Bab 4

872 53 0
                                    

Tak terasa hari ini hari terakhir mpls, Zelaa sudah mempunyai banyak teman baru.

Tugas terakhir ini membuat surat untuk osis dan membeli kado minimal harga 15 ribu untuk ditukarkan ke teman baru. Zelaa membungkus kado buku diary warna hijau bergambar kero-keropy dan Dalam hatinya semoga kadonya itu diterima baik oleh penerima dan semoga bermanfaat.

"Kumpulkan kado kalian!" Mereka mengumpul kado kedepan, untuk surat mereka pegang sendiri-sendiri.

Satu persatu osis memanggil nama mereka untuk maju kedepan, sudah absen ke enam, Zelaa siap-siap karna ia nomer absen ke tujuh.

"Erma Zelaa" Zelaa maju kedepan "Kesimpulan apa yang kamu dapat dari osis yang kamu pilih!" tanya kak Nini.

"sebelumnya assalamu'alaikum wr.wb"

"Waalaikum salam wr.wb"

Zelaa membuka surat nya lalu ia baca
"Jadi gini, osis yang saya pilih menurut saya itu orang ceria, sering sholat, humoris, kalau senyum manis pula..hehe" suara tetap daftar namun dalam hatinya ia malu sendiri dengan ucapannya tadi

"terus-terus.." tanya teman-temannya karna dibuat penasaran

Zelaa menghembuskan nafas kasar dua kali "Ganteng, Punya lesung pipit pula.."

"Kak Hary itu.." celetuk Bima, membuat yang lainnya bersorak nama Kak Hary

Cieee Kak Hary sama Zela

Ciee kalian berdua ciee

Ciee kalian

ciee..

ciee..

ciee..

Jangan tanyakan keadaan Zelaa bagaimana, sontak, pipi tembemnya bersemu merah muda. Sorak sorak bergembira menggema diruangan ini membuat keadaan semakin ramai akan situasi ini.

"Siapa Zel? jangan buat kami penasaran" tanya Fauzan

"Dia adalah..." semua dibuat penasaran oleh Zelaa. "Aishhhh cepet woy!" semua dari mereka penasaran level tinggi

"Kak Hary Syahputraaaa" jawab Zelaa tersenyum menunjukkan gigi putih bersihnya.

Malu? jelas! ia tak biasa menilai seorang lelaki seperti itu, apalagi jika diutarakan didepan kelas dan didengarkan orang banyak.

***

Waktunya upacara penutupan mpls, semua kelas X diwajibkan untuk berbaris. Upacara dilaksanakan pukul 13:00, sinar panas matahari membuat kebanyakan peserta upacara mengeluh capek, panas serta banyak alasan lain untuk menghindari upacara ini. Banyak yang mengundurkan diri dengan alasan pusing, perutnya sakit, mata berkunang-kunang dan sakit kaki.

Kadang Zelaa berfikir, seharusnya sebagai pelajar itu rela melakukan apapun yang berbuat baik dan terpuji. Upacara kan menghormati bendera, lantas, mengapa mereka banyak yang tidak tahan ketika upacara. Padahal yang dilakukan hanya diam berdiri dan hormat ketika kenaikan atau penurunan bendera.

Zelaa berada diposisi paling depan,ia tidak suka upacara berada dibarisan belakang ntah apa alasannya ia tidak suka dibelakang. Atau mungkin karna ribut? ntahlah..

Ketika sedang menghormati bendera ada suara seorang jatuh alias pingsan, relek Zelaa menoleh dia teepekik kaget karena seorang lelaki di sebelahnya jatuh pingsan.

"Allahu Akbar!!" sungguh, Zelaa kaget setengah mati, tubuhnya menegang seketika saking syok nya. Salah satu kelemahannya adalah ketika ia kaget jantungnya berdetak kencang dan mau bergerak saja susah.

Mendengar suara yang cukup keras petugas PMR gerak cepat lalu mengangkat Lelaki itu dibawanya ke UKS

Sumpah demi apapun baru kali ini ia melihat 'lelaki' pingsan saat upacara. Oh ya, jangan lupa lelaki tadi adalah Fauzan Putra. Sempat berfikir mungkin ia punya penyakit? atau mungkin? Zelaa menggeleng kuat ia tak mau berprasangka buruk kepada orang lain, sambil membuang nafas kasar ia fokus kembali upacara bendera karena belum selesai.

***

Tak terasa upacara penutupan sudah selesai, mereka sudah resmi menjadi siswa siswi SMKN 2.

Tinggal tunggu hari senin mereka sudah siap memakai baju berwarna putih abu-abu dan menjadi anak SMK

Palangka Raya
27 Okt 2018

Terimakasih sudah membaca cerita absurd ini wkwk

Ketua Rohis [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang