Promise#3

21 3 0
                                    

Ketika semuanya menghilang,percayalah akan ada pengganti setelah itu

Woy vote woy,ngenes amat gue🙁
Silakan baca😌

Pagi-pagi sekali Lauren sudah bangun dari ranjangnya,entah kenapa dia takut jika kedua orang tuanya mengintrogasi Lauren karena sikap Johnny yang aneh tersebut.

"Gue harus bisa keluar dari rumah ini"ucap Lauren melamun

Suasana rumah yang masih sepi dan tidak adanya suara membuat Lauren semakin bersemangat untuk meninggalkan rumahnya.

Dia langsung membuka pintu kamarnya pelan dan sedikit melihat kekanan dan kekiri untuk memastikan tidak ada yang memperhatikan dirinya.

"Aman.."ucapnya dalam hati

Sedikit demi sedikit Lauren melangkahkan kakinya dan mulai menuruni anak tangga yang ada dirumahnya,dia percaya bahwa tidak ada satu orangpun yang mengetahuinya saat pergi pagi-pagi begini.

Awalnya Lauren merasa lega dan bisa tersenyum karena sebentar lagi dia akan terbebas dari katakutan yang akan dialaminya

"Hek'em"ucap pria itu membelakangi Lauren

Dek

"Tamat gue"ucapnya pelan dan perlahan membalikkan badan.

"Mau kemana kamu pagi-pagi begini?"ucap lelaki itu bingung

"E-engga itu,ada yang mesti Lauren urus dikelas"ucapnya gagap

"Dimana Johnny?"

Lauren hanya menelan seteguk ludahnya

"Aduh udah jam segini,pergi dulu yah"ucap Lauren yang pergi begitu saja

Lauren bergegas pergi dan cepat-cepat berjalan itu merasakan dua hal antara senang dan tegang. Senangnya karna Lauren bisa pergi dan tegangnya dia bingung jika ayahnya tiba-tiba menanyakan soal Johnny.

Sebenarnya Lauren kasian melihat kondisi abangnya saat ini. Johnny terlihat lebih kusut dari biasanya. Mungkin karna efek galau yang melanda Johnny. Lauren berfikir mungkin hari ini Johnny akan tidak bersemangat untuk sekolah.

"Sekolah apa kuburan,sepi banget"ucap Lauren sambil mengelus-elus kedua tangannya

Sekolahan yang masih terlihat sepi itu dilalui Lauren dengan perlahan,baru kali ini Lauren merasakan hawa yang negatif diarea sekolah yang membuat bulu tangannya berdiri.

Awan-awan yang masih terlihat gelap membuat Lauren semakin takut dan ingin rasanya berlari menjauh dari sekolah itu. Lauren berharap kantin langgananya sudah buka sehingga dia tidak sendirian sampai teman-temannya datang. Gang yang biasa dilaluinya itu terlihat gelap karna lampu yang dipakai sudah mulai macet,kedip-kedip.ganjen deh..

"Mang Yo-yo....?"ucap Lauren gagap

Langkah Lauren terhenti saat dia mendengar gesekan kursi yang cukup keras,awalnya dia percaya kalo itu mang Yoyo yang sedang membersihka debu yang menepel dimeja dan kursi miliknya.

"Mang Yoyo ngga usah bercann.."putusnya ucapan Lauren bingung sampai-sampai bibirnya bergetar.

"Ngga ada orang,jadi yang tadi geser kursi siapa?"

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang