Prolog

54 1 0
                                    

“Setelah melakukan penyelidikan selama 24 jam, akhirnya pihak kepolisian menemukan titik terang dari kasus pembunuhan ini. Detektif Casey Morgan dan Detektif Lewis van Daart, berhasil memecahkan kasus ini. Pelaku pembunuhan telah ditangkap, dan akan diproses hukum atas tindakannya.”
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
Kedai kopi Ara Rowland

   Suasana pagi yang sejuk sedang menyelimuti Kota Jakarta. Kedai kopi milik Ara Rowland sedang sepi, karena orang – orang masih bekerja. Seorang pria sedang asyik menonton siaran berita di TV, yang memberitakan kasus pembunuhan.

   Lonceng pintu kedai berbunyi, seorang pria masuk ke dalam kedai. Berjalan santai menghampiri pria berumur 30 tahun yang sedang asyik menonton.

“Wah, wah. Lagi – lagi kita masuk berita utama hari ini,” ucap Detektif Lewis van Daart, pria berusia 35 tahun, yang barusaja masuk ke dalam kedai.

“Ya, itu bukan hal yang asing, ‘kan?” ucap Detektif Casey Morgan, yang sedang menikmati secangkir kopi hangatnya sambil menonton TV.

“Kalian berdua seperti sebuah gunting, ya? Bekerja sama memutus tali misteri dalam sebuah kasus,” ucap Ara Rowland, wanita 30 tahun yang merupakan teman masa kecil Detektif Casey sekaligus pemilik kedai kopi itu.

“Yang benar saja. Aku hanya bayangan dari detektif muda yang sangat berbakat,” ucap Detektif Lewis sambil mengarahkan tangan kanannya yang terbuka ke arah Detektif Casey.

“Jangan begitu, aku belajar banyak darimu, seniorku,” ucap Detektif Casey merendah.

   Mereka bertiga saling bercengkrama dengan akrab. Secangkir kopi hangat bersama sepotong roti cokelat, menjadi pengiring dalam obrolan itu.

   Lalu lintas di depan kedai sudah mulai lengang, yang sedari pagi padat merayap. Waktu menunjukan pukul 9 tepat, waktunya kedua detektif itu pergi ke kantor kepolisian. Setelah membayar pesanannya, Detektif Casey dan Detektif Lewis bergegas menuju kantor.
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
Kantor Kepolisian Jakarta

   Suasana pagi di Kantor Kepolisian Jakarta, sangat ramai. Semua orang terlihat sangat sibuk dengan pekerjaannya masing – masing. Detektif Casey dan Detektif Lewis masuk ke dalam kantor, menyapa orang – orang yang berpapasan dengan mereka, kemudian duduk di mejanya masing – masing. Kebetulan meja mereka pun bersebelahan.

   Detektif Casey mendapatkan beberapa surat di atas mejanya. Ia pun membukanya satu persatu, dan menyimpannya di laci mejanya. Detektif Lewis tidak melakukan hal yang sama, semua surat di atas mejanya langsung ia buang ke tempat sampah di bawah mejanya.

Detektif Casey : Menangkap BayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang