu kamar fredy tapi tidak satu orangpun yang menjawab, tanpa ragu lagi aku membuka pintu kamarnya, tapi tidak ada siapa-siapa, aku keluar berlari mencari fredy, tapi sepertinya dia tida ada disekitar sini, aku memutuskan pergi ke rumah eneng, tanpa basa basi lagi aku mengajak eneng dan membawanya ke kamarku, kudapati fredy sedang melihat tulisan di dinding kamarku, dia tanpak kebingungan.

"Ini apa ndy ?" Ucap fredy dengan mengerutkan dahinya
"Justru aku mau tanya sama kamu tapi tadi kamu gaada jadi aku bawa eneng kesini, aku takut sendirian" ucapku pada fredy dan eneng.

Fredy duduk di pinggir tempat tidur sambil memegang kepalnya seolah-olah dia sangat pusing sekali.

"Ndy, kayanya kamu nginep di rumah eneng dulu, kalo kamu disini apalagi sendirian kayanya bahaya" ucap fredy sambil menatapku dengan mata kasihan
Tanpa fikir panjang lagi aku menganggukan kepala kemudian beres-beres dan pergi ke rumah eneng.

"Ndy, emang tadi kamu kenapa ?" Tanya eneng khawatir
Aku hanya tersenyum dan menggelengkan kepala, rasanya aku belum siap untuk bercerita kepada siapa-siapa.

"Yaudah kalo gamau cerita, udah jangan difikirin lagi nanti kepala kamu botak loh" ucap eneng sambil tertawa

Tekk tekkk... sepertinya ada yang mengetuk- ngetuk jendela, sontak aku dan eneng saling bertatapan, aku mengisyaratkan eneng untuk membukanya, tapi eneng menggelengkan kepalanya, mau tida mau aku membuka jendela itu.

Srakkk suara gordeng yang ku buka terdengar begitu merinding, perlahan-lahan aku membuka gordeng itu.

Akhhhhhhh.... eneng berteriak sambil menunjuk ke arah gordeng itu, ternyata ada tangan yang masuk ke dalam kamar eneng, aku melihat sapu diujung lalu memukul tangan itu sekeras mungkin.

"Aduh aduh, sakit ndy ini aku fredy" ucap fredy sambil meringis kesakitan karena tangannya aku pukul pake sapu
"Ih fredymah ngagetin tau, bukannya kamu lewat pintu depan aja malah kaya maling lewat jendela" omel eneng pada fredy sambil menjewer telinga fredy.

"Tadi aku udah lewat depan, tapi kayanya udah pada tidur, jadi lewat sini" ucap fredy sambil cengengesan.

"Btw ada apa kesini fred?" Tanya eneng kepada fredy
"Mau minjemfredy sastra neng, aku kayanya bukunya ketinggalan dikelas, besok kan ada kuis" ucap fredy.

"Lah kan lumah beda matkul sama gue fred" uca eneng sambil memukul kepala fredy dengan buku
Bhahaha.... fredy hanya tertawa cengengesan.

"Ih yang bener dong fred, ada apa kesini?" Ucapku pada fredy
"Jadi tadi pas kalian pergi nih, aku liat sosok cewe itu di kamar kamu ndy, awalnya cewe itu mondar mandir, pas aku samperin sosok itu jadi bringas, tapi gatau kenapa kayanya sosok itu dijaga sama makhluk halus lainnya, soalnya waktu mau di deketin langsung berubah auranya" ucap fredy

Memedi LyroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang