AWAL

153 26 0
                                    

Di sebuah rumah yang sangat sederhana dan jauh dari kata layak. Tepatnya pada sebuah gang kecil yang jauh dari kota seoul. Terlihat aktivitas di sebuah ruangan, mengingat hari ini terlihat begitu cerah.


Seorang yeoja yang masih bergelut dalam mimpinya, mulai bergerak kesana kemari karna terpaan sinar matahari pada wajah cantiknya yang masuk melawati celah ruangan itu.


"Tzuyu apa kau sudah bangun??"teriak seorang wanita yang terlihat rentah dan lemah, dari sebuah ruangan yang mirip sebuah dapur.

"Ne, aku sudah bangun".ucapnya dengan posisi terduduk di tepian kasur dan mata yang masih dipejamkam.


Sekitar lima menit aktivitas itu berlangsung, ia kemudian bangkit dan berjalan gontai kearah sebuah ruang kecil untuk membersihkan tubuhnya.


Tak butuh waktu lama, seorang gadis cantik keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih meneteskan buliran bening dan sebuah handuk yang sengaja di lilitkan pada tubuhnya.


Ia kemudian berjalan mendekati sebuah benda persegi panjang di ruangan itu. Seulas senyum diperlihatkannya kala melihat pantulan tubuhnya pada cermin.

"Aku akan melakukan yang terbaik hari ini".ucapnya yang terlihat semangat sembari menautkan pakaian yang akan di kenakannya.


Di sebuah ruang sempit yang terhubung dengan ruang makan, terlihat wanita tua dengan cekatan menyiapkan makanan untuk sarapan.

Terdengar langkah kaki yang kini menghampirinya."selamat pagi halmeoni".ucap gadis itu sembari tersenyum hangat. " apa ada yang bisa kubantu??" lanjutnya.


"Tidak perlu nak, aku masih cukup kuat untuk melakukannya" jawab wanita tua itu yang terlihat sibuk menyiapkan bubur.


"Nah..sudah selesai, ayo duduk dan cobalah masakan wanita tua ini" ucap wanita yang dipanggil halmeoni itu dengan membawa nampan sembari berjalan menuju meja kecil dengan dua kursi di sudut ruangan itu.


Gadis yang bernama tzuyu itu terlihat bahagia menatap sebuah mangkuk dihadapannya yang berisi bubur buatan halmeoninya itu.

"Wahh, sepertinya ini sangat enak" ucap tzuyu yang langsung melahap buburnya.


"Pelan-pelan nanti kau tersedak"ucapnya sembari memperhatikan tzuyu yang makan dengan tergesa-gesah,"apa kau akan bekerja hari ini"tanyanya lagi.

Tzuyu pun hanya mengangguk mengiyakan perkataan halmoeninya. Ya, berbeda dengan remaja seusianya yang mengisi hari2 mereka dengan bersekolah, jalan2 bahkan yang lainnya, beda dengan tzuyu yang memilih bekerja dan putus sekolah untuk memenuhi kebutuhannya dengan halmeoninya. Dia bekerja di sebuah cafe sebagai seorang pelayan. Sebenarnya halmeoni melarangnya untuk bekerja dan tetap melanjutkan sekolahnya, tetapi tzuyu tetap bersikeras karna ia tidak ingin halmeoninya kesusahan mencari uang untuk kebutuhan mereka berdua ditambah lagi biaya sekolah tzuyu. Kehidupan tzuyu berubah sesaat ditinggal oleh kedua orang tuanya akibat sebuah kecelakaan. Kini tzuyu hanya tinggal berdua dengan halmeoninya di sebuah rumah kecil yang kumuh.

Kini wanita tua itu sedang menatap cucunya dalam, kemudian ia menghembuskan nafasnya berat "tzuyu-ya maukah kau berhenti bekerja di cafe itu dan bisakah kau menggantikanku di rumah tuan jung??" sontak prtanyaan itu membuat tzuyu terbatuk dan membulatkan matanya. "Uhukk...uhukk..a-apa yang halmeoni katakan!!" jawabnya setelah meneguk habis air yang diberikan halmeoninya.

"Begini.."wanita tua itu menjeda kalimatnya sejenak lalu melanjutkannya"aku ini sudah terlalu lelah dalam bekerja nak oleh karena itu aku memutuskan untuk berhenti dari tempat itu karna pekerjaanku akan berantakan jika keadaanku yang seperti ini dan tuan jung juga menyetujuinya asalkan aku mencarikan pengganti yang dapat dia percayai untuk menjaga putri satu-satunya"ujarnya panjang lebar.


