[24 November]
Setiap melihat tanggal sekaligus bulan ini biasanya Nanda sangat merasa senang, tapi berbeda dengan hari ini yang berbanding terbalik dengan perasaan nya di tahun-tahun sebelum nya, hari ini Nanda sangat merasa sedih, kecewa, dia merasa kebahagian nya lenyap begitu saja.Bagaimana tidak hari ini tepat satu tahun Apri belum mendapatkan pekerjaan, ya tahun lalu apri mengajukan surat pengunduran diri dari pekerjaan nya tepat di tanggal ulang tahun Nanda, Nanda sempat berfikir apakah tanggal itu tanggal sial bagi nya, apakah Nanda hanya anak pembuat masalah saja di keluarga nya, pikiran nya kacau bercampur aduk tidak karuan.
Disaat anak-anak lain mendapatkan kado dan ucapan panjang umur dari orang tua mereka, berbeda dengan Nanda yang tidak mendapatkan apa-apa hanya bisa mengurung diri menangis di dalam kamar, seolah tidak terima hal ini terjadi.
Disaat Nanda sedang terbaring sambil menangis, tiba-tiba~
"Nanda kenapa nangis" Tanya mamah nya pelan menghampiri Nanda yang memunggungi nya.
Tidak ada jawaban apapun dari Nanda, diam dan hening, Dewi me nyambung dengan pertanyaan lain.
"Diputusin putra?"
Dewi pikir anak nya sedih pasti karna masalah percintaan, tidak sesuai dugaan Dewi, Nanda membatah pertanyaan itu dengan menggelengkan kepala nya dengan posisi badan yang masih memunggungi.
"Kalo nggaa diputusin terus kenapa nangis?"
Perlahan Nanda membuka mulutnya.
"Hari ini aku ulang tahun mah tapi kenapa semua nya kayagini, kenapa aku ga dapat kesenangan, kenapa aku selalu ngerasain sedih bahkan di hari ulang tahun ku"
Jawaban keluar dari mulut Nanda dengan Nanda terbata-bata, Nanda meluapkan rasa sedih dan kesal nya di jawaban itu.
"Gapapa sayang, gausah sedih terus, kita belajar nerima keadaan ya apalagi sekarang usia kamu udah makin masih dewasa".
Mamah menenangkan Nanda dengan senyum tipis terlihat dari bibir nya.
Tak disangka, di dalam kamar Dewi tidak menangis sedikitpun tapi setelah keluar kamar, Dewi diam-diam menangis melihat Nanda seperti itu, Nanda sempat melihat itu karna dia ingin menutup pintu kamarnya
**
Pikir Nanda kata-kata Dewi itu Ada benar nya juga, toh tidak Ada guna nya jika dia selalu memikirkan dan membuat nya sedih karna hal itu.
Ponsel Nanda bergetar tanda ada pesan yang masuk.
Putra
"Selamat ulang tahun sayang, panjang umur sehat selalu, taat orang tua dan nurut akan perintah tuhan"
Pesan singkat itu cukup membuat Nanda senang.
Sambung putra meminta maaf dengan berkata bahwa dia tidak dapat memberikan apa-apa untuk Nanda, dia hanya bisa memberikan ucapan singkat itu.
Nanda juga tidak banyak mengaharapkan apa-apa, Putra mengingat hari ulang tahun nya saja sudah membuat hatinya senang pikir Nanda.
"Gapapa kali gausah sampe minta maaf kayagitu, lagian aku nggak berharap kamu harus ngasih sesuatu ke aku, kamu ngucapin kayagitu aja aku udah ngerasa senang"
Hari itu turun hujan cukup deras, Nanda duduk mengahadap ke arah luar dari jendela kamar nya, seakan merasakan Ada ketenangan dalam dirinya. Saat sedang asik menikmati suasana~
Putra
"Kamu suka warna apa byy"
Nanda
"Buat apa byy, hm pengen ngasih hadiah ya."
Putra
"Uuuu geer deh, iseng aja nanya wlee, yaudah kamu suka nya warna apa"
Nanda
"Pink sama biru muda"
Nanda hanya bercanda lagipula untuk apa geer pikir nya sambil menaiki bahu.
**
Kira-kira malam sudah menunjukan pukul 21.00 WIB, lagi-lagi~
Putra
"Keluar"
Dalam pikiran Nanda, putra ingin mengajak nya untuk berjalan, tapi tidak biasanya putra mengajak nya untuk bertemu jam segini.
Nanda
"Untuk apa, tumben kamu ngajak ketemu jam segini, lagian aku juga belum siap-siap"
Putra
"Udah cepat keluar aja sekarang"
Nanda melihat dari jendela kamar nya diluar tidak ada orang
Nanda
"Diluar nggak ada kamu, nggak ada siapa-siapa juga"
Belum ada balasan dari putra, yasudahlah apa salahnya keluar untuk melihat sebentar. Nanda membuka pintu utama, kiri kanan lirikan nya, terkejut dia saat melihat ke arah lantai, kotak ukuran sedang dilapisi kertas kado berwarna merah mudah dan satu ikat bunga warna warni ada di hadapan nya.
Bagaimana bisa ada kotak dan bunga itu di depan rumah nya? Seperti nya orang yang mengantar itu diam-diam membuka pagar nya yang saat itu belum di kunci. "Bisa jadi maling juga ni orang" pikir nya.
Cepat Nanda masuk membuka isi dari kotak itu, boneka teddy bear ukuran sedang warna pink menggunakan topi berwarna biru isinya.
Dengan wajah senang Nanda membuka pesan masuk di layar ponsel nya.
Putra
"Semoga kamu suka ya aku beliin sesuai warna kesukaan kamu, badan nya pink terus topi nya biru."
Nanda
"Makasih bangettt, tapi kenapa sih kamu nggak mampir dulu, rumah kamu juga jauh terus ini juga udah malam, nggak ketemu aku dulu sih".
Putra
"Biar bikin kamu kaget aja byy, lagian udah malam jadi aku langsung pulang aja deh, maaf ya nggak datangin kamu dulu".
Ternyata putra membeli nya saat hari hujan, putra membeli nya tidak menggunakan mobil, dia menggunakan motor karna mobil nya sedang di pakai pada saat itu.
Dia juga hanya mengantar nya ke rumah Nanda tanpa mampir dan tanpa memperlihatkan diri nya untuk Nanda.
Sederhana? Benar, namun mampu untuk membuat orang lain bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bolehkah Aku Yang Bukan Umatnya Mencintaimu?
RomanceUpdate setiap hari Senin dan Jumat. #4 Lemah 23/10/2018 Cerita ini langsung di tulis berdasarkan kisah nyata dari sepasang kekasih yang saling mencintai namun terhalang oleh perbedaan. Nanda saat ini benar-benar menyayangi Putra, namun pikiran nya m...