MALU

7 0 0
                                    

Kalo ngeliat pake mata bukan pake hati,jadi baperkan

Lauren Pov'

Pada saat Lauren baru pindah kekota Jakarta,dibandara memang tidak ada batang hidung keluarganya. Lauren sempat bingung mau kemana sebab ini pertama kali dia datang kenegara Indonesia.

Pandangannya tertuju pada salah satu pria yang sedang duduk dengan telinga yang disumpal headseet sambil membaca Novel yang dia pegangnya itu.

"Maaf anda siapa?"ucap Lauren ngawur

Pria itu mengangkat kepala dan melihat gadis  dihadapannya,sedikit melongo dengan perkataan Lauren barusan.

Pria itu hanya menggeleng-geleng lembut

"Saya belrtanya kepada anda"ucapnya Lauren menepuk bahu lelaki tersebut

"Lo salah tujuan?,ngomong aja masih blepetan"ucapnya dingin sedikit tertawa melihat aksi gadis lucu itu

"Saya mau kemana?"ucap Lauren melihat langit-langit bandara

"Ya serah lo,dasar cewe aneh"ucap pria tersebut bangkit dan meninggalkan gadis yang masih kebingungan

"Help me!"

Lelaki mana yang tidak tega mendengar suara rintihan seperti itu,dia membalikan badan dan menghampiri gadis yang sedang duduk dengan raut wajah yang mengenaaskan.

Keheningan mulai terasa pada saat itu juga,tidak ada yang mengalah untuk memulai bicara

"Lo lagi nunggu siapa?"

"K-kaka gue"

"Siapa.?"

"Jo..,gue aus"celetuk Lauren polos

"Lo tunggu disini,gue beli air mineral dulu"ucapnya lalu pergi meninggalkan gadis tersebut.

Batin pria itu berkata,dia tidak akan tega melihat gadis yang tidak tahu arah lalu dia tinggalkan begitu saja,dia masih punya hati.

"Mba,air mineralnya satu"

"Makasih."ucap pria itu lalu pergi menuju gadis yang dari awal menyusahkan dirinya saja

Langkahnya terhenti ketika seorang pria mendekati gadis tersebut,Fiqo yang memperhatikan dari sudut ruangan itu melihat jelas pria yang mendekati lalu pergi.

"Johnny"batinnya dalam hati

Lauren pergi bersama pria yang Fiqo maksud,tanpa babibubebo dia membuka tutup air mineral dan menenggakannya kedalam tenggorokan ia sendiri

"Mubazir kalo dibuang"ucapnya setelah menghabiskan air tersebut

•••

"Dari jam berapa lo nunggu?"

"Dari tadi"singkatnya

"Maaf gue telat,Jakarta macet"

"Untung tadi gue ketemu plria yang nungguin gue"

"Siapa,tadi gue nggak ngeliat siapa-siapa disamping lo"

"Gue belum kenalan,tadi dia ijin beli air putih buat gue"

"Lo udah pamitan?"

"Belum"ketusnya pelan

"_-"

Mobil yang mulai terhenti diteras rumah yang begitu megah,Lauren dan Johnny turun dan masuk kedalam rumah tersebut.

"Lo masuk kamer gi,tuh disana"ucap Johnny menunjukan kamar sang adiknya yang bersebelahan

"Mami and papa mana?"

"Papa lagi anter mami arisan"

"Alrisan?"

"Udah lo nggak perlu tau,mandi sana badan lo bau banget"ucap Johnny menutup kedua lubang hidungnya

Lauren mulai melangkahkan kaki menuju anak tangga dan masuk kekamar untuk bergegas mandi. Setelah selesai Lauren turun dan benar dia disambut hangat oleh ortunya.

"Hai sayang sini turun kita makan malam bersama"ucap megan Orlando ibunda dari kedua anaknya itu

"Anak papa udah besar,cantik lagi"ucap Dracorlando memeluk Lauren kedalam dekapan sang ayah.

Johnny yang melihat hanya terdiam dan melahap pelan makanan kedalam mulutnya.

Sangat terlihat keharmonisan keluarga Orlando saat menyantap hidangan malam

"Kapan Lauren sekolah"ucapnya disela-sela keheningan

"Papa akan segera mengurus data-data dari eropa ke indonesia"

"Berapa lama?"celetuk Johnny

"Lusa papa keeropa,mungkin satu bulan ke depan kamu bisa sekolah"ucap Dracorlando tersenyum

Satu bulan kemudian

Lauren menelusuri setiap koridor sekolah mencari-cari tempat kelas yang akan dia tempati. Setidaknya setelah satu bulan berada disini dia mulai lancar dalam berbicara,walaupun masih sering tergelibet.

Pandangannya terhenti ketika melihat pria yang duduk disudut lapangan dengan Novel yang dipegangnya

"D-dia?"ucapnya gugup

Tubuhnya bergetar dan detak jantungnya melemah saat melihat cowo itu ada didepannya. Pasalnya dia belum berpamitan dan langsung pulang begitu saja parahnya lagi dia belum minta maaf.

Lelaki itu berjalan menuju Lauren yang tidak bisa bergerak dan melewatinya begitu saja

"Semoga dia nggak ngeliat gue,jangan,jangan"batinnya dalam hati dan menundukan ketakutan

Hati Lauren terus berkata,semoga lelaki itu melewatinya dan jangan sampai dia mengenali Lauren

"Plisss...,pliss...."

"Hei,lo anak baru disinikan?"ucap salah satu siswi yang menghampiri Lauren

Lauren mulai mengangkat kepalanya pelan dan membuka perlahan matanya

"I-iya"ucapnya cepat

"Kata wali kelas,lo bakal sekelas sama gue. Nama lo siapa?"

"Lauren Orlando"ucapnya tersenyum

"Orlando..,lo adiknya Johnny Orlando?!"

"Iya,nama lo siapa?"

"Kenalin nama gue Susan Vietrin,lo bisa panggil gue Susan"

Lauren hanya terdiam dan tersenyum renyah melihat teman baru yang sudah akrab seperti ini

☆☆☆

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang