1. SATU

396 37 4
                                    

"Nevan, tungguin aku!" Panggil seorang cewek yang sedang berlari mengejar cowok dari depannya, namun cowok itu tetap berjalan tanpa mendengar teriakan dari cewek.

"Nevan! Aku mau ngomong penting sama kamu," Ucap cewek lagi dengan menahan sebelah pergelangan tangan cowok bernama Nevan.

Sebelum menjawab pertanyaan dari cewek itu, Nevan sempat melirik tajam pergelangan tangannya yang sedang disentuh oleh cewek dihadapannya, cewek itu lantas melepaskan cekalan tangannya saat Nevan meliriknya dengan tatapan tajam.

"Apa?" Tanyanya.

"Aku suka sama kamu, Kalo kamu udah suka sama aku belum?" Tanyanya dengan senyuman yang membentuk indah seperti bulan sabit.

Pertanyaan yang selalu ia dengar dari mulut cewek dihadapannya, mungkin bagi para siswa-siswi ucapan itu sudah tidak asing lagi dari telinga mereka begitupun ditelinga Nevan sendiri.

"Engga pernah dan gak akan pernah suka." Setelah menjawab Nevan buru-buru pergi menjauh dari hadapan cewek itu sekarang.

"Semakin sering lo nolak gue, gue akan terus kejar lo sampai hati lo terbuka buat gue!" Ucap cewek itu dari dalam hati sambil menatap punggung Nevan yang sudah berjalan jauh di lorong sekolah dengan serangam putih yang dikeluarkan dari celananya.

***

"Lo engga ke Lapangan?" Tanya Alika—sahabat dari cewek yang saat ini sedang bermain handpone.

"Ngapain?" Tanya cewek itu yang dengan melihat instastory akun instagram miliknya.

"Hari ini Nevan sama timnya lagi latihan basket," Jawab Alika yang mendudukan bokongnya disamping kursi cewek itu.

"Latihan basket?" Beo cewek itu yang ternyata bingung dengan jawaban Alika.

"Gue pikir lo udah tau kalo tim basket sekolah kita bulan depan ikut pertandingan." Jelas Alika membuka handphone miliknya dan menunjukan cover pertandingan basket antar sekolahnya yang sempat ia dapatkan dari grup angkatan.

"Itu artinya Nevan juga ikut tanding?" Tanya cewek itu yang mendapat jawaban dengan anggukan dari Alika.

"Lo gak mungkin lupa kan kalo Nevan ketua tim basket sekolah kita?"

Setelah mendengar pertanyaan dari Alika mata cewek itu membulat sempurna, buru-buru ia meninggalkan kelasnya secepat mungkin.

"Lo mau kemana? Sebentar lagi bel masuk!" Teriak Alika yang melihat sahabatnya meninggalkan kelas.

Setelah itu tidak lama suara bel pun berbunyi, membuat Alika mengurungkan niatnya untuk mengejar sahabatnya dan mendudukan kembali ke bangkunya.

***

"Mang, saya pesen air mineral 1, roti 1 bungkus, jangan lupa sekalian permen karetnya ya mang," Pesan cewek yang tak lupa ia membayar dan melangkahkan kakinya menuju lapangan.

Hampir sampai dengan lapangan ia tidak pernah luntur untuk memberikan senyuman yang indah, senyumnya semangkin menambah ketika ia melihat cowok yang ia suka memasukan bola basket itu kedalam ring basket dan tak lupa ia membawa kantong plastik ditangannya.

"Nevan!" Panggilnya membuat semua mata menatapnya dan kembali melanjutkan aktifitasnya kembali, namun cowok yang namanya barusan dipanggil enggan berminat dan justru ia tidak memperdulikan keberadaan cewek yang saat ini tengah berdiri di ujung lapangan.

Namun salah satu dari teman tim basketnya mendorongnya tubuh Nevan hingga mau tidak mau Nevan berada dihadapan cewek itu.

"Aku bawain minuman buat kamu, diminum ya pasti kamu haus abis latihan," Ucap cewek dengan menyerahkan kantong plastik dihadapan Nevan.

𝐒𝐓𝐀𝐑𝐋𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang