5. LIMA

179 14 5
                                    

Tiba memasuki kantin, pandangan Starla mencari sahabatnya yang duduk dipojok kantin dekat dengan meja Nevan dan temannya.

"Woi Alika, Gina." Sapa Starla menepuk pundak Alika dan Gina yang sedang memakan sesuatu dihadapannya.

"Gak ajak gue lo kalo ke kantin." Ucap Starla yang mendudukan bokongnya disebelah Gina.

"Gue udah telfon lo, lo yang kemana dari tadi." Ucap Alika membuat Starla membuka handphone miliknya.

Setelah melihat riwayat panggilan ternyata benar Gina memanggilnya 7 kali, dan tidak Starla angkat.

"Gue ketiduran di rooftop, lo tau gak sih? Masa gue dikunciin dirooftop." Adu Starla pada temannya.

"Kok bisa?" Saut Alika.

"Gak tau, iseng banget tuh orang." Ucap Starla mengangkat kedua bahunya.

"Terus kok lo bisa disini? Siapa yang buka?" Tanya Gina yang diangguki Alika.

"Bisa dong, dibantuin pacar gue." Jawab Starla tersenyum senang.

"Nevan maksut lo?" Tebak Alika yang diangguki Starla.

"Tumben banget dia baik sama lo?" Tanya Alika heran.

"Mungkin karena ada ikatan cinta, jadi dia tau kalo gue lagi kesusahan." Ucap Starla sedikit terkekeh.

"Bosen deh gue, bucin banget lo sama dia." Cibir Gina.

"Biarin aja dong, namanya juga jatuh cinta."

"Jatuh cinta lo itu yang gak wajar." Ucap Alika membuat Starla menatapnya.

"Maksut lo?" Tanyanya.

"Lo udah kejar dia dari kelas 10 sampai sekarang kelas 11, menurut lo itu wajar? Ada hasil gak?" Ucap Alika membuat Starla diam.

"Gini ya Star, lo cantik. Cowok mana yang gak suka sama lo, tapi lo kejar-kejar Nevan yang dia aja gak pernah anggep keberadaan lo ada."

"Saran gue mending lo berhenti deh kejar Nevan dari sekarang, cari cowok yang bisa buat lo bahagia." Ucap Alika.

"Gue gak bisa, rasa suka gue ke Nevan udah tinggi, gak mungkin gue berhenti suka sama Nevan." Ucap Starla menggelengkan kepalanya tidak setuju.

Bagaimana bisa dia berhenti, sedangkan Starla sudah jatuh cinta sama Nevan.

"Justru itu, sebelum perasaan lo lebih dalam lagi sama Nevan mending lo stop dari sekarang. Gue gak mau ngeliat lo dicuekin terus sama Nevan, dia bisa aja seenaknya sama lo, tanpa lo sadarin Star." Ucap Alika lagi.

"Gue juga Star, selama ini gue gak suka banget ngeliat harga diri lo direndahin sama cowok. Lo boleh aja suka tapi kalo cowok itu udah ngerendahin harga diri lo, lo masih tetep suka?" Saut Gina.

"Susah buat gue lupain Nevan, lo tau sendiri selama ini gue suka banget sama dia."

"Bisa Star, gak ada yang gak bisa kalo lo mau." Ucap Gina merangkul pundak Starla saat melihat Starla menunduk kepalanya.

"Lo udah makan?" Tanya Gina mengalihkan topik. Gina menatap Alika yang memberi isyarat unuk tidak melanjutkan topik saat ini.

Memang tidak mudah melupakan seseorang dalam hidup kita terlebih ia sudah memberi kenangan indah.

"Belom, gue pesen dulu deh." Ucap Starla yang menuju penjual makanan.

Beginilah sifat Stala, ia mudah merubah sifatnya dalam sekejap.

"Ucapan gue keterlaluan gak sih Gin?" Tanya Alika pada Gina saat Starla tidak ada disana.

"Ya menurut gue sih iya, tapi kita juga gak mau ngeliat dia terus ngejar-ngejar sih Nevan." Ucap Gina sambil memasukan makanan kedalam mulutnya.

"Gue juga gak enak sih ngomong gitu, mulut gue kelepasan." Ucap Alika.

"Kita harus minta maaf sama Starla." Ajak Gina yang diangguki Alika.

Starla duduk dengan membawa sepiring somay  dan minuman dingin ditangannya.

"Saus lo banyak banget Star." Sontak ucapan dari Alika yang melihat Starla menuangkan saus kedalam makanannya.

"Gapapa, gue suka yang hot." Ucap Starla memasukan potongan somay kedalam mulut.

"Gue sama Gina minta maaf." Ucap Gina tanpa mendapat jawaban dari Starla.

"Star."

"Hm." Jawab Starla yang sedang menyantap makanan.

"Lo denger kita kan?" Tanya Alika.

"Engga, lo barusan ngomong apaan?" Tanya Starla.

"Soal ucapan gue sama Gina barusan kita berdua minta maaf ya Star." Ucap Alika lagi.

"Yaelah santai aja kali lo berdua, gue udah kebal kali denger omongan lo yang nyuruh gue jahuin Nevan. Denger ya kalian berdua, selama gue masih ada harapan buat dapetin hati Nevan kenapa gue harus nyerah? Lagian Nevan masih jomblo, dan kalo Nevan punya pacar pun gue mau kasih pelajaran sama tuh cewek." Ucap Starla dengan serius.

"Jangan gila deh Star." Peringat Alika yang kaget mendengar ucapan terakhir Starla.

"Gua gila juga karena Nevan."

Setelah mengatakan itu baik Alika maupun Gina enggan melanjutkan topik ini.

"Abis pulang sekolah gue mau mampir dulu, lo pada mau ikut ga?" Tanya Starla yang mendapat gelengan dari keduanya.

"Hari ini gue harus anter pesanan mama gue Star." Ucap Gina yang diangguki Starla.

"Kalo gue ga bisa Star, urusan yang semalem masih belum kelar." Ucap Alika dengan lesu.

Sebenarnya Starla ingin kedua temannya itu ikut pergi dengannya, namun jika tidak bisa tidak apa-apa.

"Gapapa, kita bisa pergi lain hari." Putus Starla.

Setelah bel istirahat berakhir mereka beranjak dari kantin menuju kelas, Starla yang ingin bolos tidak bisa pergi lantaran tangannya telah diapit oleh tangan Gina.

"Jangan bolos ya, seengganya lo masuk kelas jangan keseringan absen."

BERSAMBUNG...

JANGAN LUPA FOLLOW DAN PANTENGIN TERUS AKUN AKU KARENA BAKAL ADA KEJUTAN UNTUK KALIAN SEMUA!!

JANGAN LUPA UNTUK VOTE, COMMENT, DAN SHARE CERITA AKU YA!!
TERIMAKASIH.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐒𝐓𝐀𝐑𝐋𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang