PRAK
Detektif Casey dihantam balok kayu dari arah belakang, yang menyebabkan ia pingsan. Seseorang yang tidak ia kenal, telah memukulnya hingga pingsan. Detektif Casey diseret ke sebuah ruangan, tangan dan kakinya diikat. Ternyata, kedua orang rekan Detektif Casey telah berada di ruangan itu dengan kondisi yang sama. Mereka bertiga dikumpulkan di sebuah ruangan itu, dan pelakunya adalah para perampok yang melakukan perampokan di Bank Indonesia, serta penculikan terhadap Inspektur Vox.
Detektif Casey masih belum sadarkan diri, begitu juga dengan kedua rekannya. Kedua rekan Detektif Casey dipisahkan ke ruangan yang berbeda. Tak lama kemudian terdengar 2 kali suara tembakan dari suatu ruangan, disusul dengan 2 suara tembakan di ruangan lainnya. Mendengar suara tembakan, Detektif Casey terbangun meskipun masih merasa pusing.
"A...apa yang terjadi padaku?" ucap Detektif Casey seraya memegangi kepalanya. Tiba-tiba salah seorang perampok itu memegang kepala Detektif Casey.
"Kau tidak mengenalku, dan kau pasti tidak akan menyangka apa yang akan terjadi," ucap salah seorang perampok, yang ditangan kirinya ada tato naga. Setelah ucapan itu, Detektif Casey dipukul wajahnya beberapa kali sampai ia pingsan lagi.
Setelah memukuli Detektif Casey sampai pingsan, para perampok itu meninggalkan Detektif Casey yang tergeletak. Sampai pada pukul 7 malam, akhirnya Detektif Casey tersadar. Detektif Casey duduk bersandar pada dinding. Ia menunggu sampai rasa pusing di kepalanya hilang, lalu ia berjalan mengambil pistolnya yang tergeletak.
Detektif Casey mencari rekannya di setiap ruangan. Saat ditemukan, kedua rekannya sudah tewas dengan luka tembakan di bagian dada, yang terpisah di ruangan yang berbeda. Detektif Casey memeriksa telepon pintarnya, ternyata ada panggilan masuk dari Detektif Lewis.
"Halo, Casey! Kau di mana? Apa yang terjadi padamu?"
"A...aku diserang oleh pelaku perampokan di sebuah gedung tua! Tolong kirimkan bantuan, dua orang anak buahmu tertembak!" ucap Detektif Casey menjelaskan keadaannya.
"Apa?! Baiklah, di mana posisimu saat ini?!"
"Aku berada di sebuah gedung tua di Jalan Ceger, aku akan mengirimkan lokasiku sekarang," ucap Detektif Casey yang langsung mengirimkan lokasi keberadaannya saat ini.
Setelah Detektif Casey mengirimkan lokasinya, Detektif Lewis mengakhiri panggilan itu. Detektif Casey yang masih agak linglung, teringat dengan pistolnya yang tergeletak tadi. Dengan sigap ia memeriksa peluru pada pistolnya, yang ternyata telah berkurang sebanyak 4 butir. Melihat hal itu, Detektif Casey bergegas menuju kedai kopi Ara Rowland. Dengan mobil sedannya, Detektif Casey meninggalkan gedung tua itu.
Ara Rowland sedang merapikan kedai kopinya yang sudah tutup pada pukul 9 malam. Meja dan kursi telah tersusun rapi, tinggal merapikan gelas dan piring bekas para pelanggannya. Saat sedang asik mencuci piring dan gelas, tiba-tiba pintu kedainya digedor oleh seseorang. Ara segera menuju pintu, untuk melihat siapa yang datang. Ternyata yang datang adalah Detektif Casey, dengan pakaian yang kotor dan agak berantakan.
Ara segera membukakan pintu untuk Detektif Casey, dan menanyakan beberapa hal. "Casey, apa yang telah terjadi padamu?" tanya Ara setelah pintu kedainya terbuka.
Detektif Casey tidak langsung menjawab, ia segera masuk dan mengunci pintu serta menutup jendela-jendela yang masih terbuka. "Sepertinya aku terlibat dalam masalah besar," ucap Detektif Casey setelah menutup jendela.
"Memangnya ada apa? Kau seperti habis dikejar hantu!" ucap Ara melihat keadaan Detektif Casey yang sungguh berantakan.
"Satu satu satu empat, merupakan empat angka terakhir nomor telepon Inspektur Vox. Sepertinya sebelum ia diculik, ia sempat menyematkan teleponnya ke dalam kotak berisi uang rampokan! Setelah Jack berhasil melacaknya, aku memeriksa tempat itu bersama dua orang anak buah Detektif Lewis," ucap Detektif Casey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detektif Casey : Menangkap Bayangan
Mystery / Thriller[On Going] Bermula dari kasus perampokan bank, dua orang detektif andal, diturunkan untuk melakukan penyelidikan. Banyak kejadian yang janggal, sehingga memunculkan beberapa dugaan baru, yang berkaitan dengan kasus ini. Detektif Lewis van Daart dan...