hujan musim semi

1 0 0
                                    

"lee hong gi - still love you"

Musim semi memang jarang menurunkan hujan, tapi hari itu justru cukup deras dan cukup lama. Hari itu sudah dua bulan aku berpisah dari James. Aku sudah berhenti minum kopi, sudah berhenti menangis, dan berhenti mengirimkan surat yang tak pernah dibalasnya. Aku bahkan tak yakin ia membuka surat-surat yang kukirimkan.

Terakhir kami bertemu beberapa minggu yang lalu. Itupun tidak sengaja. Aku sedang duduk di sebuah kursi taman, membaca buku romansa yang paling dibencinya. Ia lewat dengan anjingnya, yang dulu juga anjingku, Rufus. Ia menyapaku sebentar, lalu beralasan akan menghadiri sebuah rapat penting di kafe yang cukup terkenal di kota, Francis's Place.

Ia masih memiliki sepasang mata yang menghanyutkan. Aku bersyukur kami jarang bertemu. Kalau setiap hari, akan lebih sulit bagiku untuk melupakan betapa lembut tatapannya, dan betapa lembut suaranya saat ia mengajakku bicara.

Akhira-akhir ini aku malah tidak pernah keluar rumah. Jujur aku sedang berusaha berpura-pura menhindari James. Aku sedang berusaha berpura-pura sekuat dirinya menghadapi hal seperti ini.

Sudah berbulan-bulan kami berpisah, belum juga ada pertanda bahwa James ingin kembali padaku. Sepertinya dia begitu bahagia. Aku sering melihatnya berjalan berdua dengan seseorang. Aku tau siapa dia. Dia adalah anak baru di kantor James. Namanya Lola. Lola bekerja di perusahaan yang sama dengan James semenjak beberapa bulan sebelum perpisahan kami, tetapi Lola dan aku belum pernah bertemu sebelumnya. Yang kutahu, mereka selalu tertawa bersama.

Setertekan apapun, selelah apapun, aku selalu berusaha menjauhi kopi. Aku selalu berusaha tidur tepat waktu, pada pukul sepuluh, dan berusaha bangun lebih pagi dari biasanya, jam enam. Aku berusaha menyibukkan diri dengan menawarkan bekerja sama dengan banyak perusahaan. Namun walaupun mereka semua menerima tawaranku dengan baik dan menerima hasil wawancaraku, aku tetap tersangkut pada mata James yang baru saja ku tatap lagi.

Entah mengapa hal ini sulit bagiku. Padahal baginya, ini semudah menjatuhkan daun kering dari rantingnya.

prxmvnétl

Satu Malam Bersama Lily JaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang