1996
"Bun, aku pengen punya adik" pinta seorang bocah laki-laki berumuran 5 tahun kepada ibundanya.
"Iya, nanti ya. Kalo kamu bisa bikin bunda bangga, insya allah nanti bunda kasih kamu adik yang lucu" jelasnya
"Seriously?" Dengan mata berbinar yang membuat wajah mungil beralis tebal itu semakin menggemaskan.
"Iya, bunda serius" ucapnya sambil mengusap perlahan puncak kepala anak semata wayangnya.
"Promise???" Sembari menyodorkan jari kelingkingnya yang kecil kehadapan sang ibunda.
"I'm promise!" Kemudian menerima ajakan si anak untuk mengaitkan jari kelingking sebagai saksi bisu tanda perjanjian.
"Yeesss, aku bakal berusaha bikin bunda bangga biar aku bisa punya adik" jelasnya dengan suara lucu khas anak kecil.
Sang bunda hanya tersenyum menanggapi ucapan anaknya. Tidak terasa setetes air terjatuh dari matanya membuat perasaan yg telah lama hilang kini datang kembali.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny
General Fiction"Kalo saya sukanya sama kamu, kamu bisa apa?" Jlebb! Monnica terdiam ditempat tidak bisa berkutik barang sedikitpun. Dengan prontal Reynand nafis sang most wanted sekolah mengucapkan kata-kata yg dapat membuat hati Monnica mencelos. . Akankah ia dap...