Jalan

28 0 0
                                    

Pagi ini seorang pemuda merasa dirinya tak berguna, setelah untuk kesekian kalinya ia merasa dibohongi oleh kekasihnya. Entahalah, apa alasan pujaan hatinya itu tega membohonginya, bahkan bukan hanya itu, beberapa kali ia melihat wanitanya sedang asik berbincang-bincang dengan laki-laki lain.
Anda tau rasanya wanita yang anda cintai asik dengan laki-laki lain? Rasanya seperti sayatan luka di beri perasan jeruk nipis, pedih !.
Tapi Tuhan berkehandak baik, pada saat itu di datangkan suatu peristiwa dimana ia melihat pemuda gempal, agak pendek, berkulit hitam, sedang membersihkan kain pel sambil asik bernyanyi, riang. Ia bukan tak kenal pemuda itu, dia adalah orang yg sedang menjalani hukuman, tak bisa kemana-mana, tak ada orang tua, kekasih, harta, dia hanya berusaha menjalani sisa hidupnya, berusaha melakukan kebaikan demi kebaikan, tak peduli stempel jahat masih melekat di dirinya, tentu itu stempel masyarakat. Tuhan? Siapa yg tahu?.
Saat itu juga ia tak peduli dengan situasi hatinya, tak lagi bersedih, yg ia tahu hidup tentang bersyukur dan berbuat baik, setidaknya Tuhan menjanjikan keberuntungan bagi orang yg berbuat baik.
Kamu bagaimana?

PUISI PENSILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang