I

253 5 0
                                    

* Kate's POV *

*

*

Malam ini hujan semakin deras diiringi geluduk yang menyambar-nyambar. Aku menatap jauh melalui jendela yang basah terguyur hujan, membiarkan kepala ku kosong. Kusadari bis telah berhenti di tepi halte yang telah sepi,  kurapatkan jaket dan kunaikan tudungnya menutupi kepala sebelum akhirnya turun dari bis ini. Kutatap kembali sepatu ku sebelum kaki ini melangkah turun, sebelum keduanya basah.

"Walk safely Kate.." Old Dave said softly then smile.

"Thank you Dave..." Jawab ku sambil menyunggingkan senyum dan melangkah turun.  Aku menyukai sifat Old Dave yang lembut, karena mengingatkan ku pada mendiang pops yang selalu tersenyum hangat setiap kami datang berkunjung pada liburan sekolah. Aku merindukan saat-saat bahagia dulu.

Tak lama setelah bis Old Dave pergi, aku menyadari disudut mataku ada seorang pria duduk bersender pada tiang halte, headset terpasang di kedua telinganya. Aku tidak peduli akan keberadaanya dan lanjut melangkah pulang.

Setelah beberapa puluh meter aku tiba didepan gedung apartment ku, dapat kulihat dari bawah sini kalau lampu kamarku menyala. Siapa yang masuk kedalam apartemen ku?? 

Aku bergegas naik walaupun ada rasa takut terselip didalam hatiku. Debar jantungku berdetak ratusan kali lebih cepat membayangkan kemungkingan yang ada. 

"Meningkatnya kasus pencurian yang belakangan ini sering terjadi kami harapkan pemirsa lebih berhati-hati saat meninggaIkan rumah, pastikan pintu rumah dan jendela terkunci rapat...bla bla bla" otakku kembali mengulang akhir dari berita TV tadi pagi. Miris, dikala rasa takut melanda mengapa yang kuingat bukan lantunan doa yang harus dirapal. Bodoh.

Aku jalan berjingkat-jingkat keluar lift setelah tiba di lantai tempat apartmentku berada. Sepi, tidak ada suara namun pintu kamarku terbuka, dapat kulihat jelas dari ceruk tempatku bersembunyi saat ini. Setelah menunggu sekitar 10 menit dan yakin kalau situasi sudah kondusif aku menberanikan diri berjalan menuju kamarku. Yang saat ini kulihat kamarku sudah berantakan, semua barang yang ada kacau balau. Aku perlahan berjalan diantara barang-barang yang sudah berhamburan dilantai mencari pentunjuk saat mendapati secarik kertas yang tertancap pisau lipat.

Ayahmu masih berhutang pada kami

Bayar 

Atau kau akan berakhir diselokan tanpa nyawa

-R

TBC

Gaes, aku newbie yang kepedean banget pengen nulis....😋

Please support with good comments and vote yaaa, mohon maap kalo ceritanya bertele-tele maklum otak rada kaku tapi tangan udah gatel pengen ngetik hahahaha 

Semoga banyak yang like and vote dan semangatin aku buat lanjutin ceritanya....

Thank you so much for reading and I love you all...





You are mineWhere stories live. Discover now