"Tapi kanapa harus aku, sedangkan halmeoni tau kalau aku bekerja di cafe tuan park"tanya tzuyu bingung akan penuturan dari halmeoninya itu.


"Aku tau nak, aku menyuruhmu untuk menggantikanku karna hanya kau yang bisa ku percayai dan lagi pula keluarga tuan jung sangat baik meraka akan menjagamu....uhukkk..uhukk.uhuk" ucap halmeoni yang menyelesaikan kalimatnya akibat terbatuk.

Tzuyu pun langsung memberikan air kepada halmeoninya"halmeoni gwenchana"tanyanya yang terlihat khawatir. Wanita itu pun hanya mengangguk"jadi apakah kau setuju nak??"tanya wanita itu yang kini beralih menatap cucunya.

Tzuyu hanya diam dan menundukkan kepalanya,"baiklah...ta..tapi siapa yang akan menjaga halmeoni jika aku pergi"ucapnya lirih dengan kepala yang ditundukkan agar tak memperlihatkan air mata yg mulai membasahi pipinya.

Halmeoni tersenyum kecil melihat sikap tzuyu kemudian berkata" kau tak perlu khawatir nak aku bisa menjaga diriku dan ingatlah aku selalu menyanyangimu"kini ia memeluk tzuyu erat untuk menenangkannya.


"A..a-ku..ju..ga sangat menyayangimu, halmeoni adalah satu satunya orang yang aku punya di dunia ini dan alasanku bertahan sampai sejauh i..ni...hikss...hiks"ucapnya yang kini terisak di pelukan halmeoni.


"Berhenti menangis nak aku tau kau gadis yang kuat" ujar halmeoni menenangkan tzuyu yang kini sudah berani menatapnya.

Tzuyu kini tersenyum dan menyeka sisa air matanya" hmm baiklah, kalau begitu hari ini aku akan ke cafe tuan park dan membicarakan hal ini dengannya".ucap tzuyu yang beranjak dari duduknya dan mengambil sebuah tas kecil lalu melangkah keluar.

SKIPP

Tzuyu Pov

Saat ini aku duduk di sebuah kursi di pinggir sungai han entah apa yang ku fikirkan sampai lupa bahwa sebentar lagi matahari akan menyembunyikan wujudnya dan membiarkan cahaya lain menghiasi langit malam.

Tadi saat aku ke tempat tuan park dan membicarakan hal itu dengannya ia membiarkanku mengingat alasanku melakukan ini hanya karena halmeoni. Sebenarnya aku berat hati meninggalkan cafe tuan park karna dia selalu memperlakukanku dengan baik tapi aku tidak tega melihat halmeoni yang terus memohon agar aku mau menggantikannya menjadi pelayan di keluarga tuan jung.

Kini aku berada di halte bus sembari sesekali menatap langit malam yang di penuhi cahaya bintang. "Andai saja aku seperti bintang itu yang dapat memancarkan cahanya sendiri membuat siapa saja yang melihatnya tak ingin berpaling dan juga bintang2 itu tak pernah ke sepian karna mereka terlihat begitu banyak bahkan tak terhingga. Andai saja aku seperti itu tapi tidak, di dunia ini aku hanya memiliki halmeoni yang sangat aku sayangi bahkan seorang teman pun aku tak punya apalagi kedua orang tuaku yang meninggalkanku dan memilih menjadi bintang di atas sana"batinku tanpa terasa air mataku kini kembali lolos dari pelupuk mataku.

Setelah cukup lama menunggu akhirnya busnya tiba, dengan cepat aku menghapus sisa air mataku dan melangkah menuju bus yang pintunya kini sudah terbuka.

Sebelum melangkah masuk ke dalam bus aku kembali berucap dalam hati"semoga keputusan ini dapat membawaku ke awal yang baru di mana sebuah kebahagian tengah menantiku"lalu ku lanjutkan langkahku memasuki bus.































































Maaf ya kalau ceritanya kurang berkesan, mohon di maklumi soalnya ini ff pertama aku dan aku menulis ini itu karna aku menyalurkan rasa bosanku dan aku juga menyukai tzukook. Sekali lagi maaf kalau penulisannya ada yg salah. Semoga yg baca suka sama ceritanya dan jangan lupa buat COMENT soalnya aku pengen tahu reaksi kalian setelah baca ff ini. Okey😉😊❤

LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang