6.

14 2 2
                                    

Pernahkah merasa seperti salah orang untuk tempat kalian berbagi cerita?

Aku pernah merasakannya. Ku kira dia adalah orang yang bisa menanggapi ceritaku dengan baik. Tapi mungkin ternyata tidak.

Aku bercerita tentang kamu kepadanya. Hingga saat dia melihatmu, dan mungkin dia mulai tertarik denganmu.

Pada awalnya kukira hanya sekedar gurauan saja. Tapi lama kelamaan dia bercerita tentangmu kepadaku.

Apakah boleh aku merasakan marah?

Dia bercerita seolah dia tidak mengetahui apa apa tentang perasaanku terhadapmu.

Aku merasa seperti sedang meraih sesuatu lalu tiba tiba saja diambil oleh orang lain.

Dia bercerita bahwa kamu orang yang cukup seru. Mungkin dia sudah tertarik denganmu.

Tapi apa yang bisa kulakukan? Jawabannya, hanya diam.

Aku tidak bisa memaksa sesorang untuk tidak tertarik kepadamu. Aku tidak bisa mengendalikan perasaan seseorang.

Percayalah, terkadang diam adalah emas.

Aku hanya bisa memendam rasa kecewa ini dalam diam. Agar apa? Agar pertemanan aku dengannya tetap utuh.

Bukan berarti aku merelakan dia denganmu. Tapi juga bukan berarti aku tidak merelakan dia denganmu.

Aku hanya membiarkan ini berjalan apa adanya. Aku tidak bisa memaksakan kehendakku.

Tapi apalah dayaku? Tidak ada. Karena apa? Karena aku hanya seseorang yang mencintaimu dalam diam, seseorang yang memilih untuk tetap diam merasakan semuanya sendiri hanya untuk menjaga status pertemanan.







All

Listen To My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang