Abu nuklir bertebaran di seluruh penjuru negri, suara mesin berderu-deru diikuti tembakan beruntun. Darah merah pekat menjadi sebuah lautan diantara tumpukkan beribu-ribu mayat. Api yang menghanguskan apa pun yang dilewatinya. Suara orang tertawa dan suara menjerit kesakitan meminta pertolongan menjadi satu. Langit hitam pekat tertutup asap ledakan. Seorang anak berlari menyusuri lautan cairan merah dengan bau besi menyengat. Dibelakangnya beberapa orang mengejarnya sambil membawa senjata api. Satu persatu peluru ditembakkan ke arahnya. Anak itu terus berlari meski ia tak tahu kemana tujuannya. Seorang pria menahan langkah anak tersebut dari depannya dan mengikatnya dengan sebuah slayer berwarna biru. Tak peduli anak itu meronta atau menangis.
Anak berambut biru itu memejamkan matanya pasrah dengan semua keadaan. Saat ia membuka matanya lagi pria yang tadi mengejar dan mengikatnya telah tewas menggenaskan. Luka robek dibagian jantung juga kepala yang pecah mengeluarkan isinya. Tanpa sadar tubuhnya berlumuran darah, satu tangannya memegang sebuah pisau berlumuran darah segar. Anak itu melempar pisau tersebut dan kembali berlari mengeratkan slayer yang melilit lehernya. Dari langit, sebuah bom dijatuhkan kembali. Cahaya menyilaukan terbentang hingga berpuluh-puluh kilometer. Hingga terjadi sebuah ledakan yang memusnahkan medan pertempuran.
Disebuah tempat serba putih anak berambut biru itu melihat seseorang yang mirip dengannya. Orang itu berjalan mendekatinya dan meletakkan tangannya di depan wajah sang anak berambut biru.
"Siapa kau?" anak itu hanya bisa membaca gerakan bibir dari orang tersebut yang menyebutkan huruf A diawal dan O diakhir. Semua kembali menjadi bercahaya, dan menjadi hitam. Suara-suara disekitarnya memaksa anak itu untuk membuka matanya kembali. Dihadapannya nampak beberapa orang yang menghela nafas. Anak tersebut hanya terdiam tak mengerti apa-apa.
"Nak, apa kau tidak apa-apa?" tanya salah satu pria. Anak itu melihat pria dihadapannya dengan tatapan datar.
"Siapa namamu?" tanya seorang wanita. Sebersit cahaya muncul kembali dalam benak anak tersebut yang menampakkan orang lain yang mirip dengannya. Bayangan itu memudar dan kemudian menghilang. Anak itu menarik nafas menjawab pertanyaan dari si wanita
"Ao."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Authors note:
Ini cerita jaman SMK, tapi belum di kasih cover soalnya belum gambar tokohnya lagi.
Diupdate tiap hari selasa~
Jangan lupa votes atau komen! 'w<)b
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blue Slayer Boy
Science-FictionDunia ini mulai dipenuhi dengan kekejaman dimana perbedaan menjadi awal dari sebuah kehancuran. Peperangan dan perebutan daerah terjadi disetiap penjuru dunia. Hal ini membuat seorang pemuda bernama Syza membuat sebuah kelompok anti pemerintah. Namu...