Chapter 3

541 79 24
                                    

Suara kicauan burung dan sinar matahari yang masuk dari sela-sela jendela memaksaku untuk membuka kelopak mata. Seumur hidup baru kali ini aku merasakan tidur yang amat nyaman.

Aku bangun dari tempat tidur sambil memfokuskan pandangan serta meregangkan otot-otot tubuh. Mengerjap beberapa kali dan meminum segelas air putih yang terletak di atas nakas yang telah ku siapkan sejak semalam, seusai mandi.

Meminum air putih setelah bangun tidur itu memiliki banyak manfaat, salah satunya meningkatkan metabolisme tubuh. Disamping itu dapat membantu mengeluarkan racun dan mengendalikan nafsu makan, serta membantu meng hidrasi kan kulit agar tetap lembab.

*Ceklek*

Suara pintu yang baru saja dibuka terdengar menggema ke penjuruh ruangan. Aku memandang ke arah pintu yang saat ini telah terbuka dan menampakkan sosok pria, ralat, sosok wanita yang tengah berdiri di ambang pintu, Kuroneko.

"Oh, lu udah bangun ternyata, baru aja mau gue bangunin. Cepetan turun ke lantai bawah buat sarapan, udah ditungguin sama yang lain," lalu Kuroneko menutup pintu itu kembali.

Tanpa pikir panjang, aku langsung bersiap dan merapikan diri. Kemudian beranjak dari ruangan itu dan turun ke lantai dasar bangunan yang telah ku jadikan tempat singgah ini.

Tepat di tengah ruangan, terdapat sekumpulan orang yang tengah berbincang dengan diselingi canda tawa. Sekitar lima orang.

Aku perlahan melangkahkan kakiku ke arah sekumpulan orang itu saat melihat Kuroneko yang mengisyaratkan untukku mendekatinya. Seluruh pasang mata langsung tertuju padaku.

"Wah ada cewe baru nih," Ucap seseorang dengan surai coklat.

"Hm, dasar manusia gak sopan," Ucap orang lain pada temannya, orang itu memiliki surai biru mendekati hitam, dan ia baru saja keluar dari arah ruangan yang sepertinya adalah dapur, terlihat dari alat-alat yang sempat ku lihat saat pintu itu masih terbuka.

"Kenalin nih temen baru gue, [y/f/n] dari Norwegia," ucap Kuroneko dengan bangganya saat aku sudah sampai di dekatnya.

Dengan sopan aku mengucapkan salam dan berkenalan ala kadarnya. Aku mengambil posisi duduk yang bersebelahan dengan Sakata. Ia terlihat tengah sibuk dengan buku tebalnya yang ia letakkan di atas meja.

"Tumben serius amat lu, Aho," celetuk Mafu yang baru saja turun dari lantai atas.

Sakata yang merasa terpanggil lalu meletakkan kepalanya di atas buku tebal itu dan mendengus kasar.

"Gue lupa kalau hari ini ada ujian, mana dosen killer lagi," keluh Sakata sambil menyuapkan makanan yang tadi sudah dibagikan oleh pria bersurai biru kehitaman, Soraru.

"Mampus, makannya belajar jangan pas mau ujian doang," ucap orang lain yang baru saja masuk ke ruangan itu, dia terlihat tengah membenahi tatanan rambut ungu pendeknya yang sedikit berantakan.

Gadis dengan surai keunguan itu terlihat sangat elegan dengan setelan kasual yang ia kenakan.

"Yo~ Guys," Sapa gadis itu ala kadarnya, lalu ia berjalan menaiki tangga.

"Oi Reol, ga sarapan dulu?" Soraru yang baru saja duduk beberapa detik lalu kembali berdiri. Pria itu mengangkat sepiring nasi goreng dan menyodorkannya ke arah gadis itu.

Gadis yang merasa namanya dipanggil itu menoleh ke arah Soraru, "Ah... Arigatou," Reol lalu melangkah ke arah kami dan mengambil sepiring makanan itu, "Gue makan di atas aja ya, ada urusan mendadak juga. Kalian makan aja tanpa gue, oke? Bye-bye," Gadis itu tersenyum lalu kembali melangkahkan kakinya ke lantai atas.

Saat sosok gadis itu telah menghilang dari pandanganku, refleks mulutku bertanya, "Itu siapa?"

Hening beberapa saat.

Sweet Memories! (USSS X Reader!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang