Episode 6

577 32 0
                                    

The Doctor And The Princess
Episode 6

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Flashback
3 Tahun Yang lalu

(Author POV)

Sekarang Hanji dan Moblit akan di wawancara oleh pewawancara di depan kantor WHO.

Di depan kantor WHO sudah disediakan beberapa kursi untuk para pewawancara nanti.

Dan Hanji akan menjawab semua pertanyaan mereka.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

(Hanji POV)

Aduh sekarang aku harus naik ke atas panggung untuk menjawab pertanyaan mereka tapi kok aku agak gugup sama aneh ya perasaan ku.

Aku melihat di ada banyak pewawancara  duduk di bangku dan juga ada yang berdiri untuk berbicara ke kameramen.

Hanji?.

Aku mendengar ada yang memanggil ku ternyata si Moblit.

Apa Moblit?."Tanya ku.

Apakah kamu siap Hanji?."Tanya Moblit yang membuat ku agak gugup.

Huuuuuuuh iya."jawab ku sambil menghela nafas.

Serius?."Tanya Moblit.

Iya aku serius."Jawab ku.

Seperti nya kamu gugup Hanji."Kata Moblit.

Iya karena yang merumus obat itu bukan aku tapi Eren."Batin ku.

Iya aku agak gugup."Jawab ku dengan jujur.

Hanji kamu lebih baik di relaks aja nanti kamu engga gugup kok."Kata Moblit.

Iya nanti kuusahakan cuma menjawab pertanyaan mereka apa susahnya ya Moblit?."Kata ku.

Tergantung pertanyaan mereka."Kata Moblit.

Iya sih hehehe."Kata ku.

Sudah beberapa menit aku berbicara sama Moblit dan dengan tidak sadar ada seseorang memanggil ku.

Professor Dokter Hanji?.

Aku melihat ada yang memanggil ku ada seorang perempuan.

Para pewawancara sudah menunggu anda di depan kantor Who mohon anda sekarang ke atas panggung untuk menjawab pertanyaan mereka."Kata perempuan dengan sopan ke Hanji.

Iya nanti saya ke atas panggung."Kata ku.

Baiklah."Kata perempuan dan pergi.

Yaudah Moblit aku harus pergi dulu."Kata ku.

Yaudah semoga beruntung Hanji."Kata moblit.

aku jalan kaki meninggal kan Moblit dan menuju ke atas panggung.

Sekarang aku sudah keluar dari kantor.

Buset

Pas aku keluar dari kantor banyak sekali yang foto aku pake blitch.

Sekarang aku sudah diatas panggung dan dia atas panggung ada mimbar dan juga ada beberapa mic.

Udah kaya baca pidato."Batin ku.

Ada yang ingin . . . . . .

Bertanya?."Kata ku di depan mic.

Aku melihat banyak pewawancara mengangkat tangan mereka ke atas.

Aduh bingung mau pilih yang mana."Batin ku.

Eeeeeeeh iya kamu."Kata ku sambil menunjuk tangan ku ke perempuan.

Sudah berapa lama anda bereksperimen membuat obat nya?."Tanya perempuan tersebut.

Aku sudah bereksperimen selama 2 atau 3 tahun."Jawab ku.

Ada yang ingin bertanya lagi?."Kata ku.

Iya kamu.

Siapa saja yang membantu anda membuat obat?."Kata laki-laki tersebut.

Hanya teman kantor ku bernama Moblit."Kata ku. 

Ada lagi?."Kata ku.

Apakah hanya anda yang merumuskan obat nya?."Tanya perempuan itu.

DEG

Aduh aku harus jawab apa ini?.Batin ku.

Tidak."Jawab ku dengan jujur.

Aku melihat banyak orang kebingungan.

Tapi aku hanya yang membuat obat nya bukan merumuskan nya."Kata ku.

Terus siapa yang merumuskan?."Kata pewawancara laki-laki.

Haruskah aku jawab?."Batin ku

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

(Author POV)

Di suatu tempat.

Ada seorang remaja yang sedang tertidur karena abis nonton film di kos nya dan tidak disadari tv itu sedang memberita tentang wawancara Hanji.

Dan itu Eren.

BERSAMBUNG......

HALO SEMUA NYA

IYA INI AGAK PENDEK KARENA AKU AGAK MALES NULIS CERITA

JADI MIMBAR ITU YANG BIASA NYA UNTUK MELETAKKAN TEKS PIDATO.

NANTI AKU UPDATE NYA AGAK PANJANG YAAA

The Doctor And The PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang