Four

22 3 1
                                    

Are you remember me?
👑👑👑

Disuatu tempat tampak terlihat raut kegelisahan laki-laki yang kini memakai setelan jas yang sedang menunggu seseorang.

"Pah ini udah hampir jam 9 ,mana sahabat papah yang katanya mau makan malam sama kita" Ucap anak laki-lakinya yang memakai pakaian sama dengannya namun kini melepas setelan jasnya yang hanya menyisakan kemeja krem.

"Sebentar ini juga papah terus hubungi dia, tapi gak ada jawaban dan perasaan papah gak enak"

"Loh gak enak kenapa pah? Mungkin keluarga Wira lagi kena macet, kita tunggu sebentar lagi , Ansell sabar sedikit yah" Ucap Leni istri Tama sekaligus ibu Ansell menenangkan keduanya.

Wira mengangguk dan kembali duduk dengan tenang.
Namun ketenangan hanya sebentar setelah ia menerima telepon.

"Apa???? Kecelakaan?? Keluarga Wira kecelakaan? Apa kamu tidak salah menerima laporan?? Kalo benar segera kasih alamat rumah sakit yang membawa keluarga Wira saat ini" Ucap Tama dengan seseorang disebrang sana.

Ansell yang mendengar itu langsung kaget begitu pula Leni yang tidak menyangka jika perasaan suaminya itu benar terjadi.

"Ayo kita berangkat ke rumah sakit, jadi ini jawaban yang papah rasakan sedari tadi" Ucap Tama yang bergegas menuju mobilnya.

RS Bhakti Mulia

Di ruang ICU tampak seorang gadis yang sedang berjuang dalam masa kritisnya.
Dokter dan tim medis berusaha menyelamatkan satu dari 3 korban yang baru saja kecelakaan. Dan hanya ia seorang yang masih bisa diselamatkan.

Keluarga Tama sudah sampai dan segera bertanya kepada suster yang berjaga.

"Suster dimana letak ICU?" Tanya Tama kepada salah satu suster.

"Anda lurus saja lalu belok kanan,kalo boleh tau anda mencari korban yang baru saja kecelakaan?"

"Iya sus benar, dimana mereka? Apa mereka baik-baik saja?" Tama kembali bertanya

"Hanya satu korban yang masih bisa diselamatkan itupun sekarang masih dalam keadaan kritis yang sedang ditangani dokter sepertinya itu anak dari 2 korban yang meninggal" Jelas sang suster.

Ketiganya terlonjak kaget setelah mendengar ucapan itu.

"Meninggal?" Ucap Leni tak percaya.

"Iya bu, sepertinya karna benturan yang sangat keras beliau meninggal ditempat dan istrinya meninggal ketika menuju ke rumah sakit".

"Yasudah kita langsung saja ke ruang ICU kita fokus sama Gwen" Ujar Tama dan langsung melangkahkan kakinya.

Ansell yang mendengar itu semua kaget sekaligus bingung, sebenarnya siapa keluarga Wira,dan Gwen, nama itu seperti tidak asing ditelinganya, ia berjalan sambil berpikir keras tanpa terasa ia sudah sampai didepan ruangan yang saat ini masih tertutup dan lampu merah yang menyala diatasnya tanda didalamnya sedang berjalan operasi .

"Kita tunggu sampai lampu merah itu berganti hijau" Ucap Tama .

Mereka bertiga menunggu hingga 3 jam.
Tama mulai mengantuk begitu pula Leni tapi tidak untuk Ansell.
Ia tidak bisa tenang, masih memikirkan satu nama yang kini pemilik nama itu sedang berada didalam ruang putih dan belum pasti keadaannya.

Hingga lampu merah itu kini berganti hijau dan dokter keluar dengan tim medis yang mengikuti dibelakangnya.

Ansell lalu menghampiri sang dokter.

"Dok gimana keadaannya?"Tanya Ansell cemas .

Dokter melihat Ansell dan melirik Tama serta Leni dan mengangguk bahwa mereka mungkin salah satu keluarganya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Prince For GwenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang