part3❤

713 65 5
                                    

Disclaimar:
Naruto©Masashi khisimoto.

Selang beberapa hari pernikahan mereka pun akhirnya digelar dengan sederhana dan hanya dihadiri oleh beberapa keluarga dekat.

"Kenapa kau menangis,kau sedih karna pernikahanmu tidak digelar mewah seperti adikmu jangan berharap terlalu tinggi Ino chan karna aku sendiri juga tidak menginginkan pernikahan ini ataupun dirimu seperti ayahmu"bisik Sai dengan senyum seringainya lalu meninggalkan Ino yang masih ada didalam gereja itu dengan menangis dalam diamnya.

Ino menangis bukan karna pestanya yang digelar tidak mewah atau apapun.ia menangis karna ibunya tidak ada disampingnya,menemaninya dan menenangkannya dihari pernikahannya dengan seorang laki-laki yang sama sekali tidak mencintainya bahkan ia terlihat sangat membenci dirinya meskipun begitu dia tetaplah suaminya.

Selesai menenangkan dirinya,Ino segera menghapus airmatanya dengan kasar dan mulai menyusul Sai yang sudah terlebih dulu keluar dari gereja dan seolah tidak mengenalnya padahal mereka adalah sepasang pengantin baru.

Saat dipakiran Sai sudah menunggunya dengan malas lalu diikuti para orangtuanya.

"Sai ajak istrimu untuk pulang."perintah Danzo sang ayah dengan serius.

"Tentu tou chan"ucap Sai dengan senyum palsu.

"Jadilah istri yang baik untuk suamimu dan jika ada masalah bilang ke Kaa san meskipun kau bukanlah anak kandungku kau tetaplah anakku."ucap sang ibu tiri Ino lembut dengan memelukknya hangat pelukan seorang ibu yang sangat ia rindukan.

"Tentu kaa san."ucap Ino dan membalas pelukannya lalu menampilkan senyum bahagianya diatas luka batin yang ia simpan selamanya dihati.

Lalu beralih ke ibu mertuanya yang sebenarnya tampak begitu tidak menyukai dirinya bahkan mungkin dia juga membenci dirinya.

"Kau boleh menyandang status sebagai istri Sai tapi kau tidak boleh menjadi istri Sai yang sesungguhnya dan jangan pernah merayu atau menjebak Sai karna aku sebagai ibunya tidak akan tinggal diam"bisik sang ibu kejam.

"Baik kaa san akan selalu kuingat nasehatmu."ucap Ino dengan senyum palsu seolah ia mengerti dengan ucapan ibu mertuanya yang sangat kejam.

Bagaimana bisa seorang wanita yang telah menjadi istri tidak boleh menjadi istri yang sesungguhnya dan dicintai?.
meskipun begitu Ino sudah tau karna Sai juga tidak akan pernah menganggapnya sebagai istrinya.

Setelah itu Ino segera memasukki mobil Sai dan segera meluncur ke tempat tujuan.

"Pasang sabuk pengamanmu,aku tidak mau kau tidak mengenakan sabuk pengamanmu dan membuat mobilku ditilang nanti."ucap Sai dengan sinis.

"Aku sudah tau tanpa kau beritahu memangnya aku tidak tau peraturannya."ucap Ino datar membalas ucapan Sai.

Mobil yang mereka kendarai terus melaju membelah jalan raya yang tampak lenggeng dengan kecepatan normal dan suasana hening yang begitu mengusai dalam mobil tidak ada satupun dari mereka yang membuka suatu percakapan karna mereka berdua terlalu sibuk  dengan pemikiran mereka sendiri.

Hingga sampailah mereka disebuah rumah minimalist yang sangat indah.
Setelah sampai Sai sudah berjalan terlebih dulu meninggalkan Ino dibelakangnya sedangkan Ino tampak berlari kecil mengejar Sai yang mempercepat jalan.

Hingga sampailah mereka berdua masuk kedalam rumah Sai,Ino tampak terperangah kagum melihat interior rumah Sai yang sangat rapi dan mewah serta tak lupa beberapa jejer lukisan indah yang tergatung dan terpajang indah disetiap dindingnya.

Ino mengira pasti Sai suka dengan segala hal seni lukis."Apa kau suka dengan seni lukis?"tanya Ino dengan pandangan mengagumi lukisannya tanpa menatap wajah Sai.

Rahasia Takdirku(hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang