My Angel 1

309 47 13
                                    

Di depan sebuah mansion mewah bergaya Mediteranian terlihat dua orang anak kembar yang sedang bermain ayunan. Tampak pula seorang wanita cantik yang menatap penuh sayang pada mereka. Wanita itu adalah Hinata Hyuuga dan anak kembar itu adalah Haruka Hyuuga dan Hikaru Hyuuga.

Mereka bertiga tampak sangat bahagia. "Nii-san ayo cepat kesini, Kaa-san sudah menyuruh kita masuk." suara kecil Haruka tampak bagai simfony dari surga untuk Hinata. "iya. Haruka-chan masuk saja dulu. Nii-san masih ingin disini" ucap Hikaru sambil mengelus rambut indigo adik kecilnya.

Haruka hanya mengangguk dan meninggalkan Hikaru di taman. "loh Haruka mana Hikaru? Kok tidak diajak masuk?" ucap Hinata yang heran karena Haruka masuk ke rumah sendirian tanpa kakaknya. "Nii-san bilang masih ingin ditaman jadi Nii-san Haruka tinggal saja" ucap Haruka dengan wajah polos yang tampak sangat manis bagi Hinata.

"Kaa-san, Haruka rindu Tou-san. Tou-san itu seperti apa sih?" Hinata dapat melihat sorot ingin tau dan rindu dari mata gadis kecilnya. Ah ternyata sudah 6 tahun Hinata tak pernah bertemu pria dingin yang menjadi ayah dari putra dan putrinya. Bukan karena ia sudah meninggal, tapi karena ia sudah bahagia bersama orang lain.

"emm Tou-san itu punya warna mata dan rambut sama seperti Hikaru-kun. Lalu ia adalah orang yang sangat berwibawa dan di hormati" ucap Hinata dengan mata menerawang mengingat sosok pemuda raven dengan mata onyx yang menatap dingin orang-orang di sekitarnya. Penuh keangkuhan namun sangat memukau dan berwibawa.

" Kaa-san kapan kita akan pergi ke jepang untuk menemui Neji ji-chan. Kita kan sudah 2 tahun tidak ke sana lagi." Ucap Hikaru kemudian duduk di samping Haruka.

" ah iya. Kaa-san ingat dua hari lagi adalah hari ulang tahun Hana. Jadi kita akan ke jepang besok. Bagaimana? Kalian mau kan?" tanya Hinata sembari menatap wajah anak-anaknya yang menyatakan kesetujuannya.

----- My Angel -----

Matahari masih tampak malu untuk menampakkan diri. Namun Sasuke sudah siap dengan baju dan tas kerjanya. Sakura yang juga sedang bersiap segera menghampirinya dan merapikan dasinya.

"Sasuke-kun nanti aku akan makan siang denganmu jadi jangan membuat janji makan siang dengan orang lain." Ucap Sakura yang masih sibuk dengan kegiatannya merapikan dasi Sasuke.

" hn. Tapi aku tak bisa lama-lama karena aku ada janji dengan Namikaze corp untuk meeting." Jawab Sasuke, ditatapnya wajah istrinya. Tak ada getaran di hatinya hanya ada rasa hampa dan kekosongan yang menyiksa.

" aku mencintaimu" ungkap Sakura setelah mengecup pipi Sasuke singkat. "hn" hanya itu tanggapan yang dapat Sasuke beri untuk ungkapan cinta istrinya. Setelah Sasuke pergi terdengar isakan kecil dari Sakura.

'sekali saja bisakah kau membalas cintaku. Aku hanya berharap kau mau memberi secuil cinta untukku dan berusaha melupakannya' isakan pilu Sakura mengema di ruangan bernuansa biru itu.

Sesak yang ia pendam selama ini sudah tak bisa ia tolerir lagi. Cukup sudah ia merasakan sakit. Tak bolehkah ia egois? Sekali saja ia ingin egois. Cukup sekali. Tapi ia rasa ia sudah sangat egois selama ini.

----- My Angel -----

Langit biru menaungi kota Tokyo. Hinata dan kedua anaknya sudah berada di bandara. Mereka sedang mencari si penjemput yang tak lain dan tak bukan adalah Neji. Diedarkannya manik lavender miliknya ke penjuru bandara. Tanpa ia sadari Hikaru terlepas dari pengawasannya.

Hikaru yang terlepas dari pengawasan ibunya terdesak oleh orang dewasa yang berjalan hilir mudik di sekitarnya. "kaa-san" teriak Hikaru. Hinata yang mendengar teriakan Hikaru panik begitu ia menyadari hilangnya Hikaru.

"Hikaru-kun" teriak Hinata, digenggamnya tangan kecil Haruka lebih erat. Ia takut Haruka juga akan terlepas darinya. "ada apa Hinata?" tanya Neji yang baru saja sampai di bandara. "Hikaru-kun hilang" ucap Hinata panik. "bagaimana bisa?" tanya Neji, ia takut bila ternyata Hikaru di culik mengingat ia adalah cucu keluarga Hyuuga.

"tolong bawa Haruka pulang. Aku akan mencari Hikaru" ucap Hinata menyerahkan gengaman tangan Haruka pada Neji. "aku akan menyuruh beberapa pengawal ikut mencari Hikaru" ucap Neji yang hanya di balas anggukan dari Hinata.

Hinata segera berlari ke kerumunan orang yang lalu lalang. "Hikaru" teriak Hinata. Sungguh ia sangat panik saat ini. Dapat Hinata rasa bahwa ponselnya bergetar tanda ada panggilan masuk. Dari nomor tidak dikenal.

'moshi-moshi' ucap Hinata.

'kaa-san ini Hikaru' ucap si penelpon yang ternyata Hikaru.

'Hikaru-kun, sekarang kau ada dimana?'

'aku sedang bersama seorang ji-san. Cepat ke pintu keluar ya kaa-san'

'ah baiklah. Tunggu kaa-san ya'

Sambungan telpon dimatikan. Hinata segera berlari menuju pintu keluar bandara. Hatinya sedikit lega mengetahui Hikaru tak di culik. Namun ia sedikit heran. Pasalnya Hikaru berkata bahwa ia bersama seorang paman. Namun yang terpenting ia sudah tau lokasi Hikaru.

----- My Angel -----

"sudah selesai telfonnya?" tanya seorang pemuda bermata onyx. "sudah paman. Terima kasih" ucap Hikaru senang, sambil menyodorkan ponsel pemuda itu. "paman akan belikan minuman untukmu. Namamu siapa?" tanya pemuda itu ramah.

" Namaku Hikaru, Hikaru Hyuuga." Ucap Hikaru pada sang paman baik hati. "Ah Hikaru-kun tunggu disini ya. Paman akan belikan minum di sebelah sana. Sebentar lagi pasti kaa-san mu sampai disini." Ucap pemuda itu kemudian dibalas anggukan kepala oleh Hikaru.

"Hyuuga eh? Memang ada berapa Hyuuga didunia ini?" gumam pemuda itu saat sudah cukup jauh dari Hikaru. Kaki jenjang nya melangkah menuju mesin minuman di sudut ruangan. Dikeluarkannya beberapa lembar uang kemudian mulai memilih minuman.

"Uchiha-sama. Ibu dari anak yang anda tolong sudah menjemputnya." Ucap sekertarisnya yang berdiri bersama beberapa orang berjas hitam dengan alat komunikasi di telinganya. "ah baiklah. Bawa ini." Ucap pemuda Uchiha itu pada sang sekertaris, Juugo.



TBC

Note: Hai semua ini adalah fic Sasuhina Helen yang penuh dengan ke absurd an. Terima Kasih sudah membaca fic ini dan maaf apabila banyak kesalahan. Mohon kritik dan saran yaaa

Helen 

My AngelWhere stories live. Discover now