Dua

477 140 117
                                    

~Happy Reading~
•••

Pagi pukul 06.30 WIB. Amanda sudah berada di dalam kelas, ia sengaja berangkat sepagi ini, karena hari ini adalah hari senin.

Tiba-tiba ada yang memanggil namanya dengan keras.

"Amanda!" teriak Arsya dari ambang pintu.

"Apa, Sya? Masih pagi, nggak usah teriak-teriak, suara lo udah kayak toa di masjid tau gak."

Arsya cengar-cengir dengan perkataan Amanda. Ia segera menghampiri gadis itu.

"Ya Maaf, Nda. Abisnya gue seneng banget."

Amanda mengerutkan alisnya heran, "kenapa? Terus tumben-tumbenan lo berangkat pagi?" tanyanya.

"Kan hari ini hari senin, makanya gue berangkat sepagi ini. Gue seneng gara-gara tadi diparkiran gue liat cowok ganteng nda, gak kalah ganteng sama oppa-oppa korea," ujar Arsya alay.

"Biasa aja kali, Sya. Lo liat cogan udah kaya nemu uang 1 miliar aja."

"Lo harus liat, Nda," ucap Arsya mengajak Amanda untuk melihat si cogan, tangan Amanda di tarik-tarik oleh gadis tersebut.

"Sabar, Sya. gue ma... " Amanda menggantungkan ucapannya ketika mendengar bel.

Teng ... Teng ....

Bel berbunyi, dan menandakan bahwa upacara akan segera di mulai.

"Kan udah bel, lo sih lama," Arsya mendengus kesal.

"Lah kok nyalahin gue? Lo salahin aja tuh bel sekolah."

•••

Teng ... Teng ....

Bel istirahat pun berbunyi. Semua siswa-siswi SMA Gemilang berhamburan menuju kantin. Termasuk Arsya yang kini sedang memaksa Amanda untuk ikut dengannya.

"Amanda! Ayo kita ke kantin, siapa tau dia ada di kantin," kata Arsya bersemangat.

Amanda yang sedang menulis terkejut dengan panggilan Arsya yang tiba-tiba menengok ke belakang, dan tepat di depan muka Amanda.

"Buset, sabar kenapa, Sya. Gue belum selesai nyatet nih."

Arsya mendengus kesal melihat Amanda yang kembali sibuk dengan buku dan pulpennya.

"Udah nanti aja, lo bisa liat ke gue. Gue udah selesai kok. Ayo Amanda! Gue yakin pasti sekarang dia lagi makan di kantin," seru Arsya tidak sabar.

"Sya, lo kalo mau ke kantin duluan aja, gue bisa nyusul nanti," kata Amanda yang tengah sibuk menulis.

"Ck. Ya udah deh, gue tunggu lo di kantin," decak Arsya kesal dengan Amanda. Ia menghentakkan kakinya lalu pergi tanpa pamit.

Arsya berjalan melewati koridor, ia masih kesal dengan Amanda. Ia tidak suka jalan sendiri. Tapi, ia juga tidak bisa memaksa temannya itu, "Tega banget sih si Amanda, ngebiarin gue jalan sendiri, Tar kalo gue jalan sendiri lewat koridor kelas 12 gue di godain lagi sama cowok-cowok itu, terus kalo sama Amanda kan gue gak alone-alone amat."

"Wagelaseh, ada apaan tuh rame-rame." langkah Arsya terhenti ketika melihat ada kerumunan siswa, dan siswi di lapangan basket.

Arsya langsung memotong perjalanannya ke kantinnya dan menuju lapangan basket.

"I-itu kan co-cowo yang tadi di parkiran," ucap Arsya terbata-bata ketika melihat salah satu laki-laki yang sedang men-dribbel bola basket.

"Eh Arsya lo ada di sini," ucap Gita yang sedang menonton pertandingan basket.

ARSYA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang