Firli merebahkan dirinya di Kasur kamar kostnya. Matanya memejam, mengingat pertemuannya dengan Renata. Dia tidak menyangka bahwa akan bertemu dengan mantan pacarnya di Pondok Indah Mall tadi. "Mantan?" Firli merasa keduanya belum benar-benar berpisah. Karena baik Firli maupun Renata belum ada yang memutuskan hubungan, kecuali Renata yang meminta break darinya.Break?
Baginya, meminta putus lebih baik daripada meminta hubungannya untuk menggantung dan menjadi canggung ketika bertemu. Yang bisa ia putuskan saat itu adalah berhenti menghubungi Renata, sebelum Renata sendiri yang menghubunginya. Hingga mereka dipertemukan hari ini.
"Firli ..." Suara yang memanggil namanya sangat tidak asing. Ketika ia menoleh, seorang wanita dengan setelan casual tersenyum penuh. Tubuh Firli menegang. Setelah hampir 3 bulan tidak pernah bertukar kabar. Walaupun keduanya terlibat Long Distance Relationship, tapi tidak pernah berhenti saling menghubungi, kecuali, 3 bulan yang lalu dengan tanpa alasan jelas, Renata memohon break darinya.
"Rena.. ta?" Firli berjalan kearah Renata, setengah berlari Renata juga menghampirinya lalu memeluk Firli hangat.
"Gak nyangka, ketemu di sini." Senyum Renata mengembang, agak membuat Firli bimbang, kenapa Renata seolah bersikap tidak ada masalah diantara keduanya.
"Sejak kapan di Jakarta?"
"Kemarin lusa, aku ke Jakarta karena abangnya temenku mau menikah," seru Renata.
Firli hanya ber-O ria, setelah itu terdiam, bingung memilih kalimat basa-basi yang tepat. "Atau langsung bilang aja soal kepastian hubungan gue sama dia?" batin Firli.
"Fir, kamu sama siapa?"
"Sama temen, dia udah di basement kayaknya. Aku harus nyusul dia." Menghindari Renata mungkin lebih baik saat ini, pikir Firli.
"Firli.." Suara memelas Renata seakan mengintrupsi Firli untuk tidak meninggalkannya begitu saja. Didukung dengan tangan Renata yang menahan bahu Firli. "Please, jangan menghindar," lanjut Renta.
Firli menghadap balik kearah Renata, menatap wanita yang sudah sangat ia kenal sejak Sekolah Dasar. Dalam hatinya sejujurnya dia sangat merindukan wanita ini. Namun hubungan jarak jauh malah benar-benar membuatnya menjauh. "Please, jangan bersikap seolah kita baik-baik aja." Firli menghela napas, akhirnya dia benar-benar memilih untuk langsung pada poin saja.
"Justru itu, kita perlu bicara Fir."
"Aku bakal hubungi kamu nanti. Nomor kamu belum berubah, kan?"
Renata menggeleng, setelah itu Firli pamit untuk meninggalkan Renata dan menuju basement di mana Gigi sudah menunggunya.
⏺⏺⏺
Gigi menghela napas lega karena mata kuliah Sistem Vetebrata selesai. Saat dosennya keluar dari kelasnya, Gigi menunduk lesu berencana ingin tidur di kelas sebelum mata kuliah berikutnya di mulai. Dia telah mati-matian menahan kantuknya selama mata kuliah tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
One
Teen FictionAlgiefanya, perempuan yang kerap dipanggil Gigi oleh orang terdekatnya. Wajahnya biasa, penampilannya sederhana dan selalu menggunakan pakaian yang sama dua kali dalam seminggu. Gigi belum sembuh dari sakit hatinya ditinggal menikah dengan mantan ke...