Chapter 11

712 49 3
                                    

TAE POV'

Lisa memang sempurna! Tapi bukan fisiknya lah yang membuatku terpesona dengannya. Mengingat masa di taman saat dia menangis, dan kembali tersenyum lagi disaat itulah aku mulai terpesona dengannya.

Kini sudah malam langit sudah gelap. Tidak ada lagi cahaya yang menarangi langit kecuali bintang dan bulan serta lampu kompleks.

Mendadak aku rindu dengan wanitaku itu, bagaimana dia sekarang. Selalu memikirkannya membuatku gila, dia benar2 membuatku terpesona.

Baiklah aku akan menelfonnya, kuambil ponselku yang berada disaku celanaku bagian depan.

Kubuka aplikasi line, dan kucari kontak lisa. Dan memencet video call dengannya.

Dringgg

Dringgg

Dringgg

Suara deringan itupun terhenti menampilkan wajah wanitaku siapa lagi jika bukan lisa.

"Omo" ucap lisa terkejut melihatku, perasaanku aku tidak aneh.

"Astaga kau yang menelfon" ucapnya merapikan poninya yang tadi sedikit berantakan, pasti ia sedang tidur tadi.

"Hai" sapaku.

"Kau kenapa menghubungiku"  tanyanya kepadaku

"Kau jutek sekali, sepasang kekasih melakukan hal ini adalah hal lumrah, kau harus tau itu" ejjekku kepadanya dia sempat terkekeh

"Aku bukan kekasihmu"  bantahnya disela2 kekehannya.

"Aku punya bukti. Saat kau mengaku pacarku, tadi aku merekamnya" jelasku kepadanya, dia membulatkan mata besarnya itu dengan sempurnabertanda dia sedang terkejut

"Aishh"  kesalnya

"Kau belum tidur" tanyaku kepadanya, ia menggelengkan kepalanya sangat lucu dia sangat menggemaskan.

"Baru bangun"  jawabnya

"kau sangat cantik jika sudah bangun" pujiku kepadanya, ini bukan sebuah rayuan tapi ini benar2 nyata dia seperti bidadari sedang terbangun, percayalah aku sudah sangat lebay pada saat melihatnya.

"Tidak usah menggodaku aku tidak termakan dengan godaan setanmu itu"  sindirnya

"Aku ini pacarmu, apakah kau tidak rindu padaku" jelasku kepadannya

"Rindu apanya, tadi saja barusan ketemu. Sekarang video call" astaga di imut sekali ingin sekali aku mencubit pipi chubbynya itu.

"Baiklah aku akan slalu bertemu denganmu dan menghubungi agar kau tak rindu" balasku

"Kau bicara apa? Aku sama sekali tidak mengerti" ucapnya tidak peka, "aku matiin yah" jawabnya lagi tapi aku menggelengkan telapak tanganku

"Jangan tutup dulu aku mau, screenshot vc kita" balasku.

Aku langsung menscreen layar tancap ponselku.

Aku langsung menscreen layar tancap ponselku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Last day without you (taelice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang