Satu Malam Bersama Lily Jane

mata-mata kota

photography by catherine felicia.

"ada di sana - danilla"

James adalah orang sibuk. Ia pernah membalas suratku sekali, mengatakan bahwa jika aku menginginkannya kembali, mungkin saja, tetapi tidak sekarang. Yaa, aku bersabar. Aku harus bersabar. Sudah ada dua laki-laki yang kucoba dekati untuk setidaknya melupakan James, tetapi tetap saja di malam hari ketika sendiri, hanya wajahnya yang muncul, dan gerak-gerik bibirnya memanggil namaku.

Namun apa boleh buat. Sebuah hubungan bukanlah sebuah hubungan jika hanya dilakukan oleh satu pihak. Mau tidak mau aku memang harus menunggunya siap dan menunggu diriku sendiri berubah menjadi lebih baik.

Ia memberi sepeser harapan ini, yang setidaknya membuat hidupku lebih berwarna. Tidak terlalu abu-abu, setidaknya sephia.

Dengan begini, ia juga bahagia. Dengan kebebasan yang ia minta, dan kebahagiaan masa mudanya yang sulit ia peroleh ketika bersamaku. Memang, aku pecundang. Tetapi jika tidak begini, aku tak akan pernah tau seberapa brengseknya diriku.

Bagaimanapun, ia sudah membuatku bahagia. Dan jika dengan begini ia bahagia, maka bahagialah James. Aku akan membiarkanmu begini. Selama yang kau mau.

Tapi mohon, kembali.

—
prxmvnétl