Masalah

17 2 0
                                    

MYKA POV

"Myka, sebenarnya aku udah suka sama kamu sejak pertama kali kita bertemu. Semakin lama rasa ini semakin kuat."

"Myka, Kamu mau nggak jadi pacarku? " Sebuah chat dari Kak Aldi di malam itu, sontak membuat Myka yang tengah meminum susu pembuat gemuk, seketika memuncratkannya kembali.

Oh Tuhan! Ini serasa seperti mimpi! Kak Aldi menembakku?? Jantung ini terasa dipompa terlalu cepat. Sampai-sampai aliran darah ini menyerbu pipiku yang seketika itu juga tersipu. Dengan gelagapan, aku segera membalas chat dari Kak Aldi.

"Kakak nggak salah omong kan? kak Aldi serius ini?". Deg-degan menanti jawaban, aku pun memutuskan untuk tiduran di kasur.

Beberapa detik kemudian..

"Aku nggak salah omong kok. Gimana jawabanmu?"

Haduh, mau jawab apa ini. Kenapa aku harus bingung? Bukannya aku menyukai Kak Aldi. Tapi setelah apa yang pernah aku lakukan, rasanya aku tak pantas mendapatkan kekasih sebaik Kak aldi. Bayangan first kissku yang dicuri Varell si bajingan itu hingga kenyamanan hatiku saat berada di dekat Diki, membuatku merasa malu.

"Aku benar-benar tak pantas untukmu Kak," batin Myka sedih.

"Maafkan aku Kak. Lebih baik kita temenan aja. Aku lebih nyaman dengan keadaan kita sekarang ini. Maafin aku ya Kak. Jangan marah ya." Chat pamungkas itu akhirnya terkirim juga. Meski berat, Myka harus mengakhiri kebimbangan hatinya ini.

"Emm, nggak apa2 kok. Jika itu keputusanmu, aku terima dengan lapang dada."

Hening seketika. Myka tak berani menjawab notif chat dari Aldi. Hingga Aldi kembali mengirim pesan baru.

"Ya udah, kamu cepetan tidur sana. Jangan suka begadang. Entar badan kamu yang kerempeng itu, bisa-bisa sakit lo ... Hehehehe." Tawa manis yang diketik di sana, terkesan garing bagi Myka.

"Ok, night. Don't forget to always happy, Myka. Kakak sayang kamu."

Tuntas sudah percakapan via maya malam itu. Aku bahkan tak berani lagi membalas pesannya. Hingga kini, pesan terakhirnya masih terngiang jelas di ingatanku. Ia menyayangiku, dan aku dengan bodohnya menolaknya?!

"Oh My God! What's happen with me!" jerit Myka dalam hati.

MYKA POV end

***

Di tempat lain, ternyata masih ada yang sibuk berbalas pesan di malam itu. Mereka tampak asyik satu sama lain, hingga satu kejadian membuat suasana percakapan via maya itu menjadi canggung.

"Ehem.. Bei, aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Boleh nggak?"

Beika yang penasaran kenapa Diki bisa seserius ini, akhirnya membalas pesan itu.

"Boleh kok, Dik. Emang mau ngomong apa?"

Beberapa menit kemudian..

"Sebenarnya, aku udah mau ngomong sama kamu soal ini lama banget. Perlu waktu buat aku berani ngambil keputusan ini." Jeda sejenak.

Perasaan Beika mulai tak enak. Apa sebenarnya yang ingin diutarakan Diki.

"Jadi gini, Bei. Aku suka sama kamu, aku kagum. Hingga waktu perlahan yang mengubah rasa kagum ini menjadi sayang. Aku nggak tau mulai kapan rasa ini ada. Tapi jujur dari lubuk hatiku yang terdalam, aku sayang sama kamu.."

Beika tak tau harus menanggapi apa. Namun semua ini terasa sangat cepat. Ia tak menginginkan sesuatu yang ia takutkan akan terjadi. Mungkinkah...

Hingga satu notif pesan baru dari Diki, membuyarkan lamunan Beika.

"Beika, kamu mau nggak jadi pacarku?"

Skakmat! Beika kehabisan amunisi penenang hatinya. Ia bingung dengan semua yang terjadi. Ini terlalu cepat. Bahkan ia belum sepenuhnya move on dari Hendra, mantan kekasihnya. Baru beberapa bulan, semenjak ia mengenal cinta pertama kali. Dan kali ini ada orang lain yang ingin membuka kunci hatinya yang kembali beku lagi.

Oh tidak! Ditambah lagi, Beika tidak mau menyakiti sahabatnya sendiri. Diki dekat dengan Odiz, sahabat baiknya. Beika tak mau persahabatannya hancur karena laki-laki. Meski hatinya yang lembut iba melihat Diki, dengan penuh keyakinan Beika pun mengutarakan isi hatinya.

"Maafkan aku Dik. Aku rasa pertemanan ini terasa lebih menyenangkan buat kita. Tidak ada yang akan tersakiti dari zona ini. Aku berharap kamu mengerti."

Beberapa detik kemudian..

"Tapi kenapa Bei? Apa salahku??"

Dengan seulas senyum, Beika membalas, "Kamu nggak salah apa-apa. Aku cuma mau sendiri kali ini. Jadi, kumohon kamu mengerti maksud aku, Dik."

Hening.

Daripada menunggu balasan Diki yang ujung-ujungnya menanyakan alasan penolakan Beika, akhirnya Beika memutuskan untuk tidur terlebih dulu.

Ia tidak mau membicarakan kejadian malam ini kepada sahabat-sahabatnya, terlebih Odiz. Beika tidak ingin memperkeruh suasana dalam persahabatan mereka.

Ditariknya selimut hangat hingga menutupi lehernya. Dalam hati Beika sempat berujar, "Semoga saja kejadian seperti ini nggak akan terulang lagi. Aku tak ingin cinta merusak persahabatan kami," harap Beika.

Namun nyatanya kenyataan tak memihak..

A/N

Hai readers, MBLO kembali update lagi nih..

Maaf ya, telat update. Abisnya ide ngadat mulu nih.

Kalo boleh curcol, ternyata tengah buta begini otak bisa lancar banget ngeluarin idenya. Udah tenang, adem lagi...wkwkwk

Abis chapter ini, ketiga anggota MBLO bakal perang batin loh. Dan tebak siapa diantara mereka yang jadi angel penyelamatnya😄

So, tetep pantengin MBLO! mencari Cinta ya! Besok lusa bakal update lagi.

Jangan lupa votement nya temen2😘😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MBLO! Mencari CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang