Act 1: Ashen Present

18 0 3
                                    

"Kata Tuhan, manusia adalah makhluk yang saling membutuhkan. Dan aku membutuhkanmu. Sekedar butuh"
___

Day Tinny anak dari Jurgén Eberhard pemilik EIT Group, perusahaan yang berfokus pada pengembangan teknologi informatika. EIT Group merupakan perusahaan besar yang bekerja sama dengan banyak perusahaan, termasuk perusahaan Rayshen Company milik ayahku.

Day malam ini mengadakan pesta ulang tahun. Pesta ulang tahun mewah yang mengundang banyak orang, termasuk aku. Aku adalah orang yang benci bersosial, apalagi bila bersosial tanpa mendapatkan profit. Meski tergabung dalam lingkaran anak-anak penerus perusahaan besar, aku merasa saat ini tak membutuhkan mereka. 10-15 tahun lagi mungkin aku membutuhkan, tapi itu bukan alasan aku harus mengenal mereka dari sekarang.

Malam ini udara cukup sejuk, sepertinya tuhan sedang membantu Day untuk mengagumkan teman-temannya akan pesta megah yang diadakannya. Langit hitam tanpa awan menandakan hujan takkan mampir. Bulan pun bersinar cantik menjadi warna paling mendominasi di atas kepalaku.

Aku duduk terdiam di atas bangku kayu yang dipayungi kanopi. Memandang wajah-wajah penuh ekspresi palsu tengah bercengkrama layaknya teman yang sangat saling mengenal.

"Aku yakin yang ada ditengah pikiran mereka saat ini adalah tentang hal yang mereka bisa manfaatkan dari pertemanan mereka" ucapku cukup pelan

Aku tak mau munafik, aku sama seperti mereka. Untuk apa berteman tanpa mendapatkan keuntungan. Kita manusia yang saling membutuhkan, tuhan yang berfirman. Itu sebabnya aku berteman, karena butuh. Lalu ketika aku sudah tak butuh, tak ada lagi kata teman.

"Hidup adalah sesuatu yang sederhana" pikirku

Teman hanya memperumit kesederhaan itu. Manusia adalah makhluk yang tidak bisa ditebak, jadi buat apa menaruh perasaan pada yang tidak jelas. Berharap pada yang mungkin akan mengecewakan. Percaya pada yang mungkin akan berbohong. Menyimpan pada yang mungkin akan menguakkan.

Aku tidak egois, setidaknya menurutku. Aku hanya preventif. Aku tidak ingin menjadi orang bodoh yang menyesal karena mengambil tindakan yang ceroboh. Lagipula aku tetap berteman. Soal memanfaatkan, aku yakin semua orang begitu.

Lamunanku terus berlanjut. Hingga Raspberry Juice yang daritadi kupegang sudah habis. Kali ini aku bingung harus melakukan apa, ramai sungguh membosankan. Membuatku mati rasa dan penuh kebingungan.

"Bruaaag !!.. Jbyuuur.." Suara keras terdengar dari arah kolam renang.

Aku menghampiri ke arah kerumunan yang juga tertarik pada suara itu. Jalanku pelan. Aku datang untuk melihat bukan peduli, jadi tak perlu terburu-buru.

Kini padanganku sudah dapat jelas melihat apa yang tengah terjadi. Kulihat gadis dengan gaun merah keemasan tenggelam di kolam. Tak lama pria berambut rapih dengan poni stylish-nya melompat ke kolam dan berusaha menyelamatkan gadis yang tenggelam.

"Wajar saja jadi pusat perhatian. Pemeran utama pesta ini terjatuh. Hebatnya sang pangeran sigap menolong. Sungguh tontonan yang menghibur, dramatis" ucapku berbicara sendiri

Pemandangan ini sungguh tidak menarik bagiku. Hal yang menarik ialah respon dari orang-orang yang seolah-olah peduli. Padahal mereka hanya menonton, mereka tidak ingin merusak gaun dan setelan mereka untuk terjun menolong. Sungguh munafik. Tetapi tetap menarik.

Aku senyum-senyum sendiri melihat pemandangan itu. Aku merasa pemikiranku satu per satu menjadi benar. Segala yang awalnya teori menjadi konsep yang nyata. Hingga segala itu teralihkan.

Aku melihat ada seorang wanita yang juga senyum melihat pemandangan itu. Tapi senyumnya aneh, berbeda dariku. Aku membenci senyumnya.

"Itu bukan senyum puas. Bahkan menurutku dia bukan tengah tersenyum. Senyum hanyalah ekspresi wajahnya. Gestur tubuhnya berkata ia sangat peduli dengan kejadian itu" kataku seraya menghampiri wanita itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EXPRESSION: ASHEN [TRILOGY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang