2.Jomlo Fiisabilillah.

1.3K 98 23
                                    

"Menjadi jomblo itu bukan pertanda bahwa tidak laku. Tetapi pertanda imanmu tahu, bahwa ikatan diluar pernikahan dengan lawan jenis itu bukan hal baik."

~Auci

***

Angin pagi lembut menerpa, sepoi-sepoi dengan sinar marahari pagi yang masih sejuk menerpa. Ah, Maha Suci Allah, betapa betapa indah ciptaanya ini.

Orang-orang tengah sibuk berlalu lalang dijalanan konoha yang selalu ramai. Apalagi hari ini hari minggu, hari dimana kita melepas lelah bersama keluarga, pasangan, maupun sahabat.

Hari minggu, hari beristirahat dari runitinas dan aktivitas serta pekerjaan yang mungkin cukup melelahkan.

Begitupun seperti Naruto, karena sekarang liburan semester ganjil nya di KONOHA HIGH SCHOOL, dia memilih untuk berjalan-jalan di taman, menikmati pemandangan. Melepas semua beban. Beban? Apakah seseorang yang seperti Naruto punya beban?

Sirambut kuning itu tengah senyam-senyum melewati jalanan konoha yang sejuk dan indah sambil menyanyikan sebuah lagu:

"Biar saja...
orang lain berpacaran
Berduaan malam mingguan
Akumah sholawatan."

"Tunggu," Naruto berhenti bernyannyi, dia nampak berpikir.

"Aku semalam lupa solawatan? arhhgg! sial!". Serunya kesal pada diri sendiri yang lupa bersolawat kecuali dalam solat.

Naruto yang mulai mencoba hijrah, merasa sedih jika dia lupa bersolawat, sebagai tanda ia mencintai Nabinya.
Karena Naruto sekarang tahu bahwa jika dia bersholawat sekali kepada Nabi, maka Allah akan bersholawat kepada nya 10 kali.

Tentunya siapa yang tidak mau disolawati oleh Allah? Tuhan seluruh alam.

Sebenarnya ia ada janji dengan Konohamaru setelah kejadian kemarin. Naruto ingin membenarkan jalan pikir Konohamaru yang hampir nyolong sandal, tersesat karena ulahnya dulu. Tanggung jawab, ya! Itulah yang ingin dilakukannya.

Namun sayang, mengajak orang pada kebaikan tak selalu berjalan mulus tanpa hambatan. Penolakan demi penolakan sudah biasa terjadi disamping penerimaan yang membuat kita sujud syukur riang gembira.

"Aduh, Kak Naruto. Jangan hari ini ya. Soalnya pada hari minggu ini kuturut kakek kepasar, naik delman istimewa ku duduk di muka. Ku duduk di samping Pak Kusir yang sedang bekerja. Mengendarai kuda supaya baik jalannya."

Alasan Konohamaru yang terlalu mencirikan ngeles nya di sambung lagu oleh Naruto.

"Gak sekalian aja, tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk. Tuk tik tak tik tuk tik tak suara sepatu kuda." Nyanyinya menirukan lagu anak-anak.

"Bisa aja nih bocah ngeles nya. Haduhh!"

Dit tengah rasa kesal nya, tak sengaja ia memandang sesuatu. Apa itu?

"Eh?" Ternyata sesuatu itu bukan sesuatu. Melainkan seseorang.
Naruto menghentikan langkah kakinya, melihat sesosok kaum Adam berambut raven yang sangat tak asing baginya.

"Sasuke!" Tanpa basa - basi, Naruto menepuk pundak si rambut raven yang sedang duduk menyendiri di taman dengan tidak berperasaan.
Sasuke Uchiha, nama pemuda itu. Ia meringis memegangi pundaknya.
Sasuke ini adalah si ganteng kelas kakap yang jadi incaran para gadis sekampung.

Menanggapi Naruto yang datang tanpa salam dan tiba - tiba seperti kematian , Sasuke protes.

"Heh Naruto! kalau datang itu ucap salam dulu! Jangan main teriak apalagi main gaplok pundak orang aja. Sopan santun nya di pake dong!" Celetuk Sasuke sinis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NARUTO: The Moslem In KonohaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang