3

51 8 0
                                    

Happy reading,,

Suara cambukan tali terus terdengar pada ruangan kecil ini, diiringi dengan suara tangisan seorang gadis yang memohon untuk menghentikan aksi seorang wanita yang dipanggilnya ibu.

"Ini semua gara - gara lo." suara histeris wanita yang dipanggilnya ibu kepada seorang gadis yang bernama Jessica.

"Ampun bu,ampun bu,ampun bu." tak mampu mengucapkan kata lain selain memohon ampun.

"David, laki laki yang gue cintai pergi gara gara lo, dan lo disini hanya bisa diem ngeluh dan memohon tanpa bisa ngembaliin David." suara tangisan sang ibu menghentikan cambukan pada Jessica karena sekarang tengah terduduk lemas di lantai.

David nama yang disebutkan ibu nya adalah ayahnya. Mereka belum lama ini bercerai dan alasan nya belum diketahui oleh Jessica..

Tapi sang ibu terus menyalahkan bahwa Jessica lah penyebab perceraian mereka.

Jika ibunya pulang dalam keadaan mabuk dia pasti akan mencari Jessica dan memukulinya dan alasannya selalu sama.

Setelah merasa ibunya sudah tertidur, Jessica segera meninggalkan kamar ibunya dan memasuki kamar mandi,menyalakan shower menangis dalam tetesan air yang mengenai luka luka yang masih baru.

Jessica selalu menyalahkan hidupnya, kenapa dia yang mendapatkan semua penderitaan ini,dia selalu berfikir tuhan tidak adil padanya,kenapa dia yang selalu tersiksa.

hingga matanya mulai meredup dan tertidur.

***

Keesokan harinya gadis itu terbangun dalam keadaan masih dibawah guyuran air, segera Jessica mandi dan bersiap untuk ke sekolah, setidaknya di sekolah dia tidak akan di cambuk oleh ibunya.

Dengan sedikit mengoleskan lip tint agar tidak terlihat pucat dan memakai jaket untuk menutupi luka bekas cambukan ibunya.

Merasakan tidak adanya tanda tanda ibunya sudah bangun, Jessica keluar rumah menuju dapur karena kehausan dari kemarin tidak makan apapun.

"Udah bangun sayang?sini sarapan dulu, kan sebagai pelajar sarapan itu penting." ucap ibunya ramah dengan menggiring Jessica untuk duduk pada salah satu kursi disana.

Melihat perubahan ibunya yang semalam mengerikan seperti iblis,sekarang berubah menjadi baik hati seperti malaikat sudah menjadi pemandangan yang biasa untuk Jessica.

Kadang Jessica berpikir ayahnya meninggalkan ibunya karena ibunya gila.

**

Saat ini Jessica berada di sebrang jalan gerbang sekolahnya, saat akan menyebrang.

Sebuah motor menyerempet hingga dia terjatuh,tapi sang pengemudi motor tetap melajukan motornya tanpa menolongnya.

Karena keadaan sekolah sudah sepi,maksudnya bukan karena dia datang pagi-pagi tapi satu jam yang lalu bel sudah berbunyi, jadi dia tidak menjadi pusat perhatian dan segera berlari kearah samping pintu gerbang dimana biasanya dia menerobos masuk.

Tapi sayangnya dewi fortuna tidak memihak padanya saat ini dia sudah dibawa oleh ketua osis yang sangat menyebalkan karena kedisiplinannya.

Jessica selalu bertanya apakah Dandi aka ketua osis tidak pernah bosan selalu memberi sangsi pada Jessica.

Tapi Dandi bukannya membawa Jessica ke ruang BK malah membawanya ke taman belakang.

"Jess lo gak pernah bosen gitu gue hukum?" tanya Dandi to the point.
"Dandi lo gak pernah bosen gitu ngehukum gue?" Beo Jessica, menarik dasi Dandi hingga badan nya condong kedepan mendekat pada wajah Jessica "Tapi kalo gue di hukum kan ada lo, yaudah gue tinggal dulu,,bye sayang." lanjut Jessica sebelum meninggalkan Dandi sendiri.

Dandi harus memiliki kesabaran extra jika menghadapi Jessica.

Jessica di sekolah adalah orang yang sangat menyebalkan dan akan membuat orang di sekitarnya jengkel karena kejahilan dan kenakalan yang dilakukannya.

***

"Hai guys, pesenin gue makanan dong." suruh Jessica pada salah satu orang yang lewat.

"Lo dateng-dateng main suruh-suruh aja." ucap Bella aka teman Jessica.

"Queen mah bebas." ucap Jessica mengibaskan rambut nya kebelakang dan duduk di salah satu bangku yang kosong.

"Jess lo telat lagi?"dijawab dengan anggukan dan memainkan HPnya.
"Jess,,Jess gue kasian deh sama Dandi setiap lo dapet hukuman pasti dia yang selesain." ucap Maurin aka teman Jessica.

"Biarin pacar-pacar gue kok lo yang repot." masih memandangi HPnya "lagian Dandi juga yang mau,bukan salah gue kan."lanjut Jessica.


Saat bersamaan Dandi datang bersama temannya,menghampiri Jessica.

"Ngapain lo kesini?" tanya Jessica sinis.
"Gue mau ngomong sama lo." sambil menarik tangan Jessica membawanya keluar kantin menuju taman belakang.

Saat sampai ditaman Jessica melipat kedua tangannya menunggu Dandi berbicara.

"Hari minggu lo ada acara gak?" tanya Dandi to the point.
"Gak." Jawab Jessica
"Gue mau ngajak lo ke taman mau?" tanya Dandi lagi.
"Hhhmmm... Ok." jawab Jessica lagi.
"Yaudah nanti gue jemput ya." Ucap Dandi senang.
"Jangan,, kita ketemuan langsung di taman aja." dengan cepat di sanggah Jessica.

Jessica tidak mau ada orang yang tau bagaimana keadaanya di rumah,dan tidak mau jika ibunya bertemu dengan teman temannya.

"Yaudah, sekarang kita balik aja ke kelas udah mau bel." ajak Dandi .
"Lo aja sendiri, gue mau bolos Bye sayang." ucap Jessica melambaikan tangan meninggalkan Dandi.
"Jess mau kemana?" tanya Dandi sedikit berteriak.
"Ke rooftop." ucap Jessica.

***

Setelah sampai di atap Jessica duduk di salah satu bangku di sana dan memandang langit biru dengan angin yang menemani.

mendengar pintu di buka otomatis Jessica langsung bersembunyi takut takut Dandi melaporkannya pada guru.

"Dandi, ngapain lo kesini." muncul Jessica di tempat persembunyiannya.
"Nemenin Lo,, sini duduk." ajak Dandi dan entahlah Jessica langsung menurut dan duduk di sebelah Dandi dengan meminjam bahu Dandi sebagai sandaran Jessica mulai tertidur.

Jangan lupa vote dan comment

Some;unexpected event [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang