🔷Jar Of Hearts🔷

3.4K 315 38
                                    

Gigi mengecek handphone-nya, ketika ada panggilan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gigi mengecek handphone-nya, ketika ada panggilan masuk. Sudah ada 10 panggilan tidak terjawab yang masuk ke handphone-nya. Gigi curiga bahwa Damian sedang mencoba menghubunginya lagi. Karena sejak putus, Gigi menganti nomor handphone-nya dan menolak untuk dihubungi oleh Damian.

Gigi terus memandang ke arah layar handphone-nya. Dia ingin mencoba balas menghubungi nomor itu, barangkali penting. Tapi, dia khawatir akan mendengar Damian lagi. Karena penasaran, Gigi memutuskan untuk menghubungi Raya, salah satu teman akrab sekaligus Dosen di Kampus Millenium.

Tidak ada yang tau, alasan kenapa Gigi mengenal Raya. Hubungannya dengan Gigi berawal dari insiden kesalahpahaman yang dia buat saat dirinya dan Damian menjalin hubungan.

Gigi menggebrak pintu sebuah aula mengejutkan beberapa manusia yang sibuk mempersiapkan sebuah acara seminar. Tanpa permisi atau ucapan salam, Gigi mengambil langkah kasar kearah Damian. "Kak, jelasin ke aku sekarang. Dia siapa ?"

"Dia Raya, Gi. Teman kuliahku. Kamu kok ada di sini? Enggak sekolah?"

Damian heran kenapa Gigi tiba-tiba datang tanpa memberitahunya. Sama halnya dengan damian,Raya memperhatikan Gigi yang datang dengan amarahnya yg membabi buta, lalu Raya kembali fokus pada skema acara yang telah dirunutnya mencoba mengabaikan kegaduhan yang diciptakan Gigi.

"Kamu ada apa-apa kan kak, sama cewek sok cantik ini. Aku tau belakangan ini aku lihat kamu suka balas-balasan chat sama dia. Aku kesini karena aku lihat kamu balas chat dia dan janji ketemu di sini," cerocos Gigi tanpa jeda.

Damian menghampiri Gigi, lalu memegang kedua bahu Gigi. "Sayang, Raya ini lagi bantu aku untuk atur acara seminarku. Aku enggak ada apa-apa sama dia."

"Jadi?"

"Ya, kamu salah paham, sayang." Damian mengacak-acak rambut Gigi gemas.

"Tapi, kenapa kamu chat sama dia terus. Biasanya bukan dia yang bantu acara seminar kamu?"

"Ya, karena ini permintaan mendadak dari partisipan aku. Aku gak ngerti urusan begini, karena Raya ngerti, aku jadi minta tolong dia," jelas Damian.

"Kamu beneran enggak ada apa-apa sama dia?"

"Ya ampun, beneran enggak. Ini murni karena kerjaan aku. Kenapa kamu gak tanya dulu sama aku?"

"Ya abisnya aku liat kamu angkat telepon dari Raya, selalu keluar. Dan kamu selalu pegang handphone kamu!" keluh Gigi.

Damian mencubit mesra pipi Gigi yang menggembung. "Kalau kamu minta perhatian aku, bilang aja kenapa. Jangan tau-tau marah-marah cemburu enggak jelas. Sana minta maaf sama Raya."

Dengan rasa malu dan terpaksa, Gigi menghampiri Raya. Sambil merengut dia mengayunkan tangannya kearah Raya. Raya hanya senyum-senyum karena baru kali ini disemprot anak SMA. Ia lalu mengambil tangan Gigi.

OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang