Satu Malam Bersama Lily Jane

jatuh cinta dalam hampa

"forget jakarta - adhitia sofyan"

Mengapa semua kata-kata yang kau ucapkan selalu membuatku jatuh cinta dan sakit hati pada waktu yang sama? Dibawah remangnya kedai kopi yang kami datangi dengan beberapa teman, aku menyibukkan diri. Kamu juga sibuk. Tetapi aku berusaha lebih sibuk. Aku membutakan diri dengan membuka kacamataku, aku mentulikan diri sendiri dengan mendengar lagu melalui headset, namun malah lagu-lagumu yang dimainkan secara acak di spotify-ku. Pada akhirnya aku hanya sibuk mengingatmu, membayangkan raut wajahmu yang manis, dengan sepasang mata yang sangat cantik. Jujur saja aku memang masih jatuh cinta, dan jujur saja aku memang menyesal pernah menyia-nyiakan dirimu. Tapi penyesalan ini datang terlalu terlambat, dan keputusan itu kami buat terlalu cepat. Seandainya waktu bisa diputar, akan kuulang hari itu. Tanggal 4 Agustus 2018. Aku akan menenangkanmu, membahas semuanya berdua. Berharap ada solusi yang lebih membahagiakan daripada ini, yang justru berat bagiku. Terlebih lagi bahwa faktanya kau bisa dengan mudah melaluinya. Dan aku harus melihatmu melalui kemudahan itu. Tetapi aku berusaha baik-baik saja. Karena memang itu yang kau minta.

Di dalam kehampaan ini, aku masih terus jatuh cinta. Segala hal yang dulu kubenci tentangmu, tiba-tiba tidak berpengaruh padaku lagi. Aku malah senang melihatmu melakukan hal-hal bodoh yang dulu kubenci. Entah karena rasa takut kehilangan atau memang berusaha mengambil hatimu kembali, tetapi aku akan menjadi lebih baik. Kau bilang kau akan mendapatkan yang lebih baik dariku. Aku lebih baik dariku yang dulu. Aku memang egois soal hal ini, tapi maaf, aku tidak bisa melepaskanmu tanpa membuatmu bahagia dengan caraku terlebih dahulu.

—
prxmvnétl