Sayang Adik

2 0 0
                                    

Dia memintaku untuk menemaninya pergi ke bioskop bersama adiknya yang ingin sekali menonton film Shaun the Sheep dan aku pun mengiyakannya. Kami bertiga pergi dengan sepeda motor ke XXI Hermes Palace , hahaha, rasanya seperti liburan keluarga. Adiknya masih duduk di bangku SD kelas 6 pada saat itu. Adiknya sangat pendiam, agak susah rasanya aku mengambil hatinya. Sebelum masuk ke studionya, dia mengajak adiknya untuk membeli popcorn dan minuman. Dari jauh aku melihat mereka, dan tiba-tiba dalam hati aku seperti ngomong sendiri bahwa aku kagum melihat dia yang sepertinya merupakan sosok seorang abang yang sangat menyayangi adiknya. Lagi-lagi aku sedikit melting melihat sikapnya yang manis.

Setelah selesai menonton film, dia ingin mengajak adiknya bermain Timezone, tapi sayangnya di sana tidak ada timezone, lalu kami memutuskan untuk pergi ke Plaza Medan Fair. Setibanya di sana, kami langsung menuju Timezone. Dia menyuruhku untuk menemani adiknya agar aku lebih dekat dengan adiknya. Rasanya aku mulai bisa mengambil hati adiknya. Adiknya sepertinya sudah bisa berbaur denganku. Kami  memainkan semua games seru yang ada di sana. Setelah puas bermain, kami mencari tempat untuk minum, kami ke city ice cream. Aku dan dia hanya memesan minum dan adiknya memesan ice cream. 

Setelah selesai, kami pun pulang. Dia tidak langsung mengantarkan, dia mengantarkan adiknya terlebih dahulu lalu kami pun menuju rumahku, dia tidak langsung pulang, kami mengobrol dulu di dalam rumahku lalu setelah itu dia pulang.

Sesampainya dia di rumahnya dia langsung mengajakku untuk video call. What? Perasaan baru ketemu dan jalan seharian tapi dia mengatakan bahwa dia sudah rindu padaku. Hahaha, ya aku tahu semua terasa manis di awal hubungan. Kami mengobrol hingga larut malam dan kemudian menyudahinya setelah merasa sangat ngantuk.

Terima kasih sudah mengajakku pada hari itu dan lagi-lagi aku merasa bahagia.

Seribu HarapanWhere stories live. Discover now