Hei, Aku hanya bercanda!-Shikamaru
*
Benarkah? Kulihat kau hanya mencoret bukumu dengan tulisan jelek mu." Ucap sebuah suara di belakangnya.
Hinata bergetar ketakutan, ia kenal suara itu. Pemuda yang sangat ia hindari dan takuti hanya karena pemuda itu menatap dan mendorongnya waktu itu.
Ia menudukkan wajahnya dengan gelisah dan meremas rok lipitnya.
"Kami akan berbicara dengan mu istirahat nanti." Ucap naruto lalau mengalihkan pandangannya kembali ke layar ponselnya.
*
Hinata bergetar ketakutan. Mata bulannya mengerjap dan mencoba mengalihkan pandangannya ke mana saja, asal tidak dengan beberapa pasang mata yang menatapnya dengan tatapan berbeda.
Naruto mendekatkan wajahnya di hadapan hinata dan menatapnya dengan tajam, "Kenapa Kau menghindari kami lagi?" Tanya Naruto. Menatap wajah bulat yang memucat di hadapannya. Jarak mereka semakin mendekat.
Hinata bergerak gelisah, ia menggeser tubuhnya namun malah menabrak Sasuke yang memang bersandar di dinding yang dekat di sebelah kanannya.
"U-ugh.."
Hinata bergerak tidak nyaman. Di tatap lima pasang mata itu membuatnya benar benar tidak nyaman dan canggung sekali.
Tubuhnya bergetar takut, memikirkan rencana untuk segera kabur dari situasi ini."Mencoba kabur, huh?" Tanya Sasuke dan menatap wajah bulat itu dari samping, membuat hinata kembali menggeser tubuhnya agar menjauh dari Sasuke namun justru bertabrakan dengan Sai yang menatapnya dengan senyuman palsu nya.
"Kau manis sekali, hinata." Ujarnya. Lagi lagi dengan senyuman anehnya itu.
Ughhh.. Hinata menggerutu dalam hati, ia benar benar terjebak dengan para pemuda itu.
Mereka mengurungnya dari berbagai arah, sehingga membuat gadis itu tidak bisa lari kemana mana lagi. Sungguh menjengkelkan.
Dan kenapa mereka terus menatapnya dengan tatapan itu?
Baiklah, gadis itu mengaku salah. Karena telah menghindari para pemuda itu dan selalu saja mencari kesempatan jika para pemuda itu ingin berbicara dengannya di sekolah. Ia punya alasan, mengapa ia melakukan ini semua.Ya, siapa juga yang mau berurusan dengan para gadis yang selalu menatapnya dengan sinis jika para pemuda itu terus saja berusaha mendekatinya?
Sudah cukup, ia mengalami hal itu dan ia tidak mau mengalaminya lagi.
Gadis itu mendogak dan kembali menunduk ketika para pemuda itu terus melayangkan tatapan tajam meraka padanya.
"Kau pelayan yang harus di hukum, hinata." Ujar Shikamaru, membuka suaranya. Ia mengusap rambut panjangnya yang dikuncir separuh. Menambah kesan yang semakin keren padanya.
Mendengar kata hukuman, membuat tubuh mungil itu bergetar ketakutan, "E-eh?"
"Kau benar, Shikamaru. Menurut kalian apa hukuman yang cocok untuk pelayan baru kita ini?" Tanya Sai, dan tersenyum sinis.
Naruto tertawa keras, lalu tanpa aba aba mengigit pipi kanan hinata hingga membuat gadis itu memekik kaget.
"Hukuman pertama dariku, " Ujar Naruto dingin dan menatapnya dengan begitu tajam. Berbeda dengan sifatnya ramah dan hangat nya yang biasa, membuat gadis itu merasa tidak yakin apakah pemuda itu benar Naruto atau tidak. Pemuda berambut pirang lalu tersenyum tipis dan berlalu begitu saja dari hadapan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[6] MY MAID
RandomAku gadis bernama hinata. Tidak ada marga yang melekat di namaku. Aku hanyalah anak angkat dari ibuku. Yui kanaze. Tapi, ibuku sudah lama meninggalkanku sendiri. Aku harus bekerja keras dan membiayai hidup dan sekolahku sendiri. -Hinata Dia dekil da...