Author pov'
Seorang pria tampan sedang tertidur dengan lelap wajahnya yang tampan dan sangat tenang membuat orang yang melihatnya ikut tenang. Pria itu adalah kim taehyung yang sering disapa tae, v.
Kringgg,kringgg,kringggg
Suara jam waker yang membuat pria itu terbangun sedang mengumpulkan nyawanya dan bersandar di kepala tempat tidurnya.
Sesekali ia menguap dan menutup mulutnya, kini ai berjalan menuju ke kamar mandi yang berada dikamarnya.
Butuh waktu 7 menit ia mandi, keluar dengan menggunakan handuk jubah, tiba tiba lelaki itu tersenyum sendiri seperti kesambet hantu.
"Kenapa aku selalu memikirkannya" ucapnya dengan senyum malu.
"Tae bangunlah dan jenguk nenekmu lagi ibu ada urusan" teriak ibu tae.
Dalam hati dalam2 tae tidak ingin menjenguk neneknya, tapi kali ini ia ingin pergi siapa yang tahu dia akan bertemu dengan lisa yap gadis yang dari tadi menghantui pikirannya.
"Baiklah eomma" ucap tae menurut.
Kini tae sudah selesai memakai baju dan meriasi rambutnya.
"Aku sangat tampan sekali" ucapnya sendiri terhadap cermin di depannya
Tae mengenakan hoodie hitam yang bertulis 'donald' dan celana hitam lututnya sobek di tambah topi yang balik dan bermotif garis-garis. Tidak lupa juga ia memakai jam tangan.
Kini ia sudah melajukan mobilnya, tidak butuh lama tae sampai.karena tae mengendarainya di atas rata2 km.
Yang hanya ia lakukan adalah berdoa agar pujaan hatinya berada di rumah sakit.
____________________________________
Lisa pov'
Aku keluar dari kamar mandi dan memakai bajuku yang tadi malam aku dan irene mengambilnya di rumahku, kerena hari ini aku dan irene sepakat akan pergi berjalan ke mall.
Aku memakai sweater putih, di padukan dengan hotpants hitam dan sepatu sneakers putih serta tas hitam.
Kulihat penampilanku di cermin sudah perfect, irene yang dari tada entah kemana.Aku keluar dari kamarnya dan mencari irene kemana, that right aku melihatnya memasak nasi goreng ala irene.
"Kau sudah selesai" ucapnya memberiku smile morning.
"Yah aku sudah siap, sepertinya enak" ucapku lalu mengambil piring dan menyodorkannya di hadapannya, irene menerima piringku dan mengisikannya oleh nasi goreng dan telur.
Aku mencicipinya dan benar sekali rasanya sangat enak "wah enak sekali" komentarku lalu kuberikan kepadanya jempol.
Dia memblas jempol ku, menurutku irene itu dewasa dari kecil aku berteman dengannya ia sudah pintar memasak dan terkadang ia mencuci bajunya sendiri pada waktu kecil, terkadang sih aku ikut membantuhnya mencuci mengurus rumah. Walaupun irene memiliki banyak uang tapu terkadang jika itu barang privasinya ia akan merawatnya sendiri.
"Ini adalah nasi goreng terenak level 10 untuk kamu" ucapnya lalu duduk disamping dan ikut menyantap nasi goreng buatannya.
Drttttt,drttt,drrttt
Suara getaran ponsel, kali ini bukan ponselku karena aku tidak merasakan ponselku bergetar di tanganku.
Oh ternyata ponsel irene.
"Halo ahjumma" ucap irene dengan wajah serius
"..."
"Apa halbeonim sakit" ucap irene dengan nada sedih
"..."
"Ne. Irene kesana" ucap irene lalu meminum sir putih yang berada di dekatnya. "Temani aku" ucap irene memohon tentu saja aku akan menemaninya, aku hanya menganggukan kepalaku dan irene langsung mengambil tasnya yang berada di sofa .
Aku dan irene sudah berada di jalanan kini rumah sakit sudah dekat. Aku ingat betul irene dan neneknya sangat akrab, apalagi irene yang sangat menyayangi neneknya itu.
Kini aku sudah berada di rumah sakit irene yang bertanya ke resepsionis dan langsung saja irene dan aku berlari mencari nomor kamar '657'
Irene yang sudah menemukan angka trsebut segera memasukinya, dan terdapatlah seorang paru baya tua yakni itu nenek irene tante irene dan pamannya serta kerabat sudah ada diruangan VIP itu
"Di mana aboejimu irene" ucap seorang ahjussi
"Dia sedang berada di paris ahjussi" ucap irene menatap ahjussinya itu sebentar.
"Apakah dia temanmu? Dia sangat cantik" ucap ahjumma yang berada di samping ahjussi tadi
"Ne. Ahjumma" ucap irene.
Aku hanya tersenyum menatapnya malu2 hah padahal aku sering mendengarkan perkataan seperti itu disetiap orang.
Irene ysng sudah lama duduk di situ kini keluar aku hanya mengikutinya. Irene berhenti di depan kamar neneknya spontan aku juga ikut berhenti.
"Apa kau haus" ucapku kepadanya, ia mengangguk "baiklah duduk saja disitu aku akan pergi membelikanmu sesuatu" ucapku menunjukan kursi yang berada disampingnya.
Lalu aku pergi membeli air untuk irene, karena aku tau semua titik sudut rumah sakit ini. Membuatku tidak kesulitan mencari kantin.
"Lisa" teriak seorang pria spontan aku berbalik dan melihatnya. Oh shit aku bertemu lagi kepadanya
"Hai, hmm" aku melupakan namanya siapa lagi namanya. Oh iya aku mengingatnya "tae" ucapku
"Kau sednag apa di sini" ucap tae dengan bersenyum manis.
Apakah aku dan dia sudah sangat akrab, "apakah kita sudah akrab" ucapku bukan maksudku menyinggungnya tapi aku risih bertemu dengan orang asing.
"Apakah kau ingin berkenalan kembali" ucapnya membuatku terkekeh. Apakah pria ini sudah gila, tadi malam menariku dan berkenalan kepadaku.
"Tidak usah, kita sudah berkenalan" ucapku dengan nada datar
Tiba-tiba saja ia mengambil ponselku yang berada ditanganku
"Hey!!!kau ini tidak sopan sekali" protesku kepadanya kali ini aku sangat kesal.
Aku terus berusaha mengambilnya tapi ia malah meninggikan badannya. Sepertinya ia mengambil nomor ponselku.
Setelah mengetik sesuatu di ponselnya ia mengambalikan kembali ponselku lalu pergi begitu saja
"Dasar pria aneh" maki ku terhadapanya.
Omg aku melupakan sesuatu , segera mungkin aku membeli 2 air minerale dan lari disepanjang koridor rs.
"Kau lama sekali" protesnya setelah aku sampai di depannya.
"Banyak sekali orang yang mengantri" alasanku yahh, aku kasian saja sama irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last day without you (taelice)
RomansaLisa manoban wanita cantik yang hanya bisa membuat taehyung terpana dan ingin melakukan apa saja tentang gadis itu. Tapi sayang sekali mereka tidak bisa melanjutkan hubungannya sampai akhir usai, ia tidak mengatahui apa yang terjadi kepada lisa, sua...