Aku berlari sambil masih meneteskan air mata menyusuri jalanan sekitar pekarangan asramaku. Tujuanku satu yaitu asramaku. Aku ingin menenangkan diriku disana.
Sesampainya di depan pintu asrama, aku langsung membukanya. Aku langsung masuk ke dalam. Niatnya aku ingin menenangkan diri sendiri di asrama, tapi ternyata di dalam asrama sudah ada Minso eonni yang tengah duduk di sopa.
Sebelum Minso eonni melihatku, aku segera menghapus air mataku dan membereskan penampilanku. Aku berjalan menuju ke ranjangku.
"Yak hyewoo-ya. Handphonemu kembali berdering berulang kali seperti kemarin. Aku risih mendengarnya. Coba saja telpon balik. Pasti itu ada sesuatu yang penting, makanya menelponmu berulang kali."-Minso eonni.
Aku pun menghentikan langkahku menuju ranjang. Aku beralih menuju meja di mana handphoneku berada.
"Mommy...?"-hyewoo
Aku bergumam pelan saat melihat banyaknya panggilan dari Mommy ku.
Aku ingin untuk menelpon balik, tapi aku masih takut. Ku beranikan diriku untuk menelpon balik.
Drttt....drttt
Sebelum aku menelpon balik, ternyata handphoneku sudah berdering lebih dahulu. Panggilan dari Mommy lagi. Aku pun segera mengangkat panggilan tersebut.
"Sayang."
"Mom...mommy...?"-hyewoo
Aku mulai menangis mendengar suara Mommy karena aku sangat rindu pada Mommyku. Sudah lama aku tak mendengar suaranya. Sekarang aku amat sangat merindukan dirinya.
"Kau pulang lah sayang. Mommy merindukanmu."
"Rara juga rindu mommy...hiks.."-hyewoo
Nama asliku sebenarnya adalah Syera Indiraisa. Aku sering dipanggil rara oleh keluargaku. Tapi semenjak keputusanku menjadi trainee di Korea, aku pun mengganti namaku menjadi nama Korea berdasarkan tanggal lahir ku. Choi Hye woo. Begitulah nama Korea ku.
"Mommy mohon pulanglah sayang...hiks.. Daddy kamu sedang sakit. Dia....dia...hiks..menginginkanmu pulang sayang. Mommy mohon...hiks.. pulang lah sebentar saja...hiks..Sekarang kondisi Daddy mu sangat tidak baik...hiks.."-
"Daddy..?hiks...hiks...hiks..Daddy kenapa, mom? Hiks....Daddy sakit apa, mom? Hiks.."-hyewoo
"Belum tau sayang....hiks..Penyakit Daddy belum di ketahui. Tapi, Daddy sering pingsan dan pusing, sayang...hiks...dia juga bilang pada Mommy sangat merindukan dirimu. Pulang lah sayang...hiks.."-
"Ya, mom. Aku akan segera pulang..."-hyewoo
Perkataanku mulai melemah. Aku rasa semakin banyak masalah yang melanda diriku.
Aku pun mulai memutus panggilan dengan mommy ku. Kuletakkan kembali handphoneku di atas meja dengan tanganku yang kini lemah. Aku mulai menangis terisak isak.
Minso eonni mulai mendekatiku. Dia sama sekali tak mengerti aku. Aku bertelponan dengan Mommy ku menggunakan Bahasa Indonesia. Wajar saja dia tak mengerti.
Minso eonni menghapus air mataku perlahan. Aku masih berdiri terdiam. Tapi tiba tiba saja bandanku runtuh dan aku pun terduduk di lantai. Minso eonni mulai berjongkok di depanku.
"Waeyo?"-Minso eonni
Kulihat Minso eonni memasang wajah khawatirnya terhadapku.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE (PCY)
Fanfiction"Apa aku bisa bersamamu? "- Hye Woo "Jangan ragu, ini adalah takdir kita." -Chanyeol